Home » , , » Mengobati Kebotakan Pada Induk Kenari Betina

Mengobati Kebotakan Pada Induk Kenari Betina

Mengobati Kebotakan Pada Induk Kenari Betina.

Dalam beberapa kasus, kita sering menjumpai induk kenari betina yang mengalami kebotakan terutama di serpihan leher dan kepalanya. Kasus ini juga kerap terjadi pada jenis burung finch lainnya. Hal ini biasanya terjadi dikala induk betina sedang dalam masa reproduksi atau masa berkembang biak. Apakah kebotakan ibarat itu bisa diobati dan teratasi?

Mengobati Kebotakan Pada Induk Kenari Betina Mengobati Kebotakan Pada Induk Kenari Betina

Jika kebotakan dialami induk betina kenari (juga finch) selama masa reproduksi, kemungkinan besar hal itu disebabkan sang induk mengalami defisiensi yodium (I). Seperti diketahui, yodium merupakan salah satu jenis mineral yang memegang peranan penting terhadap fungsi kelenjar tiroid.

Burung yang mengalami defisiensi yodium akan mengalami beberapa permasalahan serius, contohnya kesulitan molting ibarat mabung yang tidak tuntas, nyulam, bahkan bulu tidak mau tumbuh lagi usai ambrol (tahapan sebelum mabung).

Bukan hanya itu! Ketika fungsi kelenjar tiroid tidak normal akhir kekurangan yodium, maka hal ini bisa memicu terjadinya dilema pernafasan, bahkan infertilitas pada induk kenari betina. Infertilitas akan mengakibatkan induk betina tidak bisa menghasilkan telur fertil (subur).

Bagaimana meningkatkan kadar yodium?
Sebagian penangkar, juga pemelihara kenari, acapkali tidak memperhatikan kandungan yodium dalam pakan yang diberikannya kepada burung. Sama ibarat kalsium, mineral ini diharapkan dalam jumlah sedikit. Kalau kelebihan akan dibuang melalui feces (kotoran). Tetapi kalau hingga kekurangan akan mengakibatkan beberapa gangguan ibarat dijelaskan di atas, termasuk botak di kepala dan lehernya.

Meski jumlah yang diharapkan sangat sedikit, belum tentu hal ini terpenuhi oleh makanan yang biasa diberikan kepada kenari, termasuk pakan jadi sekalipun. Karena itu, sangat penting untuk memastikan kecukupan yodium dalam pakan kenari.

Pada induk betina yang mengalami kebotakan, kemudian diterapi dengan meningkatkan kadar yodium dalam pakannya, biasanya sekitar 2-3 ahad sudah terjadi perubahan dengan adanya tunas-tunas bulu (bulu-bulu jarum) yang bermunculan.

Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kadar yodium dalam pakan kenari, yakni :
  • Menambahkan parutan tulang ikan sotong ke dalam makanan atau sayuran hijau yang biasa diberikan kepada burung. Jika tidak ada tulang ikan sotong, bisa juga memakai kulit atau kerabang tiram.
  • Memberikan multimineral, ibarat BirdMineral, yang mempunyai kepastian kecukupan yodium. Bukan hanya yodium, tetapi semua mineral esensial yang diharapkan burung sudah ada dalam multimineral tersebut.

Faktor kebotakan selain defisiensi yodium
Jika sehabis 3 ahad memakai kedua cara di atas (terutama cara kedua), dan bulu-bulu jarum masih belum tumbuh, bisa dipastikan kebotakan bukan disebabkan induk betina mengalami defisiensi yodium. Ada beberapa faktor penyebab kebotakan selain defisiensi yodium, yakni :
  • Kekurangan nutrisi, terutama protein.
  • Usia kenari sudah tua. Beberapa kenari betina berusia bau tanah sering mengalami kebotakan pada sekitar leher dan kepalanya.
  • Terlalu produktif. Kebotakan juga kerap dialami induk kenari betina yang over produksi. Misalnya dalam setahun bisa 4 kali produksi. Tetapi itu hanya terjadi kalau tidak diimbangi dengan nutrisi yang sepadan. Burung produktif yang nutrisinya terjaga jarang mengalami kebotakan.
  • Infeksi bakteri, atau gangguan kutu, tungau, jamur dan benalu lainnya bisa mengakibatkan beberapa bulu berjatuhan. Jika tidak segera diatasi akan terjadi kebotakan yang merata, dan kalau sudah kronis bisa menjadi botak permanen. Bisa diantisipasi semenjak awal melalui terapi FreshAves yang disemprot ke badan burung dan lingkungan kandang.

Bagaimana pun, penangkaran mustahil dilakukan kalau induk betina mengalami kebotakan, terlebih kalau penyebabnya defisiensi yodium. Ketika burung dipaksa untuk terus berproduksi, dalam kondisi badan yang kekurangan yodium, maka lambat-laun akan berimbas ke akses pernafasannya.

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive