Sekarang ini sudah berbagai Kicau Mania yang berhasil menangkarkan Murai Batu (MB). Selain untuk menyalurkan hobi, menangkarkan Murai Batu juga menjadi bisnis yang cukup menjanjikan dengan penghasilan yang fantastis.
Harga Murai Batu (MB) yang cukup tinggi dan stabil dipasaran, serta didukung minat para penggemar Murai Batu yang semakin hari semakin meningkat terhadap Murai Batu anakan/trotolan daripada Murai Batu muda hutan (MH), menciptakan anakan/trotolan Murai Batu hasil penangkaran menjadi laku cantik dipasaran.
Alasan para penggemar Murai Batu (MB) lebih menentukan untuk memelihara Murai Batu anakan/trotolan terbilang cukup beragam, di antaranya alasannya harganya lebih murah dari Murai Batu cukup umur atau yang sudah jadi, dan resiko kematiannya juga relatif lebih kecil dibandingkan dengan Murai Batu muda hutan (MH).
Selain itu, Murai Batu (MB) anakan/trotolan lebih gampang untuk dibuat dan dilatih sesuai harapan kita, contohnya untuk materi lagunya yang sanggup kita bentuk dengan pemasteran sesuai harapan kita, sehingga Murai Batu anakan/trotolan tersebut nantinya sehabis cukup umur akan mempunyai materi isian ibarat yang kita ajarkan.
Tapi untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan hingga menjadi burung cukup umur yang gacor membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan juga harus diberikan perawatan yang sempurna dan konsisten setiap harinya.
Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk merawatnya, alasannya Murai Batu (MB) anakan/trotolan membutuhkan perhatian lebih dari mulai donasi pakan yang berkualitas, donasi multi vitamin selama masa pertumbuhannya, perawatan mandi dan jemur, serta pemasteran yang tepat.
Karena itu, sebelum kita menentukan untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan tentunya kita harus siap mengorbankan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, alasannya kita tidak sanggup eksklusif menikmati kemerduan suaranya hingga anakan/trotolan Murai Batu tersebut tumbuh dewasa.
Agar Murai Batu (MB) anakan/trotolan tersebut mempunyai materi lagu yang variatif ketika cukup umur nanti, maka pemasteran menjadi point penting yang wajib dilakukan alasannya Murai Batu anakan/trotolan yang lahir dipenangkaran tentunya tidak mempunyai bunyi asli/suara hutan alasannya tidak mendapat pemasteran alami, berbeda dengan Murai Batu muda hutan (MH) yang lahir di alam bebas yang sudah mempunyai isian bunyi hutan yang dipelajari di habitat aslinya.
Pemasteran Murai Batu (MB) anakan/trotolan harus dilakukan secara sedikit demi sedikit sesuai tingkat usianya. Pemasteran tahap pertama sanggup mulai kita lakukan ketika usia anakan/trotolan Murai Batu berusia satu bulan.
Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 1 bulan:
Suara isian yang di ajarkan pada masa-masa awal ini sebaiknya ialah suara-suara dari burung-burung kecil yang ngeroll seperti: Kolibri, Gelatik dan Pleci yang tidak menciptakan anakan/trotolan Murai Batu kaget dan merasa tertekan.
Keberadaan burung-burung kecil tersebut juga sanggup menciptakan mental anakan/trotolan Murai Batu menjadi berpengaruh alasannya merasa lebih lebih banyak didominasi dari burung-burung lain disekitarnya.
Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 3 bulan:
Setelah Murai Batu (MB) sudah berusia dua bulan atau lebih, kita sanggup mulai mengajarkan suara-suara masteran yang yang lebih keras dan berkarakter nembak, ibarat contohnya suara: Kenari, Tengkek buto, dan Ciblek.
Burung Murai Batu yang sudah diperdengarkan banyak bunyi kicauan dari ragam jenis burung berbeda membantunya untuk memperkaya bunyi isiannya. Selain itu, dengan memaster burung Murai Batu dari usia muda atau trotolan membantunya untuk mengeluarkan bunyi orisinil ketika sudah menginjak usia dewasa.
Pemasteran Murai Batu (MB) pada usia remaja:
Pemasteran untuk Murai Batu (MB) jangan hanya terhenti hingga pada usia tiga bulan saja, tapi harus terus dilakukan secara sedikit demi sedikit dan konsisten hingga anakan/trotolan Murai Batu tersebut menjadi dewasa.
Pada usia remaja, kita sanggup mulai memasternya dengan suara-suara tembakan panjang dan kasar, ibarat suara: Cililin, Lovebird, Kapas tembak dan Cucak jenggot. Karena pada usia remaja, mental Murai Batu (MB) sebagai burung fighter sudah mulai terbentuk, jadi suara-suara dengan huruf bernafsu dan menekan teraebut, selain untuk memperkaya materi isiannya juga berfungsi untuk membiasakan Murai Batu untuk mendengar suara-suara keras dan kasar. Sehingga ketika di ikutkan lomba, Murai Batu tersebut tidak akan merasa takut dan tertekan lagi ketika mendengar suara-suara tembakan lawannya yang keras dan bervariasi.
Baca juga:
Pakan wajib untuk Murai Batu bahan/bakalan biar cepat bunyi
Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran
Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan
Perawatan yang sempurna untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak
Demikian sedikit info perihal pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang sempurna dan efektif. Untuk info lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
0 comments:
Post a Comment