Home » , , , , » 7 Panduan Cara Gampang Budidaya Kencur

7 Panduan Cara Gampang Budidaya Kencur


CARA BUDIDAYA KENCUR
Kencur (Kaempferia galanga L.) ialah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tumbuhan ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya ialah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam pustaka internasional (bahasa Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur

sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary (temu putih), yang sebenarnya spesies yang tidak sama dan bukan merupakan rempah pengganti. Terdapat pula kerabat erat kencur yang biasa ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat, temu rapet (K. rotunda Jacq.), namun gampang dibedakan dari daunnya.

Nama kencur dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, कचोर, yang berarti temu putih (Curcuma zedoaria).

Ketentuan Tumbuh
Untuk pertumbuhan kencur yang optimal diharapkan lahan dengan agroklimat yang sesuai. Agroklimat yang baik untuk budidaya kencur ialah iklim tipe A, B dan C (Schmidt&Ferguson), ketinggian kawasan 50-600 mdpl, temperatur rata-rata tahunan 25-30°C, jumlah bulan berair 5-9 bulan per tahun dan bulan kering 5-6 bulan, curah hujan per tahun 2.500-4.000 mm, intensitas cahaya matahari penuh (100%) atau ternaungi hingga 25-30% hingga tumbuhan berumur 6 bulan, drainase tanah baik, tekstur tanah lempung hingga lempung liat berpasir, kemiringan lahan <3 4="" 5="" antara="" asosiasi="" atau="" bakteri="" bebas="" berliat.="" berpasir="" bisa="" dan="" dari="" dengan="" disamping="" ditambahkan="" div="" dolomit="" harus="" humus.="" itu="" jenis="" juga="" kaptan="" kapur="" kaya="" kemasaman="" lahan="" latosol-andosol="" latosol="" layu.="" lempung="" meningkatkan="" penyakit="" pertanian="" ph="" regosol-latosol="" regosol-litosol="" regosol="" remah="" sampai="" serta="" struktur="" tanah="" terutama="" untuk="">


Pemilihan Bibit
Berasal dari pohon yang sudah tua, cara mendapatkan bibit ada 2 cara :
a). Lansung tanam
Rimpang segar setelah dipotong-potong sepanjang 4 Cm lansung ditanam dilapangan tanpa disimpan dulu.
b). Ditunaskan dulu
Rimpang setelah dipotong-potong 4 Cm disimpsn dalam gudang 1-2 ahad (sampai tunas bermunculan), ruang kawasan penyimpanan harus kering, tidak panas dan tidak terlindung. Rimpang dihamparkan (tidak bertumpuk) di atas rak kayu atau bambu. Bibit yang baik mempunyai 2-3 buah mata tunas. Keperluan bibit sekitar 1-2 ton/hektar dengan jarak tanam sekitar 20x15 Cm.

Penyiapan Lahan
Tanah dibersihkan dari rerumputan kemudian dicangkul 2 (dua) kali.
Dibuat bedengan sambil diberi pupuk sangkar sebanyak 10 ton/hektar.

Penanaman
Penanaman pada awal ekspresi dominan hujan.
Jarak tanam 20x5 Cm, kecuali untuk tumpang sari 60x40 Cm.
Cara penanaman dengan meletakan bibit dicelup/dipping pada larutan anti biotik agrimyoin, sterptomyoin.

Pemeliharaan
Penyiangan pada ahad ke II-IV setelah tanam atau tergantung keadaan.
Mulching penutupan tanah sanggup denngan jerami atau ampas perasan tebu.
Pemupukan pada dikala tumbuhan sudah membentuk daun tepat (akhir ahad ke 4) dipupuk dengan pupuk Urea 75 Kg, TSP 200 Kg dan KCl 100 Kg dan pada dikala tumbuhan berumur 3 bulan dipupuk dengan Urea sebanyak 75 Kg.
Penggemburan tanah dilakukan disekitar rumput pada umur 3 bulan bersamaan dengan pemupukan ke II.
Hama dan Penyakit hama pada tumbuhan kencur tidak banyak yang penting ialah penyakit anyir umbi oleh kuman Pseudomonas sp.

Panen 
Umur
Mulai sanggup dipanen umur 6-8 bulan, dan sanggup ditunda hingga ekspresi dominan berikutnya alasannya ialah tidak akan ada dampak jelek terhadap rimpang namun kalau ditunda hingga ekspresi dominan berikutnya lagi kemungkinan rimpang akan membusuk dan kadar patinya menurun.
Panen sebaiknya dilakukan dalam waktu yang singkat.
Biasanya bila setelah cukup panen ditandai dengan daun menguning dan hasilnya gugur.

Cara Panen

Membongkar seluruh rimpang dengan cangkul, garpu atau alat lainnya.
Mematahkan atau memotong rimpang bab pinggir, sisa yang tertinggal dibiarkan tumbuh untuk ekspresi dominan tanam berikutnya

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive