Asslamualaikum wr.wb.Bismilllah..Tulisan ini hanyalah wacana pengalaman memelihara cendet hingga dikala ini.
Oke, saya pelihara Halilintar (cendet dada putih/madura), sebelumnya saya sudah 7X pelihara cendet lokal. Menurut se pengalaman saya dr pelihara Halilintar ini, ada beberapa pengalaman perbedaan memelihara cendet madura dengan cendet lokal (dada merah),
seperti:
1. Kebanyakan cendet madura memiliki mental yg bagus, tidak takut orang, payung, topi, pager, dan warna sekalipun.
2. Cendet madura kebanyakan bermental tarung dahsyat (full fighter), dan sebab full fighter biasanya cendet madura badung (mainnya sering loncat-loncat kalo stelannya belum pas). Halilintar trmasuk tipe cendet yg sangat nakal.
3. Cendet madura kebanyakan bervolume dahsyat tonjolan kasar-kasar (7 cendet saya belum ada yg sanggup menandingi volume halilintar)
4. Lagu-lagu yg dimiliki cendet madura sangat bervariasi (bnyak lagunya). Kebanyakan diisi lagu2 yg bernafsu dgn volume tebal (walaupun ada juga yang ngerool dan tonjol, ex: cendet pocong dari Sidoarjo dan kuda lumpingnya Om Sigit) dan meskipun masih muda jenis cendet madura ini sudah berilmu menata lagu. Halilintar semua lagunya tembakan, ada cerecetan gereja kawin (bukan tarung), belalang emas, jenggot, pelatuk bawang, tengkek buto, jangkrik tajam, lovebird, sgok ontong, prenjak pari, sirpu, dan tembakan sikatan mix gereja mix jenggot. Smua dibawakan nembak panjang2, mungkin ini yg dinamakan cendet tipe nembak (saya jg gres tau).
5. Cendet madura yg masih berusia muda (1-3 kali ngurak/mabung), biasanya sangat galak. Ini bukan sebab birahinya naik, tp memang karakter. Halilintar masih gres 3X ngurak, galaknya gak ketulungan.
6. Diluar konteks pengalaman sya memelihara Lintar, di pasaran, kebanyakan bagi sebagian penjual, jenis cendet madura dijual dgn harga yg agak mahal.
Kebetulan Halilintar saya dapatkan secara tidak sengaja dipinggir jalan, alhamdulilllah harganya murah. Mungkin dr pengalaman ini, yg kurang berkenan mungkin hanya dilema galaknya. Selebihnya kalo sudah punya cendet madura dada putih, diluar kebiasaan melombakan burung di lapangan, saya rasa menjadi pujian tersendiri, burung ini sangat indah dari segi katuranggan. Bulu lebih banyak didominasi putih higienis dengan perbaduan hitam dan abuabut, orangenya semu dan hanya sedikit. Paruhnya tebal, kepala hitam pekat, matanya kata orang jawa mendolo (melotot), punya saya malah ada kumis panjang dibawah matanya. Kalo ditaruh disangkar kosan hitam, niscaya akan terlihat sangat indah. Warna burung dgn sangkarnya kontras. Ini pengalaman saya selama memelihara Lintar di gubuk saya. Saya bukan orang yg biasa ke lapangan utk melombakan burung, sya hanya pecinta cendet jenis apa aja. Apalagi kalah dikasih :p Kebetulan scara tidak sengaja mendapat jenis cendet dada putih madura. Tp mmang sempat saya diskusikan dengan beberapa rekan di Malang, ada juga yg menyampaikan cendet madura gak hanya dada putih. Tetapi juga dada merah dgn badan yang kecil (mereka menyampaikan cendet madura bambu/yg tinggalnya di bambu bukan dipantai). It's okey :)Tulisan ini hanyalah sebatas pengalaman sya ttg memelihara cendet lokal dgn cendet madura dada putih.Untuk prestasi: Alhamdulillah beberapa cendet dirumah sudah prestasi, termasuk Halilintar.Cendet apa saja yang penting dirawat dengan nrimo dan penuh cinta, niscaya beliau akan mmberikan akhir yg jauh lebih baik dr apa yg kita berikan padanya ^^Mhon maaf terlalu panjang penjelasannya, mhon maaf jikalau kurang berkenan
Ryan Lintar
Oke, saya pelihara Halilintar (cendet dada putih/madura), sebelumnya saya sudah 7X pelihara cendet lokal. Menurut se pengalaman saya dr pelihara Halilintar ini, ada beberapa pengalaman perbedaan memelihara cendet madura dengan cendet lokal (dada merah),
seperti:
1. Kebanyakan cendet madura memiliki mental yg bagus, tidak takut orang, payung, topi, pager, dan warna sekalipun.
2. Cendet madura kebanyakan bermental tarung dahsyat (full fighter), dan sebab full fighter biasanya cendet madura badung (mainnya sering loncat-loncat kalo stelannya belum pas). Halilintar trmasuk tipe cendet yg sangat nakal.
3. Cendet madura kebanyakan bervolume dahsyat tonjolan kasar-kasar (7 cendet saya belum ada yg sanggup menandingi volume halilintar)
4. Lagu-lagu yg dimiliki cendet madura sangat bervariasi (bnyak lagunya). Kebanyakan diisi lagu2 yg bernafsu dgn volume tebal (walaupun ada juga yang ngerool dan tonjol, ex: cendet pocong dari Sidoarjo dan kuda lumpingnya Om Sigit) dan meskipun masih muda jenis cendet madura ini sudah berilmu menata lagu. Halilintar semua lagunya tembakan, ada cerecetan gereja kawin (bukan tarung), belalang emas, jenggot, pelatuk bawang, tengkek buto, jangkrik tajam, lovebird, sgok ontong, prenjak pari, sirpu, dan tembakan sikatan mix gereja mix jenggot. Smua dibawakan nembak panjang2, mungkin ini yg dinamakan cendet tipe nembak (saya jg gres tau).
5. Cendet madura yg masih berusia muda (1-3 kali ngurak/mabung), biasanya sangat galak. Ini bukan sebab birahinya naik, tp memang karakter. Halilintar masih gres 3X ngurak, galaknya gak ketulungan.
6. Diluar konteks pengalaman sya memelihara Lintar, di pasaran, kebanyakan bagi sebagian penjual, jenis cendet madura dijual dgn harga yg agak mahal.
Kebetulan Halilintar saya dapatkan secara tidak sengaja dipinggir jalan, alhamdulilllah harganya murah. Mungkin dr pengalaman ini, yg kurang berkenan mungkin hanya dilema galaknya. Selebihnya kalo sudah punya cendet madura dada putih, diluar kebiasaan melombakan burung di lapangan, saya rasa menjadi pujian tersendiri, burung ini sangat indah dari segi katuranggan. Bulu lebih banyak didominasi putih higienis dengan perbaduan hitam dan abuabut, orangenya semu dan hanya sedikit. Paruhnya tebal, kepala hitam pekat, matanya kata orang jawa mendolo (melotot), punya saya malah ada kumis panjang dibawah matanya. Kalo ditaruh disangkar kosan hitam, niscaya akan terlihat sangat indah. Warna burung dgn sangkarnya kontras. Ini pengalaman saya selama memelihara Lintar di gubuk saya. Saya bukan orang yg biasa ke lapangan utk melombakan burung, sya hanya pecinta cendet jenis apa aja. Apalagi kalah dikasih :p Kebetulan scara tidak sengaja mendapat jenis cendet dada putih madura. Tp mmang sempat saya diskusikan dengan beberapa rekan di Malang, ada juga yg menyampaikan cendet madura gak hanya dada putih. Tetapi juga dada merah dgn badan yang kecil (mereka menyampaikan cendet madura bambu/yg tinggalnya di bambu bukan dipantai). It's okey :)Tulisan ini hanyalah sebatas pengalaman sya ttg memelihara cendet lokal dgn cendet madura dada putih.Untuk prestasi: Alhamdulillah beberapa cendet dirumah sudah prestasi, termasuk Halilintar.Cendet apa saja yang penting dirawat dengan nrimo dan penuh cinta, niscaya beliau akan mmberikan akhir yg jauh lebih baik dr apa yg kita berikan padanya ^^Mhon maaf terlalu panjang penjelasannya, mhon maaf jikalau kurang berkenan
Ryan Lintar
0 comments:
Post a Comment