Hingga ketika ini, popularitas Murai Batu (MB) sebagai burung kicau terbaik di Indonesia belum tergantikan. Predikat sebagai burung kicau terbaik tersebut rasanya memang tidak hiperbola lantaran memang harus di akui, jika kualitas Murai Batu memang di atas burung kicau jenis lainnya.
Burung fighter/petarung ini mempunyai bunyi kicauan yang sangat merdu dan khas dengan irama yang serasi dan penuh variasi dengan gaya yang atraktif serta ditunjang dengan penampilan fisiknya yang indah, menciptakan Murai Batu semakin digandrungi para kicau mania di tanah air.
Popularitas Murai Batu (MB) semakin meningkat dengan semakin maraknya lomba burung kicau ditanah air yang rata-rata selalu menempatkan Murai Batu dikelas utama.
Hal itu menciptakan penggemar Murai Batu (MB) banyak yang mencoba keberuntungan dengan mengikut sertakan Murai Batu kesayangannya di arena lomba burung kicau. Tapi terkadang impian tidak sesuai dengan kenyataan, ksrena Murai Batu yang ketika dirumah begitu gacor, tapi ketika dilapangan menjadi mlempem diam seribu bahasa.
Hal itu disebabkan lantaran Murai Batu (MB) tersebut belum siap untuk dilombakan. Suasana di arena lomba dengan suasana di rumah tentunya sangat jauh berbeda. Karena itu, Murai Batu harus dipersiapkan secara matang baik dari mental, fisik, maupun bahan lagunya supaya sanggup tampil manis dilapangan.
Selain itu, kesiapan Murai Batu (MB) itu sendiri untuk dilombakan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan lantaran sangat kuat pada penpilan Murai Batu tersebut ketika dilombakan.
Murai Batu (MB) sudah siap dilombakan, sanggup dikenali dari tingkah laris dan ciri-ciri fisiknya sebagai berikut:
• Kaki medang
Untuk sanggup tampil stabil dilapangan, usia Murai Batu (MB) harus sudah mapan/dewasa, lantaran mentalnya sudah stabil dengan aksara fighter yang kuat. Hal itu sanggup dilihat dari kakinya yang sudah medang yang mengambarkan usianya sudah mapan.
• Gacor
Syarat utama Murai Batu (MB) untuk mengikuti lomba, harus sudah gacor dengan gaya ngeplay dan kepala keatas penuh kewaspadaan. Terlihat sangat energik dan sangat sensitif terhadap suara-suara tertentu ibarat siulan dan tepukan.
• Ngotot
Murai Batu (MB) lebih mayoritas dengan bunyi yang berulang-ulang (ngeban) dengan volume yang keras dan sangat ngotot hingga terlihat tubuhnya bergetar sewaktu berkicau.
• Sensitif
Murai Batu (MB) sangat sensitif dan rajin mengeluarkan bahan isiannya dengan intonasi yang terang dan keras ketika mendengar suara-suara yang mengusiknya.
• Tidak takut orang
Murai Batu (MB) harus sudah terbiasa dengan suasana keramaian dan tetap rajin berkicau walaupun banyak orang disekitarnya, lantaran tidak sedikit Murai Batu yang gacor ketika dirumah tapi ketika dibawa ke lapangan malah menjadi diam membisu.
• Sudah biasa ditrek
Agar Murai Batu (MB) sanggup tampil digantangan, sering-seringlah melatihnya dengan ditrek bersama dengan beberapa Murai Batu lainnya untuk mengasah mental tarungnya supaya ketika dilombakan Murai Batu tersebut tidak minder dan tidak demam panggung lagi.
Dengan sering ditrek, maka kita sanggup memantau perkembangan dari Murai Batu (MB) gacoan kita tersebut supaya sanggup mengevaluasi kekurangannya dan memaksimalkan performanya.
• Bentuk kotoran
Murai Batu (MB) yang dalam kondisi puncak, kotorannya terlihat kecil-kecil dan kering.
Baca juga:
Tips menentukan trotolan Murai Batu (MB) yang berkualitas
Penyebab Murai Batu (MB) ngetem ketika lomba
Tips supaya Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan
Perawatan yang sempurna untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak
Demikian sedikit informasi wacana ciri-ciri Murai Batu (MB) yang sudah siap dilombakan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
0 comments:
Post a Comment