Home » » +(2) Kaki Berkerak, Infeksi Kena Cacar

+(2) Kaki Berkerak, Infeksi Kena Cacar

+(2) KAKI BERKERAK, BENGKAK KENA CACAR

 sering kita jumpai pada cuilan badan burung dan  +(2) KAKI BERKERAK, BENGKAK KENA CACARBenjolan menyerupai daging tumbuh, baik besar atau kecil, garang (berkeropeng) maupun halus, sering kita jumpai pada cuilan badan burung dan merpati. Kalau Anda menemui hal seperti, baik di ruas kaki, muka, akrab paruh, dan beberapa cuilan lain yang terbuka, atau bahkan di dalam ekspresi burung, tidak perlu panik meski harus segera melaksanakan tindakan pengobatan.
Pada burung kenari misalnya, sering tumbuh daging sebesar jewawut di sekitar paruh dan atau sekitar matanya. Pada burung merpati misalnya, sering kita jumpai bejolan daging tumbuh di akrab dubur, di sekitar paruh bahkan di dalam mulutnya.
Cacar
Untuk benjolan kecil menyerupai yang tumbuh pada burung kenari, itulah yang sering disebut pox (cacar burung). Karena tumbuh di kenari, maka disebut canary pox. Kalau ia tumbuh pada burung merpati, disebut pigeon pox. Gejala lain yang muncul sanggup berupa kutil di sudut ekspresi dan kaki, tetapi paling fatal balasannya yaitu bila tumbuh di susukan pernafasan (dipteri).
 sering kita jumpai pada cuilan badan burung dan  +(2) KAKI BERKERAK, BENGKAK KENA CACAR
Penyakit ini disebabkan oleh virus cacar (avian poxvirus).
Untuk mengatasi hal ini, sanggup dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Karena canary pox disebabkan oleh virus dan sanggup ditularkan oleh nyamuk, maka kurungan perlu diselimuti dan diisolasi.
2. Untuk mengantisipasi bisul sekunder, olesi benjolan-benjolan tersebut dengan BirdCream sehari sekali selama sepakan.
Tumor
Ada juga benjolan, bahkan sanggup berada di dalam mulut, yang bukan disebabkan oleh cacar, tetapi oleh adanya papilomatosis atau tumor tidak ganas pada kulit. Pada masalah lain, sanggup jadi itu disebabkan oleh adanya bisul homogen jamur yang disebut Candida albicans.
 sering kita jumpai pada cuilan badan burung dan  +(2) KAKI BERKERAK, BENGKAK KENA CACAR
Potongan hasil operasi papilomatosis. Foto dari http://www.myoops.org.
Dalam kasus-kasus tersebut, perlu dilakukan:
1. Bagian yang mati atau membusuk dipotong (hati-hati apabila ada pendarahan), kemudian ditotol-totol dengan BirdCream. Lakukan pengolesan setiap hari hingga sembuh.
2. Berikan obat BirdBlown dengan cara pemakaian menyerupai disebutkan dalam brosur Om Kicau.
3. Burung sebaiknya dipisahkan untuk keperluan perawatan dan derma pakan bergizi baik, dengan kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Jika burung kesulitan makan, maka pakan sanggup kita lolohkan.
Candida Albicans
Seperti disebutkan di atas, bisul pada ekspresi atau juga susukan pencernaan lain hingga hingga dubur, sanggup disebabkan oleh adanya bisul Candida Albicans. Candida albicans yaitu jamur yang biasa tumbuh pada lingkungan yang memungkinkan dan pada burung sanggup menghipnotis susukan pencernaan.
 sering kita jumpai pada cuilan badan burung dan  +(2) KAKI BERKERAK, BENGKAK KENA CACAR
Saluran pencernaan, tempat rawan serangan candida albicans.
Seperti disebutkan dalam pethealthna.lifelearn.com, hal itu merupakan penyebab umum dari apa yang disebut “sour crop” atau “crop infection” (ingluvitis), terutama pada burung muda. Penyebaran sanggup melalui burung dewasa, air, lingkungan yang terkotori dan tangan insan yang memperlihatkan pakan. Bahkan pemelihara burung, sanggup sudah terinfeksi jamur ini, yang dikenal sebagai bisul ragi atau jamur.
Candida sanggup menjadi penyebab primer atau sekunder dari terjadinya infeksi. Candida dalam jumlah kecil, biasanya dianggap sebagai penghuni umum/normal pada susukan pencernaan burung. Gangguan atau ketidakseimbangan populasi basil di susukan pencernaan sanggup mengakibatkan pertumbuhan cepat dari Candida.
Menangani bisul candida sanggup dipakai obat antijamur. Atau lakukan pengobatan dengan mycostatin. Namun demikian akan labih baik bila hal itu dilakukan pula dengan melaksanakan sanitasi menggunakan FreshAves, menjaga kebersihan kebersihan makanan dan lingkungan burung Anda.

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive