Berdasarkan jenis makanan utamanya, burung di alam liar dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
- Fructivora : Burung pemakan buah-buahan. Burung jenis ini hanya memakan buah-buahan saja di habitatnya, contohnya pisang, buah ara, pepaya, dan sebagainya.
- Insectivora : Burung pemakan serangga. Burung jenis ini hanya memakan serangga kecil dan hewan-hewan kecil, baik itu vertebrata (bertulang belakang) maupun invertebrata (tak mempunyai tulang belakang). Biasanya burung insectivora sejati menolak buah-buahan yang diberikan. Namun terkadang ada yang menyukai buah tertentu. Misalnya tledekan gunung yang menyukai buah berry, cipo menyukai kersen, dan kacermenyukai pisang.
- Omnivora : Burung pemakan segalanya. Burung jenis ini akan memakan makanan apa saja yang ada di alam, mulai dari serangga kecil, binatang vertebrata, invertebrata, dan aneka buah-buahan. Keluarga cucak-cucakan (cucakrowo, trucukan, dll), keluarga cica daun (cucak hijau, cucak rantai, cucak biru, dll), keluarga punglor (anis merah, anis kembang, anis cendana, anis macan), keluarga jalak-jalakan, kepodang, dan sebagainya, termasuk burung omnivora.
Di habitat aslinya, setiap burung mempunyai makanan favorit. Misalnya cucak hijau sangat menyukai
pisang kepok putih, burung branjangan sangat menyukai belalang dan undur-undur, dan sebagainya.Berbeda dengan burung yang dalam perawatan kita, mereka hanya diberikan makanan serangga atau buah yang lazim atau gampang dijumpai di pasaran, menyerupai jangkrik atau ulat hongkong. Itulah sebabnya, mengapa burung yang dipelihara dalam kandang cenderung mengalami kekurangan nutrisi, khususnya vitamin dan kalsium, dibandingkan dengan burung yang hidup di alam liar. Sebab, di alam liar, mereka mempunyai instink untuk mencari pakan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan. Sedangkan dalam pemeliharaan manusia, semua suplai makanan sangat tergantung dari pemilik atau perawatanya.
Karena itu, sebagian besar pemilik burung dan penangkar burung selalu memperlihatkan asupan multivitamin dan multimineral dari luar (maksudnya di luar pakan utama dan EF), untuk memastikan kecukupan vitamin dan mineral. Misalnya BirdVit yang bisa diberikan secara terencana setiap 2-3 kali dalam seminggu, dan BirdMineral yang cukup diberikan sekali dalam seminggu.
Pemberian extra fooding lebih dimaksudkan untuk menutupi kekurangan nutrisi utama. Yang termasuk nutrisi utama antara lain energi metabolisme, karbohidrat, protein, lemak, dan serat kasar. Pakan kering menyerupai voer umumnya sudah mempunyai kandungan energi metabolisme dan protein yang mencukupi, tetapi semuanya tergantung pabrikan yang membuatnya. Namun untuk vitamin dan mineral sangat riskan untuk mengandalkannya dari voer, lantaran belum tentu komplet dan secara kuantitatif pun belum tentu tercukupi.
Lalu, extra fooding apa yang bisa diberikan kepada burung kicauan selain jangkrik atau ulat hongkong? Berikut ini 13 jenis EF alternatif yang bisa diberikan kepada burung, dan sebagian di antaranya bisa didapatkan di lingkungan sekitar rumah :
1. Kelabang atau lipan
Kelabang atau lipan dikenal sebagai salah satu makanan favorit burung di alam liar. Beberapa pemilik dan penangkar burung pun mulai berani memperlihatkan EF ini, lantaran kelabang dikenal sanggup menaikan performa burung kicauan, khususunya untuk murai batu dan kacer. Namun porsi pemberiannya harus diadaptasi dengan abjad burung.
Burung Murai Batu |
Yang penting, pada masa awal jangan diberikan secara berlebihan. Jika porsi yang diberikan sudah tepat, dalam arti performa burung mengalami peningkatan dan tidak ada gangguan yang berarti, berarti bisa dijadikan patokan khusus untuk burung yang bersangkutan. Kelabang diyakini bisa mengatasi burung yang kurang birahi, kurang mental , ataupun hanya ngeriwik saja.
2. Lotus seed worm
Istilah ini mungkin agak abnormal bagi kita. Pakan ini justru popular di kalangan plecimania di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Pemberian lotus seed worm (LSW) pada burung kicauan, terutama pleci, diyakini bisa mempercepat burung buka paruh. Saya belum tahu apakah pakan ini sudah dijual di Indonesia atau belum (mohon gosip bagi yang mengetahui pedagang LSW di Indonesia).
3. Belalang
Belalang, khususnya belalang belalang hijau, merupakan serangga favorit hampir semua burung kicauan, menyerupai jalak kerbau, jalak nias, branjangan, ciblek, prenjak, dan sebagainya. Namun sebaiknya yang dipilih ialah belalang hijau, lantaran belalang warna lain terkadang mengandung racun, menyerupai belalang berbintik hitam atau belalang kehitaman.
4. Kecebong
Kecebong merupakan anakan katak yang terdapat dalam genangan air / kolam. Bentuknya menyerupai ikan kecil dengan kepalanya yang besar. Pemberian kecebong pada burung dipercaya bisa memperlihatkan sifat tenang, khususnya pada burung yang teralu giras / liar.
5. Katak kecil
Katak kecil merupakan pakan alami dari sebagian besar burung kicauan di alam liar. Beberapa jenis burung yang dikenal sangat menggemari katak kecil antara lain kepodang, cendet, jalak putih, dan jalak suren.
6. Buffalo worm
Buffalo worm merupakan jenis ulat yang menyerupai ulat hongkong (mealworm). Ulat ini mempunyai kandungan protein yang tinggi dan kadar lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan ulat hongkong. Buffalo worm lebih besar dari ulat hongkong. Mungkin di sini kita mengenalnya dengan nama ulat jerman.
7. Ikan kecil
Ikan-ikan yang berukuran kecil juga menjadi salah satu pakan hidup alternatif untuk burung kicauan di rumah menyerupai murai batu, anis merah, anis kembang, kacer, dan sebagainya.
8. Laba-laba kecil
Laba-laba berukuran kecil merupakan makanan yang dianggap “camilan lezat” bagi burung kicauan, terlebih pleci dan murai batu. Dalam sebuah penelitian disebutkan, santunan laba-laba pada anak burung oleh indukan bisa merubah karakter, mental, dan kemampuan bernyanyi ketika burung beranjak dewasa. Hal ini dikarenakan laba-laba banyak mengandungtaurine: asam amino yang sering ditemukan dalam susu dan minuman berenergi.
9. Kecoak tanah
Kecoa tanah (lipas) atau berandal batu (Dubia roaches) bisa menjadi EF alternatif jikalau suatu ketika Anda kesulitan memperoleh jangkrik di kios / toko pakan burung. Kecoa tanah bisa diberikan kepada burung homogen murai batu. Tetapi jikalau seekor murai kerikil diberi dua cepuk, masing-masing berisi jangkrik dan kecoa tanah dalam jumlah yang sama, maka burung biasanya akan menghabiskan jangkrik terlebih dulu.
Kecoa tanah biasa diternak untuk dijadikan pakan ikan dan reptil, atau sebagai umpan ketika memancing. Kecoa jenis ini sangat berbeda dari kecoa rumah atau kecoa selokan yang sering kita jumpai. Kecoa rumah atau kecoa selokan mempunyai amis yang agak menyengat, dan sangat tidak baik jikalau tergoda burung piaraan Anda.
10. Cacing tanah
Burung Murai Batu |
Cacing tanah selama ini sudah sering dipakai sebagai EF baik bagi burung piaraan maupun burung penangkaran. Cacing tanah merupakan sumber protein yang baik bagi burung peliharaan menyerupai anis kembang, anis merah, dan ciung batu. Bahkan Om Hery (Hery Bird Farm Anyer) mengatakan, cacing tanah menjadi kunci keberhasilan dalam penangkaran anis kembang. Tetapi bukan hanya burung-burung itu saja yang menyukai cacing tanah. Murai batu, kacer, tledekan gunung dan tledekan maritim juga sangat menyukai cacing tanah.
11. Ulat bambu
Ulat bambu merupakan larva dari Erionota thrax. Sebenarnya EF ini sering dipakai oleh penggemar burung sebagai pakan hidup atau sebagai umpan ikan bagi yang gemar memancing. Ulat berwarna putih ini sering dijual dalam sebilah bambu dan bisa ditemukan juga dalam lipatan daun pisang yang dikenal dengan nama ulat pisang. Ulat ini dipercaya bisa mengurangi tingkat birahi dari burung yang mengalami over birahi, lantaran sifatnya yang mendinginkan.
12. Undur-undur
Undur-undur sering diberikan kepada burung menyerupai branjangan dan perkutut. Serangga unik ini mulai jarang ditemukan di sekitar kita. Padahal, selain mempunyai khasiat pengobatan bagi manusia, undur-undur juga bermanfaat untuk menghilangkan stres bagi burung homogen branjangan (termasuk sanma dan pailing) serta mempercepat burung berbunyi.
13. Buah kersen
Pohon kersen atau talok jikalau ditanam di halaman rumah bisa mengundang kehadiran burung-burung. Buahnya yang kecil dan berwarna kemerahan ini mempunyai rasa sangat manis, sehingga sangat digemari burung-burung fructivora. Bahkan cipoh / sirpu dan tledekan yang notabene pemakan serangga dan kurang menyukai buah-buahan pun sering kesengsem merasakan buah ini. Selain kersen, ada juga buah berry yang digemari burung-burung tersebut.
Itulah beberapa EF alternatif yang bisa diberikan kepada burung kicauan. Semoga bermanfaat
0 comments:
Post a Comment