Home » , » Memoles Potensi Cendet Bakalan Biar Makin Mempesona

Memoles Potensi Cendet Bakalan Biar Makin Mempesona

Cendet termasuk salah satu jenis burung kicauan yang digemari semua kalangan, termasuk kaumania pemula. Jika cendet dirawat secara benar, apalagi semenjak trotolan maupun bakalan, tentu dikala cukup umur akan menjadi sesuatu yang membanggakan. Memang tak gampang melakukannya, lantaran banyak upaya yang harus ditempuh. Berikut ini tips memoles potensi cendet trotolan dan bakalan semoga makin mempesona.

Cendet mempunyai bunyi kicauan yang nyaring dan bervariasi. Burung pemangsa ini juga punya gaya berkicau sangat khas, yaitu bangun tegak di atas tangkringan sambil mengeluarkan kicauannya yang memukau. Bukan hanya itu, cendet juga gampang menyesuaikan diri dan cepat jinak, sehingga disukai para kicaumania.

Merawat cendet yang masih anakan / trotolan tentu membutuhkan penanganan yang tepat, semoga sesudah cukup umur sanggup mempunyai kualitas bunyi yang manis dengan mental yang baik. Hal yang sama juga terjadi pada burung bakalan / muda hutan. Penanganan secara sempurna sanggup menjadikannya lebih rajin berbunyi.

Lalu, bagaimana perawatan cendet trotolan dan bakalan yang tepat?

Secara umum, perawatan cendet trotolan dan bakalan tidak terlalu jauh berbeda. Burung pada kedua fase ini sama-sama membutuhkan perawatan intensif semoga balasannya sanggup dirasakan secara maksimal.

Dari beberapa contoh rawatan yang diterapkan, pemilihan dan donasi pakan menjadi faktor yang sangat penting. Meski begitu, ada perbedaan contoh makan antara cendet trotolan dan cendet dewasa.

Cendet trotolan membutuhkan pakan dengan kandungan protein lebih tinggi, untuk membantu perkembangannya. Kebutuhan protein sanggup berasal dari pakan pemanis / extra fooding (EF) hewani menyerupai jangkrik, belalang, ikan, katak, dan sebagainya. Pemberian pakan yang cukup sanggup mencegah cendet trotolan menampilkan sikap miyik / manja yang sanggup mengganggu proses pemasterannya.

Hal serupa juga diterapkan pada burung cendet muda hutan / bakalan. Pemberian EF secara cukup sanggup mencegah burung mengalami stres. Seperti diketahui, stres pada cendet sanggup memicu sikap jelek menyerupai salto, cabut bulu, bahkan miyik. Selain itu, burung yang selalu tercukupi pakan tambahannya biasanya makin rajin berkicau.

Selain EF, cendet juga membutuhkan asupan lain menyerupai multivitamin menyerupai BirdVit, terutama untuk menjaga staminanya. Multivitamin sanggup diberikan tiga kali seminggu. Pemberian multivitamin juga sanggup mencegah burung berperilaku salto dan miyik.

Perawatan harian yang dilakukan secara teratur, didukung interaksi antara pemilik dan burung ketika menawarkan pakan tambahan, sanggup membantu proses penjinakan cendet bakalan. Jika burung sudah jinak, mentalnya pun akan terbentuk secara sedikit demi sedikit sehingga burung menjadi lebih berani dan rajin bunyi.

Perawatan lainnya yang dilarang dilewatkan dikala cendet masih anakan / trotolan yaitu melaksanakan pemasteran. Program pemasteran diharapkan semoga sesudah dewasa, cendet mempunyai bunyi kicauan lebih bervariasi. Selain itu, cendet muda juga akan memudahkan kita mencetak karakternya sesuai dengan bunyi masteran yang diinginkan.

Pemasteran pada cendet bakalan juga diharapkan semoga nantinya burung tidak sering “ngetet” / mengeluarkan bunyi aslinya yang keras. Pemasteran juga sanggup memancing cendet lebih rajin berbunyi. Pemasteran pada cendet bakalan umumnya dilakukan dengan mengerodong sangkarnya, kemudian diperdengarkan bunyi masteran atau didekatkan pada burung masteran yang bersuara gacor.

Berdasarkan pengalaman para cendet mania, burung yang dimaster semenjak anakan / trotolan akan lebih cepat gacor ketimbang burung yang dimaster dikala dewasa. Hal itu disebabkan anakan / trotolan cendet cenderung lebih gampang menyerap suara-suara yang didengarnya, tanpa terganggu hal-hal lain sebagaimana terjadi pada cendet dewasa.

Demikian ulasan mengenai ara memoles potensi cendet trotolan dan bakalan semoga makin mempesona, Semoga bermanfaat.

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive