Home » , » Mau Menang Lomba? Begini Tata Cara Penjurian Lomba Burung

Mau Menang Lomba? Begini Tata Cara Penjurian Lomba Burung

 Dalam menilai burung mempunyai dasar patokan yang lazim disebut pakem Mau Menang Lomba? Begini Tata Cara Penjurian Lomba Burung

Dalam menilai burung mempunyai dasar patokan yang lazim disebut pakem. Pakem ini yang dipakai oleh Juri BnR Indonesia (JBI) dalam menilai burung yang digantangkan di lapangan BnR. Pakem BnR itu sendiri mencakup antara lain:
  • Irama Lagu
  • Volume
  • Durasi Kerja
  • Fisik
Keempat formula ini harus dipenuhi untuk sanggup burung tersebut menjadi juara di lapangan BnR.
Standarisasi Sistem Penilaian BnR
  • Anis Merah
    Burung digantangkan 2 menit diberi waktu bilamana kerja tetap berhak menjadi juara. Burung bekerja loncat persekian detik kemudian bekerja kembali berhak menjadi juara. Burung bekerja 80% berhak mendapat juara dengan catatan loncat tidak berkali-kali.
  • Murai Batu
    Burung loncat di angkringan atas dan angkringan bawah tetap layak menjadi juara. Burung nempel di jeruji tidak layak menjadi juara tapi jikalau hanya ngeban saja tetap layak menjadi Juara. Burung jikalau turun lantai bawah sudah tidak sanggup menjadi juara atau pun bendera nominasi.
  • Love Bird
    Love Bird suara di jeruji gigit ataupun paruhnya masuk di jeruji suara tidak akan dihitung. Love Bird yang akan dihitung ketika beliau suara di atas angkringan saja. Love Bird turun ke bawah naik dan suara atau narik lagi tetap sah menjadi juara. Love Bird tarikan panjang (bukan yang suara panggil tik tik tik) dan volume keras serta durasi (banyaknya tarikan panjang) itu yang berhak menjadi juara.
  • Kacer
    Kacer juri masuk ngebagong tidak sah menjadi juara dan Kacer naik turun main di angkringan atas dan bawah tetap sanggup menjadi juara. Kalau ada yang lebih dahsyat yang duduk diutamakan yang duduk. Tapi bukan berarti burung yang juara harus duduk dulu atau burung yang duduk. Kalau nempel di jeruji atau turun lantai bawah sudah tidak sanggup menjadi juara.
  • Kenari
    Kenari yang dicari yang berirama lagu dan volume serta durasi kerja awal tengah dan akhir. Kenari yang nabrak tidak suara (ngeban)dan tidak berkali-kali tetap sanggup menjadi juara. Kenari nempel jeruji suara tidak layak mendapat bendera nominasi apalagi juara. Kenari yang turun ke lantai bawah sudah tidak sanggup mendapat bendera nominasi apalagi juara. 
  • Cucak Ijo
    Burung main di angkringan atas dan bawah tetap sanggup menjadi juara. Tapi jikalau ada yang duduk yang lebih dahsyat akan diutamakan yang duduk. Tapi bukan berarti burung harus duduk gres juara. Didis tidak terlalu sering masih sanggup menjadi juara. Burung turun ke lantai sudah dihentikan mendapat bendera nominasi apalagi juara.
Setelah tawaran juri ditarik evaluasi dianggap selesai apapun yang terjadi terhadap burung tersebut. Tidak akan menghipnotis evaluasi sama sekali dan jikalau burung itu menang berhak menang.
Untuk burung jenis yang lain akan dibahas pada edisi ahad depan. Kepada kicaumania akan dibagikan buku panduan Pakem BnR secara gratis.

Pakem Baru Penilaian Lovebird di Lomba BnR
Setelah beberapa burung kicauan lain, sekarang giliran lovebird, si ‘burung cinta’ akan kembali diangkat oleh Yayasan BnR dalam lomba burung berkicau. Mengingat belakangan ini pecinta lovebird (lovebirdmania) semakin ramai saja. Hal ini tampak terlihat di gantangan banyak sekali daerah latihan maupun lomba, hampir semua tempat, lovebird tak pernah sepi peserta. Untuk itulah Yayasan BnR merasa perlu untuk mengatur ulang atau memperbaharui pakem penilain dan penjurian jenis lovebird di lomba-lomba BnR.

Pakem terbaru yang dikeluarkan Yayasan BnR yakni:

  • Lovebird yang berhak mendapat nominasi untuk juara, ialah burung dengan durasi kerja dan suara yang panjang.
  • Untuk lovebird yang suara menggigit aria atau jeruji sangkar, tidak berhak untuk diajukan dalam nominasi.

Kedua pakem gres ini akan segera dilaksanakan oleh Yayasan BnR, ibarat yang disampaikan oleh BnR Satoe ini.

Sistem Penilaian Kenari bebas

Namanya juga kelas bebas. Jenis dan tipe kenari apapun boleh ikut. Boleh kenari standar, semi-isian, maupun isian. Boleh kenari bongsor maupun imut, bahkan boleh kenari warna apa saja. Namun, alasannya ialah keragaman itulah, terkadang sebagian juri mempunyai preferensi (selera / pilihan) tersendiri, meski tak semua juri demikian. Banyak tudingan sebagian juri lebih sregterhadap kenari bongsor ketimbang kenari kecil, mendahulukan kenari standar daripada kenari isian atau sebaliknya. Sebenarnya, bagaimana evaluasi kenari di kelas bebas? Untuk menjelaskan evaluasi kenari di kelas bebas, Om Kicau akan mengutip klarifikasi Om Agus Sanjaya, pengamat kenari sekaligus juri lomba di IKBPS Solo.

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive