Home » » Cara Memaster Burung Murai

Cara Memaster Burung Murai

Memelihara dan merawat burung murai batu trotolan tampaknya menjadi tren yang sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir ini. Hal ini bukan hanya dilakukan penggemar atau pemain murai batu saja. Para penangkar pun berlomba-lomba untuk menghasilkan produk trotolan yang sudah dimaster, sehingga memiliki nilai tambah dan nilai jual lebih tinggi. Bagaimana cara memaster murai batu trotolan secara efektif?
Murai batu merupakan burung cerdas yang mampu menirukan suara burung lain yang ada di sekitarnya. Secara umum proses pemasteran bisa dilakukan kapan saja. Pertimbangannya adalah bahwa di alam liar mereka mendengar suara burung lain disetiap waktu termasuk dimalam hari. Namun demikian ada beberapa cara lebih lebih baik agar proses pemasteran murai batu berhasil lebih cepat.

Namun sebelum kita memulai untuk melakukan mastering pada burung Murai, Perlu di ketahui terlebih dahulu beberapa faktor yang harus di ketahui sebelum memastering burung Murai. ada empat faktor yang perlu dicermati sebelum memaster burung kicauan. Berikut uraiannya satu persatu ;

1. Cermati waktu aktif dan istirahat burung
Burung biasanya menjadi sangat aktif pada waktu-waktu tertentu, misalnya pagi hari, dalam kondisi birahi, atau siap kawin. Dalam kondisi tersebut, sebaiknya jangan dilakukan pemasteran dulu, karena burung tak akan fokus terhadap suara masterannya.

Dalam hal ini, pemilik / perawat harus bisa memperhatikan kapan kondisi burungnya sedang beristirahat atau bersantai di atas tenggeran. Nah, waktu-waktu seperti itulah yang tepat dimanfaatkan untuk memaster burung kicauan.

2. Cermati kondisi burung
Burung yang sedang dalam kondisi kurang fit, baik karena kondisi kesehatan, atau kelaparan, juga tidak akan bisa fokus atau berkonsentrasi penuh mendengar suara masteran. Meski burung sedang tidak aktif, atau beristirahat, kondisi kurang fit akan membuat program pemasteran susah terekam dalam memori burung.

Hal ini tentu berbeda dari burung yang sedang mengalami masa mabung atau berganti bulu. Pada saat mabung, burung lebih banyak diam, kondisinya ngedrop, namun bukan karena gangguan kesehatan melainkan menjalani proses alamiahnya.

Pada saat sedang mabung, burung cenderung ingin beristirahat total dari segala aktivitas hariannya. Energinya akan disimpan dan digunakan hanya untuk merontokkan atau menumbuhkan bulu-bulunya. Pada saat mabung, burung justru bagus untuk menjalani pemasteran.

3. Cermati kondisi lingkungan
Dalam suasana tenang, suara burung master atau audio mp3 yang didengarnya akan terdengar lebih tajam, lebih jelas, dan mudah dicerna untuk direkam dalam memorinya.

Jika Anda berada di lingkungan yang saban hari berisik, misalnya dekat pos ronda yang kerap digunakan kawula muda untuk bernyanyi-nyanyi sambil gitaran, atau lokasi rumah di pinggir jalan raya yang penuh suara klakson, dan sejenisnya, maka alternatif yang aman adalah menyediakan ruangan khusus untuk pemasteran burung.

4. Gunakan suara masteran dengan agak lirih tidaka terlalu keras
Lebih bagus dengan suara kecil. Suara keras akan membuat burung cepat lelah dan stress. Lebih baik burung dimaster menggunakan volume kecil bila menggunakan audio mp3 atau jangan terlalu dekat bila pemasteran bila menggunakan burung lain.

5. Cermati karakter suara burung
Meski burung berkicau umumnya memiliki kemampuan meniru suara burung lain, tetapi level kepintarannya tak selalu sama. Ada burung yang sanggup meniru ratusan bahkan ribuan jenis suara (termasuk suara non-burung), misalnya samyong dan brown thrasher. Burung-burung ini bisa disebut memiliki kemampuan mimikri yang hebat.

Ada juga yang pandai meniru puluhan suara burung lain, misalnya cucak hijau dan cucak ijo mini, tetapi levelnya tetap masih di bawah samyong.

Bahkan dua ekor burung dari spesies yang sama bisa memiliki tipe suara yang berbeda. Kacer, misalnya, ada yang bertipe nembak, ada pula yang ngerol, dan ada yang ngerol-nembak. Perbedaan tipe / karakter suara burung akan mempengaruhi kemampuan burung dalam merekam suara masterannya.

Apabila Anda kebetulan ingin memaster burung, tetapi tidak tahu apakah suara masterannya dapat  diterima atau sesuai dengan karakter suara burung, ada beberapa cara untuk menyiasatinya. Yang termudah adalah merangkai audio mp3 yang digabung dalam satu file.

Itulah beberapa faktor yang perlu dicermati sebelum memaster burung kicauan. Setelah memahami uraian di atas maka sudah saatnya kita mempelajari bagaimana cara memaster burung Murai dengan tepat dan efektif.

Cara memaster Murai Batu yang paling efektif 


Kategori Suara Yang Wajib Ada Untuk Isian Murai Batu :

  • Lovebird
  • Kenari
  • Cililin
  • Pelatuk
  • Cucak Jenggot

Kategori Suara Abu-Abu Untuk Isian Murai Batu :
  • Serindit
  • Gereja Tarung
  • Tengkek
  • Elang
  • Parkit
Tips memaster murai batu trotolan

  1. Bagaimana cara memaster atau melatih burung murai batu yang masih trotolan agar hasil pemasteran bisa lebih efektif, dan burung pun lebih cepat menguasai suara-suara yang diajarkan ?
  2. Waktu ideal untuk memaster murai batu trotolan bisa dimulai pada umur 3 minggu. Biasanya, trotolan MB yang paling dicari para kicaumania, baik dari pasar burung maupun tempat penangkaran, sekitar umur 19 – 21 hari. Tetapi jika Anda mendapatkan burung umur 1 – 1,5 bulan juga belum terlambat untuk dimaster.
  3. Murai batu trotolan pada bulan-bulan pertama sebaiknya dimaster dengan burung yang mempunyai suara lebih halus tetapi tajam. Contohnya?
  4. Anda bisa menggunakan lovebird, burung parkit, atau bisa juga serindit. Bagi MB trotolan, karakter suara ketiga jenis burung ini lebih mudah ditangkap dan disimpan dalam memorinya.
  5. Agar hasilnya lebih optimal, pemasteran menggunakan LB, parkit, atau serindit bisa dilakukan di dalam ruangan atau kamar. Tetapi kalau Anda ingin melatihnya di luar ruangan, maka MB trotolan dijauhkan dari keberadaan maupun suara burung lain (diisolasi). Artinya, si trotol cuma ditempel dengan burung masterannya saja, dalam hal ini lovebird, parkit, atau serindit.
  6. Pada usia dini, sebaiknya MB trotolan jangan dimaster dengan suara masteran yang terlalu banyak. Tujuannya agar dia bisa menguasai dua burung master itu secara sempurna. Jika burung mampu menguasai suara lovebird secara sempurna, maka saat dewasa ia akan mengeluarkan tembakan yang panjang, rapat, dan berulang-ulang sebagaimana murai batu ekor hitam Natalia.
  7. Pelatihan menggunakan burung master bersuara halus namun tajam ini bisa berlangsung selama 1 bulan. Kalau bulan pertama terlewati, bisa dilanjutkan dengan menggunakan suara masteran yang memiliki suara yang kasar seperti cucak jenggot.
  8. Setelah trotolan mulai mengalami masa mabung pertamanya, ia bisa mulai dilatih dengan burung yang memiliki karakter suara kasar, tegas, sekaligus tajam. Burung apa sajakah yang memiliki karakter suara seperti ini? Anda bisa menggunakan cililin yang menjadi salah satu master favorit bagi murai batu, atau bisa juga tengkek udang, dan sejenisnya.
Itulah beberapa langkah yang dapat anda lakukan sebagai cara memaster burung Murai Batu yang benar. Berhasil atau tidaknya teknik pemasteran Murai Batu yang anda gunakan tergantung pada tingkat kesabaran anda dan juga faktor genetika yang dibawa burung sedari lahir

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive