Cara Ampuh Mengatasi Lovebird (Lb) Gestang

Istilah gestang (gesek tangkringan) niscaya sudah tidak absurd lagi bagi para penggemar Lovebird (LB). Perilaku gestang merupakan kelainan lantaran tidak semua Lovebird yang sudah cukup umur dan sudah birahi akan berperilaku gestang.

Perilaku gestang (gesek tangkringan) tersebut lebih banyak disebabkan lantaran Lovebird (LB) dalam kondisi birahi yang terlalu tinggi dan tidak pernah tersalurkan dalam waktu lama.

Penyebab lain dari sikap gestang (gesek tangkringan) ialah lantaran Lovebird (LB) meraskan gatal yang di akibatkan dari adanya basil dan jamur disekitar anus/dubur dan juga pada bulu-bulu disekitar lubang anus/dubur Lovebird yang tidak bersih.

Gestang (gesek tangkringan) yang disebabkan lantaran over birahi (OB) biasanya terjadi pada Lovebird (LB) jantan yang sudah dewasa, sedangkan gestang (gesek tangkringan) yang disebabkan lantaran rasa gatal pada anus/dubur Lovebird biasanya terjadi pada Lovebird muda/paud dan juga pada Lovebird betina.

Berikut ini ialah beberapa cara yang sanggup dilakukan untuk menyembuhkan sikap gestang (gesek tangkringan) pada Lovebird.

Cara menyembuhkan gestang (gesek tangkringan) pada Lovebird (LB) jantan dewasa yang disebabkan lantaran over birahi (OB):

• Jika sikap gestang (gesek tangkringan) tersebut terjadi pada Lovebird (LB) jantan yang sudah dewasa, maka terapi penyembuhan yang efektif ialah dengan menjodohkannya dengan Lovebird betina cukup umur yang sudah siap kawin.

• Agar lebih gampang dalam proses perjodohannya sanggup dengan sistem koloni, yaitu memasukkan beberapa ekor Lovebird jantan dan betina dalam satu sangkar besar/polier biar sanggup menentukan pasangannya sendiri.

• Cara lainnya yaitu dengan sering memandikan Lovebird (LB) yang gestang (gesek tangkringan) tersebut hingga berair kuyup untuk meredam birahinya yang meluap-luap.

• Embunkan Lovebird (LB) setiap pagi untuk menghirup udara segar pagi hari. Suhu udara yang hambar di pagi hari juga sanggup membantu menyetabilkan birahi Lovebird.

• Pada ketika Lovebird (LB) berperilaku gestang (gesek tangkringan) lantaran over birahi (OB), sebaiknya berikan pakan berupa milet putih saja biar birahinya lebih terkontrol. Ekstra fooding (EF) ibarat kangkung, jagung muda dan lainnya serta pakan bijian mix jangan diberikan dulu untuk sementara hingga sikap gestang tersebut sembuh.

Cara menyembuhkan gestang (gesek tangkringan) pada Lovebird (LB) yang disebabkan lantaran jamur dan basil yang menjadikan rasa gatal pada anus/dubur Lovebird:

• Mandikan Lovebird (LB) setiap pagi dengan air bekas cucian beras (air leri) yang dicampur dengan air rebusan daun sirih. Mandikan dengan cara dipegang dengan tangan dan celupkan badan Lovebird kedalam air hingga sebatas leher ibarat cara memandikan burung Perkutut.

• Bagian anus/dubur Lovebird (LB) dicuci dan digosok dengan air hingga benar-benar higienis dari kotoran yang menempel.

• Cabut bulu-bulu disekitar anus/dubur Lovebird (LB) hingga plontos biar tidak menjadi sarang kuman dan basil yang berasal dari kotoran yang melekat pada bulu-bulu tersebut.

• Cuci tangkringan dengan detergent hingga benar-benar higienis biar bibit-bibit kuman dan basil yang yang melekat pada tangkringan tersebut hilang.

• Gunakan tangkringan berbentuk kotak atau lepas tangkringannya dan diganti dengan glodok kalau Lovebird (LB) masih suka gestang (gesek tangkringan).

• Jika dengan cara-cara tersebut Lovebird (LB) masih saja melaksanakan gestang (gesek tangkringan), maka sanggup kita coba dengan mencuci kepingan anus/dubur Lovebird tersebut memakai detergent untuk membunuh jamur dan basil yang ada disekitar anus/dubur Lovebird.

Caranya dengan mengoleskan detergent pada kepingan anus/dubur Lovebird (LB) dan digosok-gosok sebentar hingga merata kemudian dibilas dengan air bersih. Setelah itu oleskan minyak tawon pada kepingan anus/dubur Lovebird hingga merata untuk membasmi jamur dan basil yang ada disekitar lubang anus/dubur Lovebird.

• Jemur Lovebird (LB) setiap pagi secara rutin biar kondisi fisiknya lebih sehat dan biar tidak terserang jamur serta bakteri.

Baca juga:

Perbedaan warna antara Lovebird biru mangsi dan Lovebird biru cobalt

Ciri-ciri Lovebird pastel kuning (paskun) dan Lovebird Lutino

Cara membentuk Lovebird (LB) muda biar fighter dan ngekek panjang

Perawatan harian Lovebird (LB) muda/paud biar rajin ngekek

Demikian sedikit gosip wacana cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang. Untuk gosip lain seputar Lovebird (LB), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lovebird Gestang (gesek tangkringan)

Faktor-Faktor Penyebab Murai Watu (Mb) Mengalami Serak

Suara kicauan Murai Batu (MB), bisa dikatakan yang terbaik di antara burung-burung kicauan jenis lainnya. Kombinasi antara bunyi orisinil yang berkarakter ngebass dengan bunyi isian yang nyaring penuh variasi menjadikan bunyi kicauan Murai Batu terdengar begitu merdu dan serasi penuh power dan berkarakter.

Tapi adakalanya, performa suaranya menjadi kurang manis ketika Murai Batu (MB) tersebut mengalami gangguan tenggorokan yang mengakibatkan suaranya menjadi serak.

Jika sebelumnya Murai Batu (MB) bisa berkicau dengan nada-nada tinggi, maka ketika sedang mengalami gangguan tenggorokan bunyi kicauannya bermetamorfosis bernada rendah dan kurang jernih (serak). Volume suaranya juga terdengar kendor dan parau.

Pada ketika sedang mengalami gangguan tenggorokan, Murai Batu (MB) biasanya juga menjadi malas berkicau lantaran merasa tidak nyaman/merasakan sakit pada tenggorokannya. Dan bila tidak segera ditangani, maka lama-kelamaan gangguan serak ini bisa mengakibatkan Murai Batu menjadi macet bunyi.

Sering kali kita menganggap sepele penyakit serak tersebut, lantaran biasanya walaupun Murai Batu (MB) mengalami gangguan tenggorokan (serak), hal itu tidak menghipnotis performa dan kondisi fisiknya. Murai Batu yang mengalami serak tersebut masih tetap aktif dan masih beraktivitas normal ibarat biasa.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) memang tidak serta merta menghipnotis kondisi fisiknya, penyakit tersebut hanya kuat pada performa kicauannya saja, tapi bukan berarti cukup dibiarkan saja tanpa ada tindakan untuk mengobatinya.

Karena bila dibiarkan, kemungkinan bisa mengakibatkan Murai Batu menjadi macet bunyi, bahkan bisa lebih parah lagi lantaran bisa mengakibatkan rusaknya pita bunyi dari Murai Batu tersebut.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) tidak bisa sembuh total dalam sekali pengobatan, perlu waktu cukup usang untuk memulihkan performa suaranya supaya sanggup kembali ibarat sediakala.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) sanggup disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

• Durasi penjemuran yang terlalu lama

Penjemuran memang sangat bermanfaat untuk kesehatan Murai Batu (MB) bila dilakukan dengan sempurna sesuai dengan kebutuhan dan aksara Murai Batu. Tapi bila penjemuran dilakukan dengan tidak tepat, contohnya waktu penjemuran dilakukan terlalu lama, maka akan menciptakan Murai Batu (MB) mengalami dehidrasi. Apalagi bila selama proses penjemuran, pakan dan air minumnya tidak diberikan.

Hal itu berpotensi mengakibatkan kondisi fisik Murai Batu (MB) menjadi lemah, dan pada kondisi ibarat inilah Murai Batu menjadi rentan terjangkit penyakit. Salah satunya ialah penyakit yang di akibatkan oleh virus yang sanggup mengakibatkan gangguan pada kanal pernafasan Murai Batu.

Penjemuran yang di anjurakan yaitu dilakukan pada pagi hari antara jam 07.00-10.00, dimana sinar Matahari belum terlalu panas. Jangan memaksakan Murai Batu (MB) untuk dijemur melebihi batas kemampuannya dalam menahan panas Matahari demi ambisi kita semata. Sebaiknya bila Murai Batu sudah terlihat mangap dan gelisah ketika dijemur, segera angkat dan di teduhkan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

• Pemberian kroto yang sudah basi

Untuk perawatan Murai Batu (MB), kroto memang menjadi sajian wajib untuk mendongkrak performa Murai Batu dan supaya lebih rajin berkicau. Kandungan protein yang tinggi pada kroto sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari Murai Batu.

Tapi perlu di ingat, kroto harus diberikan dalam kondisi masih segar (baru), lantaran bila kroto diberikan dalam kondisi yang sudah tidak segar (basi), di kuatirkan akan mengakibatkan gangguan kesehatan, termasuk gangguan tenggorokan (serak). Karena kroto yang sudah basi, kemungkinan besar mengandung kuman yang sanggup mengakibatkan penyakit bila dikonsumsi Murai Batu (MB).

Ciri-ciri kroto yang sudah bau terlihat dari warnanya yang sudah agak kekuningan dan teksturnya tampak layu/lembek serta baunya tidak enak.

• Sirkulasi udara yang tidak bagus

Sirkulasi udara disekitar daerah Murai Batu (MB) digantang juga sanggup menghipnotis kualitas suaranya. Jika kita meletakkan Murai Batu (MB) pada ruangan yang pengap tanpa ventilasi udara yang memadai, hal itu sanggup mengakibatkan gangguan pada kanal pernafasan Murai Batu dan berpotensi mengakibatkan suaranya menjadi serak.

Jadi sebaiknya, sangkar Murai Batu (MB) ditempatkan diluar ruangan. Jika terpaksa harus ditempatkan didalam rumah, maka usahakan untuk ditaruh pada ruangan yang mempunyai cukup ventilasi udara.

• Kondisi sangkar yang kotor

Kondisi sangkar yang kotor berpotensi besar mengakibatkan Murai Batu (MB) terjangkit aneka macam macam penyakit termasuk gangguan tenggorokan (serak). Hal itu bisa terjadi lantaran debu-debu dan kotoran yang melekat dan awut-awutan dikandang ketika tertiup angin dan terhirup oleh Murai Batu akan mengakibatkan gangguan kanal pernafasan dan mengakibatkan suaranya menjadi serak.

Selain itu, kotoran Murai Batu (MB) yang menumpuk didasar kandang, akan menghasilkan gas amoniak yang sanggup mengakibatkan nanah kanal pernafasan Murai Batu terutama organ paru-parunya.

Karena itu, kebersihan sangkar Murai Batu (MB) harus diperhatikan untuk mencegah Murai Batu terjangkit aneka macam gangguan penyakit.

• Kondisi cuaca yang tidak menentu

Perubahan animo yang tidak menentu (pancaroba) sangat kuat terdapat kondisi kesehatan Murai Batu (MB). Perubahan cuaca panas dan hujan yang tidak menentu mengakibatkan Murai Batu rentan sekali terjangkit aneka macam penyakit, terutama radang pernafasan, serak, pilek, bahkan bisa hingga terjangkit penyakit tetelo. 

Pada ketika animo hujan, perawatan harian ibarat mandi dan jemur sebaiknya tidak perlu dilakukan. Setiap harinya Murai Batu (MB) cukup dikerodong (full kerodong) saja supaya tetap hangat dan hanya dikeluarkan pada ketika cuaca sedang cerah dan ada sinar Matahari.

Voer juga harus sering diganti dengan yang baru, lantaran udara yang lembab pada animo hujan akan mengakibatkan voer cepat berjamur.

Pada ketika animo kemarau (panas), letakkan sangkar Murai Batu (MB) ditempat yang sejuk yang tidak terkena sinar Matahari secara langsung. Perawatan harian ibarat mandi dan jemur harus dilakukan untuk menjaga kondisi fisik Murai Batu (MB) supaya selalu fit.

Infeksi yang terjadi pada kanal pernafasan Murai Batu (MB)

Serak pada bunyi Murai Batu (MB) juga sanggup disebabkan lantaran adanya nanah pada kanal pernafasannya. Jika serak pada Murai Batu tersebut di akibatkan lantaran adanya nanah pada kanal pernafasan, maka penyakit serak tersebut agak sulit untuk disembuhkan.

Infeksi pada kanal pernafasan Murai Batu (MB), tidak hanya menciptakan suaranya menjadi serak, penyakit tersebut juga sanggup menciptakan Murai Batu macet bunyi bila sudah parah.

Gejala-gejala yang sanggup dikenali bila Murai Batu (MB) mengalami nanah pada kanal pernafasannya ditandai dengan adanya lendir yang sering keluar dari paruhnya. Suara kicauannya terdengar bindeng (tidak plong) dan serak, serta sering ibarat tersedak/batuk ketika sedang berkicau.

Gejala fisiknya, Murai Batu (MB) biasanya akan terlihat gelisah dan sering menaik-turunkan ekornya, serta memegarkan kedua sayapnya.

Jika sudah demikian, sebaiknya burung yang terjangkit penyakit nanah pernafasan tersebut harus dipisahkan/dijauhkan dari burung lainnya yang sehat lantaran penyakit tersebut bisa menular.

Untuk mencegah nanah kanal pernafasan tersebut, kita harus memperhatikan kebersihan sangkar dan perlengkapannya setiap hari supaya Murai Batu (MB) terhindar dari kemungkinan terjangkit penyakit nanah kanal pernafasan yang timbul dari kotoran-kotoran yang ada dikandangnya.

Baca juga:

Cara ampuh menciptakan Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor

Tips supaya Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Tips merawat beberapa ekor Murai Baru (MB) dalam satu rumah

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Demikian sedikit info perihal faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak. Untuk info lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Penyebab Dan Cara Mengatasi Lovebird (Lb) Cabut Bulu

Ketika memelihata Lovebird (LB), seringkali kita dihadapkan dengan aneka macam permasalahan yang sering di alami Lovebird, dan permasalahan/perilaku negatif yang sering terjadi yakni sikap cabut bulu.

Perilaku cabut bulu pada Lovebird (LB) tersebut sanggup disebabkan lantaran beberapa faktor, di antaranya:

Lovebird (LB) cabut bulu lantaran dipaksa mandi

Coba perhatikan dengan teliti, apakah Lovebird (LB) yang kita pelihara tersebut selalu mencabuti bulu-bulunya sesudah kita mandikan dengan cara disemprot..?? Jika demikian, berarti Lovebird tersebut tidak suka dimandikan dengan cara disemprot.

Pada ketika Lovebird (LB) sedang tidak ingin mandi, tapi kemudian kita paksa untuk mandi dengan cara disemprot, hal itu mengakibatkan Lovebird merasa tidak nyaman dan akan melampiaskan ketidak nyamanan tersebut dengan cara mencabuti bulu-bulunya.

Untuk mengatasi sikap cabut bulu tersebut, sebaiknya jangan memandikan Lovebird (LB) dengan cara disemprot. Sediakan saja cepuk mandi didalam kandangnya biar Lovebird mandi sendiri sesukanya. Cara tersebut akan menciptakan Lovebird lebih nyaman dan tidak akan mencabuti bulu-bulunya lagi.

Lovebird (LB) cabut bulu lantaran mengalami kekurangan gizi

Kekurangan nutrisi juga sanggup memicu timbulnya sikap cabut bulu. Dan untuk mengatasinya, kita harus memperlihatkan ransum pakan yang sanggup memenuhi kebutuhan nutrisi Lovebird (LB), misalnya:

• Untuk pakan utamanya, berikan adonan biji-bijian yang bervariasi untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.

• Ekstra fooding (EF) berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga wajib diberikan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin Lovebird (LB).

• Pemberian asinan ibarat tulang sotong juga cukup penting sebagai sumber kalsium bagi Lovebird (LB), sehingga Lovebird tidak perlu mencari sumber kalsium dari bulu-bulunya sendiri.

Selain untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya, tulang sotong juga bermanfaat sebagai remisan untuk dikunyah dan dimainkan, sehingga Lovebird (LB) menjadi sibuk dan lupa untuk mencabuti bulu-bulunya.

• Pemberian vitamin komplemen juga perlu dilakukan untuk mempercepat pemulihan kondisi Lovebird (LB).

Lovebird (LB) cabut bulu lantaran dalam kondisi over birahi (OB)

Salah satu sikap Lovebird (LB) ketika mengalami over birahi (OB) yakni mencabuti bulunya sendiri. Hal itu disebabkan lantaran tingkat birahi yang terlalu tinggi dan tidak pernah tersalurkan, sehingga mengakibatkan Lovebird menjadi frustasi. Dan perasaan putus asa tersebut kemudian dilampiaskan dengan mencabuti bulu-bulunya sendiri.

Untuk mengobati sikap cabut bulu yang disebabkan lantaran over birahi (OB), Lovebird (LB) harus dikawinkan, dan untuk sementara berikan pakan berupa milet putih saja biar birahinya lebih terkontrol.

Lovebird (LB) cabut bulu lantaran mengalami stres

Banyak faktor yang sanggup mengakibatkan Lovebird (LB) mengalami stres, di antaranya:

• Karena suasana lingkungan yang tidak aman bagi Lovebird (LB) yang membuatnya merasa tidak nyaman dan tertekan.

Solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan menempatkan Lovebird (LB) di kawasan yang damai untuk sementara waktu, dan jauhkan dulu dari lingkungan usang yang membuatnya tidak nyaman dan tertekan.

• Pola perawatan dan perlakuan sehari-hari yang tidak sesuai dengan kemauan Lovebird (LB).

Solusinya, yaitu dengan melaksanakan perawatan yang sempurna dan sesuai dengan kemauan dan aksara dari Lovebird (LB). Jangan memaksakan teladan perawatan yang tidak disukai Lovebird lantaran akan membuatnya merasa tidak nyaman dan akan melampiaskannya dengan cara mencabuti bulu-bulunya.

• Karena Lobebird (LB) terlalu usang hidup sendiri tanpa pasangan.

Untuk problem yang satu ini, solusinya yakni dengan mencarikan teman/pasangan untuk Lovebird (LB) tersebut. Masukkan Lovebird yang berperilaku kanibal tersebut kedalam sangkar besar/polier untuk di koloni bersama dengan beberapa ekor Lovebird jantan atau betina lainnya.

Cara tersebut lebih efektif untuk mempercepat Lovebird (LB) mencari pasangannya sendiri. Selain itu, sistem koloni juga sanggup mengurangi tingkat stres pada Lovebird lantaran sanggup bersosialisasi dengan sesama jenisnya, sehingga Lovebird tidak akan stres lagi dan tidak akan mencabuti bulu-bulunya lagi.

Baca juga:

Cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang

Perbedaan warna antara Lovebird biru mangsi dan Lovebird biru cobalt

Ciri-ciri perbedaan Lovebird Pastel Kuning (Paskun) dan Lovebird Lutino

Perawatan harian Lovebird (LB) muda/paud biar rajin ngekek

Demikian sedikit informasi wacana penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu. Untuk informasi lain seputar Lovebird (LB), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lovebird kanibal/cabut bulu

Ciri-Ciri Khusus Lovebird (Lb) Fighter

Jika tujuan kita memelihara Lovebird (LB) hanya untuk hiasan/klangenan dirumah, atau hanya untuk masteran burung-burung lainnya saja, tentunya tidak perlu harus menentukan Lovebird yang bermental fighter, yang penting Lovebird tersebut banyaomong dan rajin ngekek di rumah.

Tapi lain ceritanya jikalau tujuan kita memelihara Lovebird (LB) ialah untuk mengikuti lomba burung kicau, maka mutlak harus menentukan Lovebird yang mempunyai mental fighter yang bagus, yang tidak hanya rajin bunyi dirumah, tapi juga harus berani berkicau ketika dilapangan. Disitulah letak perbedaan antara Lovebird fighter dengan Lovebird non fighter.

Jika kita mancari materi Lovebird (LB) untuk lomba, maka kita harus jeli menentukan Lovebird yang mempunyai mental fighter. Jangan terkecoh dengan Lovebird yang banyaomong dan rajin ngekek dengan durasi panjang ketika sedang sendirian dirumah. Karena Lovebird yang banyaomong dirumah, belum tentu berani bersuara ketika bertemu lawan, apalagi ketika digantang dengan banyak lawan disekitarnya.

Berikut ini ialah beberapa ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter:

• Sayap terlihat menyilang, membuktikan Lovebird (LB) tersebut mempunyai abjad kasar ketika bertemu lawan.

• Lehernya akan terlihat panjang ketika Lovebird (LB) tersebut kaget atau merasa terancam, dan membuktikan kalau Lovebird tersebut mempunyai nafas panjang dan bisa ngekek dengan durasi lebih panjang, tapi ketika dalam kondisi damai dan tidak ada ancaman, bentuk lehernya terlihat biasa saja menyerupai Lovebird lain pada umumnya.

• Dan yang paling penting dalam menentukan Lovebird (LB) yang mempunyai mental fighter bawaan ialah pada bentuk ekornya yang melengkung kebawah mendekati tangkringan, berbeda dengan Lovebird pada umumnya yang mempunyai bentuk ekor lurus dengan tubuhnya.

• Lovebird (LB) fighter belum tentu banyaomong dan rajin ngekek ketika berada dirumah, bahkan terkadang cenderung pendiam dan lebih banyak ngeriwik ketika berada dirumah. Tapi ketika di trek/dipertemukan dengan Lovebird lainnya, maka Lovebird fighter tersebut akan pribadi menyerang lawannya dengan bunyi ngekeknya dan terlihat begitu garang menyerupai tidak terima kalau lawannya ngekek.

Jika kita mendapat Lovebird (LB) yang mempunyai mental fighter bawaan, maka proses perawatan selanjutnya akan lebih mudah, alasannya ialah hanya perlu sedikit settingan saja biar Lobebird tersebut bisa ngekek dengan durasi maksimal ketika dilombakan.

Baca juga:

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang

Ciri-ciri perbedaan Lovebird Pastel Kuning (Paskun) dan Lovebird Lutino

Perawatan harian Lovebird (LB) muda/paud biar rajin ngekek

Demikian sedikit gosip ihwal ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter. Untuk gosip lain seputar Lovebird (LB), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Ciri-ciri fisik Lovebird (LB) fighter dan non fighter

Penyebab Cucak Ijo (Ci) Lambat Panas Dan Cara Mengatasinya

Pada dasarnya, Cucak ijo (CI) bukan merupakan burung tipe fighter murni menyerupai Murai Batu (MB) atau Kacer. Cucak ijo ialah burung semi fighter yang tentunya abjad fighter tersebut akan muncul ketika kondisi birahi dan emosinya berada pada tingkat yang tepat.

Tapi seringkali ketika di lapangan, Cucak ijo (CI) tidak eksklusif dor ketika naik gantangan, tepatnya sebelum bendera start di berikan oleh team juri. Cucak ijo justru gres mau nampil sesudah penjurian berlangsung hingga pertengahan lomba, tentu saja hal ini akan mengurangi point'nya. Bahkan kadang sanggup eksklusif dicoret dari daftar nominasi.

Cucak ijo (CI) yang lambat panas (kurang emosi) sanggup disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

• Karena settingan yang kurang tepat.

Jika Cucak ijo (CI) lambat panas (kurang emosi) lantaran settingan yang kurang tepat, kita masih sanggup mengevaluasi dan mencari settingan untuk Cucak ijo tersebut hingga ketemu settingan yang pas.

• Cucak ijo (CI) sedang tidak kondisi.

Sedangkan bila Cucak ijo lambat panas (kurang emosi) lantaran sedang tidak kondisi, sebaiknya kita berikan perawatan yang maksimal terlebih dulu dan jangan buru-buru untuk membawanya kelapangan. Berikan pakan yang berkualitas menyerupai buah-buahan dengan sajian yang bervariasi serta perbanyak porsi derma Ekstra fooding (EF) untuk mempercepat pemulihan kondisi fisiknya.

• Mental Cucak ijo (CI) yang belum siap dibawa kelapangan.

Jika masalahnya ialah lantaran mental Cucak ijo (CI) yang belum siap untuk dibawa kelapangan, maka solusinya dengan memperlihatkan perawatan yang sempurna dan konsisten terlebih dulu hingga usia Cucak ijo tersebut mapan dan benar-benar siap dilombakan.

• Cucak ijo (CI) masih demam panggung.

Jika Cucak ijo lambat panas lantaran masih demam panggung, sebaiknya kita terus melatihnya secara rutin, sanggup dengan ditrek di rumah dengan beberapa Cucak ijo lain atau sanggup juga dibawa ke daerah Latber (latihan bersama) untuk melatih mentalnya dan menambah jam terbangnya.

• Mental dan abjad Cucak ijo (CI) yang memang mlempem (mental rumahan).

Tapi bila penyebab Cucak Ijo tidak mau nampil ketika dilombakan ialah lantaran karakternya yang memang non fighter, maka akan sangat sulit untuk memolesnya biar mau kerja ketika digantang.

Sebab, bila sudah menyangkut abjad memang sangat susah untuk dirubah, menyerupai halnya Manusia ada yang pemberani dan ada juga yang pengecut.

Jika kita memaksakan Cucak ijo (CI) dengan mental rumahan untuk dibawa kelapangan, maka jangankan sanggup juara, burung mau bunyi saja sudah untung. Bahkan kadang malah gagal total dan lebih fatal lagi Cucak ijo sanggup menjadi drop dan macet bunyi bila kita terus memaksakan untuk menggantangnya.

Modal utama Cucak ijo (CI) untuk sanggup tampil dilapangan harus mempunyai mental fighter yang mumpuni, lantaran lawan yang akan dihadapi dilapangan ialah burung-burung pilihan dengan kualitas terbaik yang mempunyai bakat di atas rata-rata Cucak ijo pada umumnya.

Jadi, bila tujuan kita memelihara Cucak ijo (CI) ialah untuk mengikuti lomba, maka wajib harus menentukan materi yang prospek lapangan, yang benar-benar mempunyai abjad petarung biar lebih gampang untuk memolesnya.

Jangan hingga salah menentukan materi Cucak ijo (CI) yang mempunyai mental rumahan, lantaran hanya akan buang-buang waktu dan tenaga saja tapi balasannya nihil dan mengecewakan. Jangan terkecoh dengan Cucak ijo yang gacor dan bongkar isian dirumah, lantaran belum tentu Cucak ijo tersebut akan tetap gacor ketika dilapangan.

Tips dan trik untuk menciptakan Cucak ijo (CI) cepat panas:

• Settingan Ekstra fooding (EF) menjelang lomba

Ketika hari H lomba, Cucak ijo (CI) jangan diberikan jangkrik, tapi cukup diberikan kroto atau ulat hongkong (UH) saja sesuaikan dengan karakternya, apakah cocok diberikan kroto atau ulat hongkong (UH).

Caranya dengan mengamati sikap keseharian Cucak ijo (CI) tersebut, apakah Cucak ijo tersebut trokbul, ngotot, dan bongkar isian ketika diberikan kroto dan dijemur, atau ketika diberikan ulat hongkong (UH) dan dijemur. Maka Ekstra fooding (EF) jenis itulah yang diberikan pada Cucak ijo pada ketika menjelang lomba.

• Perlakuan ketika dilapangan

Ketika hingga dilapangan, buka kerodong biar Cucak ijo (CI) menyesuaikan diri terlebih dulu dengan suasana daerah lomba. Cas dengan Cucak ijo betina atau sanggup ditrek dulu dengan Cucak ijo lain sebelum naik gantangan untuk memancing emosinya.

Cara lainnya dengan menggantang Cucak ijo (CI) lebih awal dari penerima lainnya. Jika kebiasaan penerima lomba burung kicau sering menggantang burungnya belakangan menunggu penerima lainnya, maka untuk Cucak ijo yang lambat panas (kurang emosi) justru harus digantang lebih awal sebelum penerima lain menggantang burungnya. Dengan begitu, kita mempunyai durasi waktu lebih usang biar Cucak ijo terpancing emosinya sebelum penilaian dilakukan.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) orisinil Banyuwangi

Penanganan yang sempurna untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Jamu dan Suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) biar gacor, ngentrok dan bongkar isian

Ciri-ciri perbedaan Cucak Ijo (CI) jantan dan betina muda/trotolan yang akurat

Demikian sedikit warta perihal penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya. Untuk warta lain seputar Cucak Ijo (CI), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Ijo (CI) trokbul

Cara Mencegah Dan Mengobati Kutuan Pada Burung Kicau

Burung yang terjangkit kutu biasanya tidak menampakkan gejala khusus, bahkan kadang tidak terdeteksi oleh pemiliknya sebelum kutu menyebar keseluruh permukaan bulu burung.

Ciri-ciri awal yang terlihat pada burung yang terjangkit kutu akan tampak bintik-bintik putih pada permukaan bulunya, apalagi dikala burung tersebut dijemur, maka bintik-bintik putih pada permukaan bulunya akan tampak semakin banyak.

Setelah serangan kutu semakin parah dan menyebar keseluruh badan burung, maka burung yang terjangkit kutu tersebut akan menampakkan gejala sebagai berikut:

• Sering menggaruk-garuk tubuhnya dengan cakarnya dan mencabuti bulunya sendiri sebab merasa gatal.

• Burung tampak kurus dan lesu.

• Bulu-bulunya terlihat kusam dan rusak.

• Burung menjadi kurang aktif dan malas bunyi.

• Bulu-bulu halus/bulu-bulu kecil sering rontok menyerupai mabung tapi tidak pernah selesai.

Ada beberapa cara yang sering dan umum dipakai oleh para Kicau Mania untuk mengobati burung yang terjangkit kutu, di antaranya:

Menggunakan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras

Caranya:
Rebus beberapa lembar daun sirih dengan air secukupnya, tunggu hingga air mendidih dan berwarna hijau gelap kemudian diangkat dan di dinginkan terlebih dulu.

Setelah dingin, kemudian dicampur dengan air bekas cucian beras. Campuran air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tersebut dipakai untuk memandikan burung yang terjangkit kutu, sanggup dengan disemprot memakai sprayer atau dipegang dengan tangan kemudian badan burung dicelupkan eksklusif kedalam air hingga sebatas leher kedalam air dalam wadah/baskom. Untuk penggalan kepala sanggup di usap dengan jari hingga seluruh bulu-bulunya berair kuyup.

Setelah simpulan dimandikan dengan adonan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras, sebaiknya jangan dibilas dulu hingga bulu-bulunya kering biar semua kutu dan telornya benar-benar mati.

Tapi berdasarkan pengalaman saya pribadi, cara mengobati kutuan pada burung dengan memakai air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tersebut kurang efektif untuk membasmi kutu yang sudah menyebar keseluruh permukaan bulu burung.

Memandikan burung dengan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras hanya sanggup dipakai untuk pencegahan saja supaya burung tidak terjangkit kutu, sebab air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tidak sanggup membasmi kutu dengan cepat sebab tidak sanggup membunuh kutu secara langsung.

Kalaupun bisa, maka akan membutuhkan waktu yang cukup usang sebab harus sering memandikan burung yang terjangkit kutu tersebut secara rutin dengan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras. Dan cara ini berpotensi menciptakan burung menjadi stres dan stress berat dengan pemiliknya sebab merasa sering diperlakukan tidak baik oleh pemiliknya.

Menggunakan shampo pembasmi kutu khusus untuk burung kicau

Cara yang paling efektif untuk membasmi kutu pada burung kicau ialah dengan memakai shampo khusus untuk burung kicau yang banyak dijual di kios-kios pakan dan perlengkapan burung, dan sebaiknya pilihlah shampo burung dengan brand dari brand yang sudah populer dan terpercaya.

Dengan memakai shampo khusus burung, maka hanya dengan pemakaian rutin selama seminggu saja maka kutu-kutu yang membandel akan hilang semua hingga telor-telornya, dan cara ini tidak berpotensi menciptakan burung stres sebab burung cukup disemprot dengan air yang sudah dicampur shampo burung. Dan cara memandikannya juga sama menyerupai kita memandikan burung sehari-hari.

Setelah burung sembuh dari kutuan dan semua bintik-bintik putih pada permukaan bulunya hilang, penggunaan shampo masih sanggup dilanjutkan seminggu sekali sebagai pencegahan biar burung tidak kutuan lagi.

Penyakit kutuan pada burung kicau seringkali kita anggap sepele sebab pada awalnya tidak mensugesti performa dan kondisi kesehatan burung. Tapi jikalau terus dibiarkan dan tidak segera di obati, maka akan bertambah parah dan menjadikan menurunnya performa burung dan juga kondisi kesehatannya.

Untuk mencegah biar burung peliharaan kita tidak terjangkit kutu, kita harus menjaga kebersihan sangkar dan perlengkapannya menyerupai tangkringan, cepuk pakan dan minumnya serta kerodongnya dengan rutin menbersihkannya.

Rutinitas mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan terencana biar burung selalu sehat dan terhindar dari serangan kutu.

Jika burung-burung kita memakai keramba yang sama untuk mandi, sebaiknya keramba dicuci higienis dulu sesudah dipakai untuk memandikan burung dan akan dipakai untuk memandikan burung yang lainnya.

Penggunaan kerodong juga harus diperhatikan, usahakan satu kerodong dipakai untuk satu burung saja, jangan memakai satu kerodong bergantian dengan burung yang lainnya. Karena dikuatirkan, ada salah satu burung kita yang terjangkit kutu dan sanggup menulari burung lainnya melalui kerodong yang dipakai secara bergantian tersebut.

Baca juga:

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan pengecap buaya

Penyebab dan ciri-ciri burung cacingan serta pengobatannya

Demikian sedikit gosip ihwal cara mencegah dan mengobati kutuan pada burung kicau. Untuk gosip lain seputar burung kicau, sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer kutuan

Penyebab Murai Kerikil (Mb) Ngetem Dikala Lomba

Istilah "ngetem" tentunya sudah tidak absurd lagi bagi para Kicau Mania terutama bagi para pemain lapangan. Ngetem yakni istilah dimana burung berhenti berkicau beberapa dikala ditengah-tengah lomba sedang berlangsung untuk kemudian berkicau lagi.

Untuk Murai Batu (MB) yang ngetem ketika dilombakan sanggup disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

• Obesitas

Murai Batu (MB) yang mengalami obesitas/kegemukan, sangat berpotensi ngetem ketika dilombakan, hal itu disebabkan lantaran kelebihan berat badannya akan menciptakan Murai Batu (MB) menjadi cepat lelah dan nafasnya menjadi terengah-engah sehingga akan berhenti berkicau beberapa dikala untuk menarik nafas.

Untuk itu, problem obesitas pada Murai Batu (MB) tersebut harus segera ditangani dengan menurunkan berat badannya supaya tidak terlalu gemuk dengan santunan sajian pakan yang variatif dengan porsi seimbang ditambah santunan multivitamin.

Penjemuran dan latihan di sangkar umbaran secara rutin dan terpola juga sangat perlu dilakukan supaya lemak di tubuhnya berkurang dan tubuh Murai Batu (MB) menjadi ramping sehingga staminanya menjadi prima dan nafasnya menjadi panjang.

• Kurang kondisi

Murai Batu (MB) yang sering ngetem ketika dilombakan sanggup disebabkan lantaran staminanya kedodoran lantaran harus berkicau terus-menerus selama lomba berlangsung sehingga burung harus jeda sejenak mengumpulkan tenaga untuk kemudian berkicau lagi.

Penyebab kurang stamina pada Murai Batu (MB) tersebut sanggup disebabkan lantaran kondisi fisiknya sedang tidak fit yang disebabkan beberapa faktor ibarat perubahan cuaca yang tidak menentu (pancaroba), kurangnya santunan multivitamin, dan sanggup juga lantaran Murai Batu (MB) tetsebut masih dalam masa rekondisi pasca mabung sehingga kondisi fisiknya belum pulih 100%.

• Jam terbang lomba

Murai Batu (MB) yang belum terbiasa dilombakan, akan sering ngetem ditengah-tengah lomba sedang berlangsung. Hal itu masuk akal lantaran Murai Batu (MB) belum terbiasa bertanding dengan banyak lawan yang harus di hadapi.

Penyebabnya lantaran mental Murai Batu (MB) tersebut belum terlatih, sehingga menjadikan mentalnya gampang ngedrop ketika mendengar bunyi tembakan-tembakan lawannya yang bervariasi sehingga Murai Batu (MB) yang minim pengalaman lomba, cenderung akan melongo lantaran merasa kaget dan tertekan oleh suara-suara kicauan Murai Batu (MB) lain yang terdengar absurd baginya.

Untuk mengatasi hal itu, Murai Batu (MB) harus sering dilatih dengan sering membawanya ke arena lomba atau latber untuk menambah jam terbangnya sehingga mentalnya akan semakin terasah seiring berjalannya waktu hingga pada jadinya Murai Batu (MB) tersebut sanggup kerja maksimal dari awal hingga selesai lomba tanpa jeda.

• Usia Murai Batu (MB)

Usia Murai Batu (MB) juga sangat menghipnotis performanya dilapangan. Karena mental Murai Batu (MB) muda masih belum stabil, sehingga belum besar lengan berkuasa menghadapai tekanan dari lawan-lawannya yang usianya sudah lebih mapan/dewasa, sehingga akan sering ngetem ketika dilombakan.

Untuk Murai Batu (MB) yang masih berusia muda sebaiknya jangan sering di ikutkan lomba dulu hingga mentalnya benar-benar siap tempur. Sebaiknya, sering dilatih dulu dengan beberapa ekor Murai Batu (MB) lain yang usianya sama atau yang lebih muda supaya mentalnya semakin terlatih.

Ngetem pada Murai Batu (MB) bukanlah problem serius lantaran masih sanggup di atasi pada lomba berikutnya. Hanya saja, potensi Murai Batu (MB) untuk menjadi juara akan menjadi sulit diraih lantaran sudah sanggup dipastikan akan kalah dengan Murai Batu (MB) yang kerja full dari awal hingga selesai lomba tanpa jeda.

Baca juga:

Faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak

Tips supaya Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Cara ampuh menciptakan Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor

Perawatan yang sempurna untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit isu wacana penyebab Murai Batu (MB) ngetem dikala lomba. Untuk isu lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Terapi sangkar umbaran untuk melatih fisik dan stamina Murai Batu (MB)

Ciri-Ciri Perbedaan Sirtu/Cipoh Jantan Dan Betina Yang Akurat

Untuk mengenali jenis kelamin burung Sirtu/Cipoh memang agak sulit, alasannya yaitu dari bentuk fisik dan warna bulunya hampir sama, apalagi untuk seorang pemula tentunya akan kesulitan untuk membedakan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina kalau tidak ada perbandiangan dengan dua ekor burung jantan dan betina.

Untuk membedakan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina, ada beberapa ciri-ciri yang sanggup dipakai sebagai panduan sebelum kita memeliharanya, alasannya yaitu Sirtu/Cipoh yang sanggup gacor dengan bunyi lantang dan bervariasi yaitu yang berjenis kelamin jantan. Ciri-ciri tersebut di antaranya:

Warna bulu

Untuk Sirtu/Cipoh hasil tangkapan hutan (bakalan), warna bulu dan ciri fisik lainya memang masih sanggup terlihat terang perbedaan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina, tapi untuk Sirtu/Cipoh rawatan usang atau yang dirawat dari lolohan tentunya akan berbeda. Karena dampak dari faktor perawatan sehari-hari ibarat pertolongan pakan yang tentunya berbeda dengan pakan alami Sirtu/Cipoh di alam bebas dan perawatan sehari-hari ibarat mandi dan jemur yang sanggup mempengaruhi warna bulu Sirtu/Cipoh menjadi tidak cerah (kusam).

Warna bulu pada Sirtu/Cipoh jantan dan betina rawatan usang dan yang dirawat dari lolohan cenderung sama-sama tidak cerah (kusam), berbeda dengan Sirtu/Cipoh liar di alam bebas yang mempunyai warna bulu cerah alasannya yaitu dampak dari faktor pakan, mandi, dan penjemuran yang dilakukan secara alami dengan nalurinya yang menciptakan warna bulu Sirtu/Cipoh liar cenderung lebih cerah dan lebih tegas/cerah.

Jadi, indentifikasi jenis kelamin dengan cara membedakan warna bulunya, hanya efektif untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh bakalan hasil tangkapan hutan, dan tidak efektif untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh rawatan usang dan yang dirawat dari lolohan, alasannya yaitu warna bulunya cenderung sama-sama kusam.

Warna lisan dan lidah

Cara lain yang paling banyak dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kelamin Sirtu/Cipoh, yaitu dilihat dari warna bab dalam lisan dan lidahnya. Dimana bab dalam lisan dan pengecap dari Sirtu/Cipoh jantan cenderung berwarna hitam pekat, sedangkan Sirtu/Cipoh betina warna bab dalam mulutnya juga hitam, tapi warna lidahnya agak putih.

Tapi faktanya cara tersebut hanya sanggup dipakai ketika Sirtu/Cipoh sudah berusia mapan (dewasa), atau sudah berusia diatas satu tahun. Untuk Sirtu/Cipoh hasil tangkapan hutan yang sudah dewasa, cara tersebut mungkin sangat membantu.

Tapi untuk Sirtu/Cipoh yang usianya dibawah satu tahun tentunya akan sulit untuk membedakan jenis kelaminnya dengan cara tersebut, alasannya yaitu warna bab dalam lisan dan lidahnya masih berwarna kemerahan.

Jadi, identifikasi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dengan melihat warna pada pengecap dan bab dalam mulutnya hanya efektif untuk Sirtu/Cipoh yang usianya sudah remaja (di atas satu tahun).

Jumlah anakan

Bagi yang suka memelihara Sirtu/Cipoh dari lolohan, mereka sering memprediksi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dari jumlah piyik ketika masih didalam sarangnya, ibarat contohnya bahwa Sirtu/Cipoh anak tunggal hampir sanggup dipastikan berjenis kelamin jantan.

Tapi faktanya, hal tersebut hanyalah sebuah prediksi atau argumen yang berdasar pada pengalaman serta insiden lebih banyak didominasi saja dan bukan merupakan hasil penelitian ilmiah dari para ahli.

Burung Sirtu/Cipoh sendiri umumnya bertelur paling banyak 3 butir, itupun sangat sedikit jumlahnya. Rata-rata Sirtu/Cipoh bertelur 2 butir dan ada juga yang hanya bertelur 1 butir saja.

Proses menetasnya telur secara alami harus melewati seleksi alam yang ketat, ibarat gangguan predator yang sanggup memangsa telur atau piyik, kondisi cuaca pada ketika induk Sirtu/Cipoh mengerami telur, atau faktor genetik itu sendiri yang mempengaruhi menetasnya telur.

Jadi, memprediksi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dari jumlah anaknya tidak sanggup 100% akurat alasannya yaitu sanggup saja ketika anakan Sirtu/Cipoh yang selamat melewati ketatnya seleksi alam yaitu anakan yang berjenis kelamin betina, alasannya yaitu semua kemungkinan sanggup saja terjadi tanpa pernah kita ketahui apa yang terjadi dari mulai telur hingga menetas menjadi piyik.

Suara kicauan

Cara yang terakhir yaitu dengan membedakan bunyi kicauannya. Suara kicauan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina tentunya berbeda, dan berdasarkan para penggemar Sirtu/Cipoh yang sudah berpengalaman, cara membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh yang paling akurat yaitu dengan cara membedakan bunyi kicauannya.

Sirtu/Cipoh muda yang berusia antara 2-3 bulan sudah mulai sanggup dikenali perbedaan suaranya, dimana Sirtu/Cipoh jantan sudah lebih aktif bersuara ngekrek pada usia 1 bulan dan pada usia 3 bulan biasanya sudah mulai berguru nyiul.

Sirtu/Cipoh jantan sudah mulai berguru berbunyi siiiirrrtuuuuu.... pada usia 5-6 bulan, berbeda dengan Sirtu/Cipoh betina, alasannya yaitu pada usia 2-3 bulan hanya bersuara ngekrek saja, tidak nyiul dan tidak mempunyai variasi kicauan (monoton).

Tapi untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh bakalan tangkapan hutan yang belum berbunyi, tentu cara untuk membedakan jenis kelaminnya hanya sanggup dengan membedakan warna bulunya dan melihat warna bab dalam lisan serta lidahnya.

Baca juga:

Ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya

Ciri-ciri Trucukan jantan dan betina yang akurat

Ciri-ciri perbedaan Pleci jantan dan betina paling akurat

Ciri-ciri Tledekan Gunung jantan dan betina

Demikian sedikit info wacana ciri-ciri perbedaan Sirtu/Cipoh jantan dan betina yang akurat. Untuk info lain seputar burung Sirtu/Cipoh, sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Sirtu/Cipoh jantan dan betina

Kriteria Evaluasi Lomba Pada Beberapa Jenis Burung Kicau

Dalam setiap penyelenggaraan lomba burung kicau, ada beberapa sistem penjurian yang digunakan dalam lomba, baik itu kelas Latber, Latpres dan kelas Nasional.

Pada penyelenggaraan lomba burung kicau, sering kita lihat team juri saling berkomunikasi pada ketika lomba sedang berlangsung. Hal itu di namakan sistem evaluasi independent.

Setelah berdiskusi, nantinya para juri akan mengusulkan atau mencalonkan beberapa nominasi pemenang dan akan diambil bunyi terbanyak. Waktu yang tersedia yaitu 15 menit untuk menentukan pemenang lomba pada setiap sesinya.

Waktu 15 menit dalam satu sesi tersebut dibagi menjadi 3 putaran, yaitu:

• Putaran pertama, juri akan memantau variasi lagu dan gaya main burung.

• Putaran kedua, juri akan menentukan burung-burung yang layak masuk nominasi.

• Putaran ketiga, juri mengambil keputusan untuk menentukan burung yang menjadi juara, atau yang koncer A, B, dan C.

Dan ketika ada burung yang mempunyai nilai sama, maka akan dilakukan tos (ambil koin). Kriteria burung yang masuk dalam kriteria juara yaitu yang mempunyai durasi kerja minimal 80%. Dan kalau ketika lomba berlangsung durasi kerja burung tidak ada yang bisa mencapai 80 %, maka akan dicari yang mempunyai durasi kerja minimal 65 % dan paling tinggi dibandingkan dengan burung yang lain.

Kemudian performa burung, burung harus anteng (nagen) di tangkringan, dan mempunyai power bunyi yang bagus, bahan lagu dan juga gaya main sangat menentukan perolehan point dalam evaluasi sesuai dengan kriteria dari jenis burung yang dilombakan.

Tapi sering kita lihat pada event-event lomba burung kicau, ada burung dengan kualitas standart atau biasa-biasa saja tapi bisa menjadi juara. Hal itu bisa dikarenakan burung-burung akseptor lomba lainnya tidak ada yang kerja lebih cantik dari burung yang menjadi juara tersebut, atau performanya tidak ada yang memenuhi kriteria evaluasi lomba, sehingga akan diambil yang paling cantik di antara yang lain walaupun sebenarnya burung yang juara tersebut performanya kurang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Burung yang pernah menjuarai lomba juga belum tentu yaitu burung yang benar-benar berkualitas. Kembali lagi kita lihat perbandingan dengan burung-burung lainnya yang menjadi lawannya digantangan, dan begitu juga sebaliknya, burung yang gagal jadi juara bukan berarti burung tersebut tidak berkualitas. Bisa saja sewaktu gagal menjadi juara, ketika itu burung sedang kurang kondisi atau ada faktor-faktor lain yang mengakibatkan burung tersebut tidak juara.

Sebagai penghobi burung kicau dan suka mengikuti lomba, kadang kita tidak tahu bagaimana dan ibarat apa performa burung yang memenuhi kriteria evaluasi dalam lomba burung kicau dan layak menjadi juara.

Dan juga bagaimana tahapan-tahapan evaluasi juri lomba. Maka tidak jarang kita melihat di event-even lomba burung kicau sering terjadi kerusuhan yang mungkin disebabkan oleh perbedaan persepsi mengenai pakem evaluasi lomba yang berbeda antara juri dengan peserta. Bahkan sesama akseptor lomba juga terkadang saling berdebat dan saling mengklaim burung yang mestinya layak menjadi juara.

Burung-burung yang akan menjadi akseptor pada ajang lomba burung kicau harus mempunyai kriteria yang telah ditentukan, sehingga layak untuk menjadi akseptor dan sanggup menjadi juara pilihan team juri kalau memang burung tersebut mempunyai performa yang cantik dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh EO penyelenggara.

Berikut ini yaitu kriteria evaluasi lomba untuk beberapa jenis burung, antara lain:

Kriteria evaluasi lomba untuk Cendet/Pentet:

• Durasi kerja/bunyi maksimal dengan gaya main angka satu anteng/nagen dan full power.

• Suara tembus dengan lagu roll speed dengan tonjolan tembakan-tembakan bergairah ibarat tembakan Cililin, Lovebird, Gereja tarung, Belalang kecek, Kenari, dan lainnya.

Faktor-faktor yang sanggup mengurangi point evaluasi untuk Cendet/Pentet:

• Perilaku pembangkang ibarat salto.
• Turun kedasar kandang (ngelantai).
• Bunyi dengan posisi tubuh membungkuk.
• Memiliki cacat fisik.

Tapi tidak menutup kemungkinan Cendet/Pentet yang berperilaku salto atau turun ke dasar kandang (tidak lebih dari 3 kali), masih mempunyai kemungkinan untuk bisa koncer A, B, atau C. Kembali lagi dilihat perbandingan  dengan burung-burung lawannya.

Kriteria evaluasi lomba untuk Kacer:

• Durasi kerja maksimal tidak banyak jeda/ngetime dengan gaya buka ekor (ngobra) dan anteng/nagen ditangkringan.

Full power dengan volume bunyi tembus dan bahan lagu yang glamor dan bervariasi (bongkar isian).

Faktor-faktor yang sanggup mengurangi point evaluasi untuk Kacer:

• Turun ke dasar kandang (ngelantai).
• Bunyi tapi tidak buka ekor.
• Sering ngeruji.
• Mbagong.
• Memiliki cacat fisik.

Kacer yang melaksanakan sikap negatif tersebut kemungkinan besar tidak akan menjadi juara (kembali lagi dilihat pembandingan lawannya). Apalagi kalau Kacer tersebut terpantau mbagong, maka akan pribadi dicoret (diskualifikasi) dan tidak akan dinilai lagi. Kacer yang mempunyai cacat fisik juga sanggup mengurangi nilai.

Kriteria evaluasi lomba untuk Cucak ijo (CI):

• Dalam kriteria evaluasi lomba untuk Cucak ino (CI) yang menjadi syarat utama supaya bisa juara yaitu wajib Trokbul (ngentrok dan njambul).

• Durasi kerja harus maksimal dan tidak sering ngetime dengan bunyi roll panjang, tembakan, dan juga full power.

• Untuk Cucak ijo (CI), bahan isian sangat di prioritaskan atau menjadi syarat wajib agat bisa juara. Cucak ijo (CI) wajib mempunyai bahan lagu yang secara umum dikuasai ibarat bunyi tembakan panjang Cililin, Gereja tarung, Tengkek buto, Lovebird, dan lainnya.

Faktor-faktor yang sanggup mengurangi point evaluasi untuk Cucak ijo (CI):

• Nampar jeruji kandang (ngeruji) ketika evaluasi sedang berlangsung.

• Didis ketika lomba sedang berlangsung.

• Menggembungkan bulu.

Kriteria evaluasi lomba untuk Murai Batu (MB):

• Durasi kerja maksimal tanpa ngetime.

• Gaya main atraktif dan ngeplay memainkan ekor dengan kepala naik turun akan lebih di priotaskan.

• Full power dengan volume tembus, ngeroll diselingi tonjolan suara-suara tembakan.

Faktor-faktor yang sanggup mengurangi point evaluasi untuk Murai Batu (MB):

• Perilaku ngelowo/ngebatman.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar kandang (ngelantai).
• Memiliki cacat fisik.

Kriteria evaluasi lomba untuk Kenari:

• Nagen satu titik dengan durasi bunyi yang panjang dan full power serta mempunyai cengkok lagu yang bagus.

• Kenari yang mempunyai variasi isian ibarat bunyi Cililin, Sanger, Blackthroad, dan lainnya akan lebih di prioritaskan untuk menjadi juara.

Faktor-faktor yang sanggup mengurangi point evaluasi untuk Kenari:

• Kenari bunyi sambil nempel jeruji sangkar.
• Turun ke dasar sangkar.
• Lagunya panjang tapi monoton tanpa variasi dan tidak mempunyai cengkok yang indah.

Kriteria evaluasi lomba untuk Lovebird (LB):

• Harus aktif ngekek dengan durasi panjang (minimal 20-60 detik).

• Harus mempunyai gaya main dan power yang bagus.

Faktor-faktor yang sanggup mengurangi point evaluasi lomba untuk Lovebird (LB):

• Ngekek sambil ngeruji.
• Ngosek dan turun ke dasar sangkar.

Tapi kembali lagi tetap melihat perbandingan dari lawan-lawannya.

Kriteria evaluasi lomba untuk Pleci:

• Harus bisa berkicau dengan volume lantang (tembus).

• Anteng/nagen dengan kedua kaki mencengkeram tangkringan.

• Memiliki isian yang bervariasi diselingi bunyi lasroll (ngalas ngeroll) dan buka paruh ketika berkicau.

Faktor-faktor yang sanggup mengurangi point evaluasi lomba untuk Pleci:

• Sering loncat-loncat.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar.

Baca juga:

Penyebab Murai Batu (MB) ngetem ketika lomba

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

Perawatan khusus supaya Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit gosip perihal kriteria evaluasi lomba pada beberapa jenis burung kicau. Untuk gosip lain seputar burung kicau, sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lomba kelas Murai Batu (MB)

Tips Semoga Trotolan Cucak Ijo (Ci) Cepat Nopeng

Cucak ijo (CI) trotolan yang sudah tumbuh bulu totol hitam pada bab muka atau lehernya walaupun masih beberapa helai sudah sanggup dipastikan bahwa Cucak ijo (CI) trotolan tersebut berjenis kelamin jantan.

Umumnya bulu totol hitam akan mulai tumbuh dikala Cucak ijo (CI) sudah memasuki usia 5 bulan, tapi ada juga yang sanggup lebih lama.

Agar trotolan Cucak ijo (CI) cepat nopeng harus diberikan perawatan yang tepat dan juga diberian pakan yang berkualitas supaya terpenuhi kebutuhan nutrisi dari Cucak ijo (CI) trotolan selama masa pertumbuhannya, termasuk untuk mempercepat pertumbuhan bulu-bulunya.

Buah-buahan:

Berikan buah-buahan dengan sajian bervariasi setiap harinya sebagai pakan utama Cucak ijo (CI) trotolan, seperti:
• Pisang kepok
• Pepaya
• Apel
• Sawo
• Jambu biji, dan lainnya.

Pemberian buah dengan sajian bervariasi bertujuan supaya Cucak ijo (CI) trotolan tersebut tidak bosan. Kandungan nutrisi dalam buah-buahan tersebut juga berbeda-beda dan sanggup memenuhi kebutuhan nutrisi harian Cucak ijo (CI) trotolan dalam masa pertumbuhannya.

Ekstra fooding (EF):

• Jangkrik

Jangkrik mengandung protein yang tinggi, alasannya ialah itu, jangkrik menjadi sajian Ekstra fooding (EF) harian untuk Cucak ijo (CI) trotolan. Untuk Cucak ijo (CI) muda/trotolan, jangkrik sanggup diberikan sekenyangnya supaya pertumbuhan fisik dan bulu-bulunya sanggup sehat dan sempurna.

• Ulat hongkong (UH)

Efek ulat hongkong (UH) dalam jumlah sedikit sanggup menghangatkan badan burung, tapi kalau diberikan dalam jumlah banyak, maka dampak yang ditimbulkan ialah meningkatkan suhu badan secara drastis (panas) dan sanggup menyebabkan bulu-bulu burung menjadi rontok.

Dan tujuan sumbangan ulat hongkong (UH) pada Cucak ijo (CI) trotolan/kuningan ialah supaya bulu-bulu trotolnya cepat rontok dan cepat berganti dengan bulu-bulu dewasa, terutama bulu-bulu kuning pada bab muka dan leher Cucak ijo (CI) trotolan supaya cepat berganti dengan bulu-bulu hitam (Nopeng).

• Kroto

Fungsi kroto ialah untuk meningkatkan birahi burung sehingga burung akan lebih rajin berkicau. Kandungan proteinnya yang sangat tinggi juga sanggup membantu memenuhi kebutuhan protein Cucak ijo (CI) untuk mempercepat pembentukan bulu-bulu baru.

Mandi dan Jemur:

Perawatan mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan konsisten setiap hari supaya Cucak ijo (CI) sehat dan aktif serta terhindar dari serangan kutu dan supaya Cucak ijo (CI) menerima asupan vitamin D dari proses penjemuran di pagi hari.

Trotolan Cucak ijo (CI) jantan akan mulai tumbuh bulu-bulu hitam bertahap seiring bertambahnya usia Cucak ijo (CI) trotolan tersebut.

Bulu-bulu kuning pada muka dan leher Cucak ijo (CI) trotolan jantan akan mulai rontok bertahap dan berganti dengan tumbuhnya bulu-bulu hitam. Sebaiknya jangan mencabuti bulu-bulu trotol secara paksa untuk mempercepat Cucak ijo (CI) trotolan nopeng alasannya ialah belum tentu sehabis dicabuti nantinya tumbuhnya bulu warna hitam, melainkan warna putih.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) orisinil Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

Ciri-ciri perbedaan Cucak Ijo (CI) jantan dan betina muda/trotolan yang akurat

Demikian sedikit warta wacana tips supaya trotolan Cucak ijo (CI) cepat nopeng. Untuk warta lain seputar Cucak ijo (CI), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) trotol

Penyebab Cucak Ijo (Ci) Didis Dikala Dilombakan Dan Cara Mengantisipasinya

Cucak ijo (CI) yang sibuk didis sewaktu dilombakan menandakan jikalau belum benar-benar siap untuk dilombakan, alasannya ialah Cucak ijo (CI) yang sering didis/nyisir bulu niscaya tidak akan sanggup kerja maksimal ketika digantangkan dan cenderung lebih banyak membisu sambil sibuk merapikan bulu-bulunya.

Semua jenis burung niscaya suka melaksanakan didis/nyisir bulu untuk merapikan bulu-bulunya, alasannya ialah itu ialah naluri alami dari seekor burung untuk menjaga penampilannya.

Maka dari itu, sebelum kita membawa Cucak ijo (CI) kelapangan, langkah pertama yang harus dilakukan ialah dengan mengamati terlebih dulu kapan biasanya Cucak ijo (CI) tersebut didis, apakah hanya pada ketika gres buka kerodong, sehabis dimandikan, atau hanya ketika digantangan saja.

Jadi, kita harus mengetahui kebiasaan Cucak ijo (CI) tersebut biasa melaksanakan didis. Jika kita sudah mengetahui kebiasaannya tersebut, maka akan lebih gampang untuk mengatasinya. Misalnya:

• Jika Cucak ijo (CI) selalu didis ketika gres buka kerodong, maka ketika hingga dilokasi lomba, kerodongnya dibuka dulu hingga Cucak ijo (CI) tersebut tidak didis lagi gres digantangkan.

• Jika Cucak ijo (CI) suka didis sehabis dimandikan, maka sehabis mandi biarkan semua bulu-bulunya kering dulu dan biarkan Cucak ijo (CI) puas didis gres sanggup digantangkan.

• Jika Cucak ijo (CI) didis digantangan alasannya ialah masih adanya bulu-bulu yang gres tumbuh atau masih dalam kondisi nyulam bulu, maka sebaiknya jangan melombakannya dulu, alasannya ialah kemungkinan besar Cucak ijo (CI) tersebut akan lebih banyak membisu dan hanya sibuk didis/menyisir bulu-bulunya saja sambil menghilangkan ketombe dari bulu-bulu yang gres tumbuh.

• Jika Cucak ijo (CI) sering didis alasannya ialah terkena serangan kutu, maka harus di atasi dulu dengan membasmi kutu-kutu yang bersarang pada bulu-bulunya. Caranya: Bisa dimandikan dengan air rebusan daun sirih merah. Tapi cara ini membutuhkan waktu lebih usang hingga semua kutu pada bulu-bulu Cucak ijo (CI) benar-benar hilang.

Cara lain yang lebih cepat dan mudah untuk membasmi kutu pada bulu-bulu Cucak ijo (CI) ialah dengan memandikannya memakai shampo pembasmi kutu khusus untuk burung.

• Jika Cucak ijo (CI) sering didis alasannya ialah bulu-bulunya sudah bau tanah dan terlihat kering, atau akan mengalami mabung/ngurak, maka sebaiknya jangan dilombakan dulu hingga masa mabungnya selesai, alasannya ialah Cucak ijo (CI) yang akan memasuki masa mabung/ngurak cenderung tidak aktif dan lebih banyak diam  atau hanya ngriwik saja.

Baca juga: Perawatan yang sempurna untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

• Jika Cucak ijo (CI) didis alasannya ialah terlalu sering dikerodong, maka penanganannya sebelum digantang buka kerodong terlebih dulu, dan biarkan Cucak ijo (CI) tersebut didis/nyisir bulu sepuasnya.

Karena rata-rata Cucak ijo (CI) yang sering dikerodong cenderung akan lebih sering didis/menyisir bulu-bulunya alasannya ialah pada ketika dikerodong, Cucak ijo (CI) tersebut lebih banyak membisu dan tidak melaksanakan apa-apa, dan gres sehabis kerodong dibuka, burung mulai aktif beraktifitas, salah satunya yaitu didis untuk merapikan bulu-bulunya.

• Jika Cucak ijo (CI) melaksanakan didis ketika terkena sinar Matahari, betarti Cucak ijo (CI) tersebut kurang jemur. Maka usahakan sebisa mungkin untuk menentukan nomor gantangan pada posisi yang tidak akan terkena sinar Matahari ketika sesi Cucak ijo (CI) berlangsung untuk mengantisipasi Cucak ijo (CI) didis ketika lomba sedang berlangsung.

Baca juga:

Penyebab Cucak ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Ciri-ciri fisik Cucak ijo (CI) orisinil Banyuwangi

Penanganan yang sempurna untuk Cucak ijo (CI) macet bunyi

Perawatan khusus untuk  Cucak Ijo (CI) supaya gacor dan ngentrok

Demikian sedikit gosip wacana penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya. Untuk gosip lain seputar Cucak ijo (CI), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) kurang jemur

Ciri-Ciri Fisik/Katuranggan Lovebird (Lb) Ombyokan Yang Prospek Lapangan

Untuk menentukan materi Lovebird (LB) yang prospek lapangan, selain melihat dari aspek trah/gen dari indukannya, juga harus memperhatikan ciri-ciri fisik/katuranggannya.

Ciri-ciri fisik tersebut akan sangat membantu dalam menentukan Lovebird (LB) yang prospek lapangan, terutama bila kita membeli materi ombyokan, bukan dari penangkaran yang sudah terperinci silsilahnya.

Jika kita menentukan Lovebird (LB) materi ombyokan, maka harus memperhatian beberapa aspek, yaitu:

Bentuk fisik:

• Kaki

Pilihlah Lovebird (LB) yang mempunyai bentuk kaki besar dengan cengkeraman yang kuat. Lovebird (LB) dengan ciri-ciri fisik tersebut diyakini saat ngekek akan nagen di tangkringan.

• Paruh

Pilihlah Lovebird (LB) yang mempunyai pangkal paruh yang paling besar di antara Lovebird (LB) lainnya, alasannya sanggup mengeluarkan bunyi yang lebih keras dan berpotensi lebih cerewet.

• Mata

Burung yang mempunyai mata besar dan melotot dengan sorot mata tajam sudah dikenal mempunyai mental yang bagus, ciri tersebut bukan hanya berlaku untuk menentukan Lovebird (LB) saja, tapi juga berlaku untuk menentukan burung kicau jenis lainnya.

• Ekor dan sayap

Ciri-ciri Lovebird (LB) yang fighter bisa dilihat dari bentuk ekor dan sayapnya. Pilihlah Lovebird (LB) dengan bentuk ekor melengkung mendekati tangkringan dan sayap yang menyilang, alasannya rata-rata Lovebird (LB) dengan bentuk ekor melengkung dan sayap menyilang mempunyai mental fighter yang bagus.

Baca juga: Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

• Leher dan Kepala

Lovebird (LB) yang mempunyai bentuk kepala besar dengan leher yang panjang diyakini bisa mengatur nafas dan mengeluarkan bunyi ngekek dengan durasi panjang serta mempunyai power di atas rata-rata.

Tingkah laku:

Pilihlah Lovebird (LB) yang tampak hening dan tidak takut saat kita dekati, alasannya Lovebird (LB) yang tidak takut pada Manusia akan lebih gampang untuk dirawat, alasannya Lovebird (LB) tersebut sudah mempunyai modal mental yang kuat. Kaprikornus tinggal mencari settingannya saja biar mempunyai performa yang maksimal.

Jika kita membeli Lovebird (LB) dalam sangkar ombyokan, usahakan untuk memantaunya dengan cermat dan teliti biar bisa mendapat materi ombyokan yang prospek.

Jika terpantau ada Lovebird (LB) yang sering narik ngekek walaupun banyak orang disekitarnya, maka Lovebird (LB) tersebut bisa menjadi pilihan.

Baca juga:

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang

Cara membentuk Lovebird (LB) muda biar fighter dan ngekek panjang

Ciri-ciri perbedaan fisik dan sikap antara Lovebird (LB) jantan dan betina

Demikian sedikit isu perihal ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan. Untuk isu lain seputar Lovebird (LB), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lovebird (LB) fighter

Pemasteran Murai Kerikil (Mb) Trotolan Yang Sempurna Dan Efektif

Sekarang ini sudah berbagai Kicau Mania yang berhasil menangkarkan Murai Batu (MB). Selain untuk menyalurkan hobi, menangkarkan Murai Batu juga menjadi bisnis yang cukup menjanjikan dengan penghasilan yang fantastis.

Harga Murai Batu (MB) yang cukup tinggi dan stabil dipasaran, serta didukung minat para penggemar Murai Batu yang semakin hari semakin meningkat terhadap Murai Batu anakan/trotolan daripada Murai Batu muda hutan (MH), menciptakan anakan/trotolan Murai Batu hasil penangkaran menjadi laku cantik dipasaran.

Alasan para penggemar Murai Batu (MB) lebih menentukan untuk memelihara Murai Batu anakan/trotolan terbilang cukup beragam, di antaranya alasannya harganya lebih murah dari Murai Batu cukup umur atau yang sudah jadi, dan resiko kematiannya juga relatif lebih kecil dibandingkan dengan Murai Batu muda hutan (MH).

Selain itu, Murai Batu (MB) anakan/trotolan  lebih gampang untuk dibuat dan dilatih sesuai harapan kita, contohnya untuk materi lagunya yang sanggup kita bentuk dengan pemasteran sesuai harapan kita, sehingga Murai Batu anakan/trotolan tersebut nantinya sehabis cukup umur akan mempunyai materi isian ibarat yang kita ajarkan.

Tapi untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan hingga menjadi burung cukup umur yang gacor membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan juga harus diberikan perawatan yang sempurna dan konsisten setiap harinya.

Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk merawatnya, alasannya Murai Batu (MB) anakan/trotolan membutuhkan perhatian lebih dari mulai donasi pakan yang berkualitas, donasi multi vitamin selama masa pertumbuhannya, perawatan mandi dan jemur, serta pemasteran yang tepat.

Karena itu, sebelum kita menentukan untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan tentunya kita harus siap mengorbankan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, alasannya kita tidak sanggup eksklusif menikmati kemerduan suaranya hingga anakan/trotolan Murai Batu tersebut tumbuh dewasa.

Agar Murai Batu (MB) anakan/trotolan tersebut mempunyai materi lagu yang variatif ketika cukup umur nanti, maka pemasteran menjadi point penting yang wajib dilakukan alasannya Murai Batu anakan/trotolan yang lahir dipenangkaran tentunya tidak mempunyai bunyi asli/suara hutan alasannya tidak mendapat pemasteran alami, berbeda dengan Murai Batu muda hutan (MH) yang lahir di alam bebas yang sudah mempunyai isian bunyi hutan yang dipelajari di habitat aslinya.

Pemasteran Murai Batu (MB) anakan/trotolan harus dilakukan secara sedikit demi sedikit sesuai tingkat usianya. Pemasteran tahap pertama sanggup mulai kita lakukan ketika usia anakan/trotolan Murai Batu berusia satu bulan.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 1 bulan:

Suara isian yang di ajarkan pada masa-masa awal ini sebaiknya ialah suara-suara dari burung-burung kecil yang ngeroll seperti: Kolibri, Gelatik dan Pleci yang tidak menciptakan anakan/trotolan Murai Batu kaget dan merasa tertekan.

Keberadaan burung-burung kecil tersebut juga sanggup menciptakan mental anakan/trotolan Murai Batu menjadi berpengaruh alasannya merasa lebih lebih banyak didominasi dari burung-burung lain disekitarnya.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 3 bulan:

Setelah Murai Batu (MB) sudah berusia dua bulan atau lebih, kita sanggup mulai mengajarkan suara-suara masteran yang yang lebih keras dan berkarakter nembak, ibarat contohnya suara: Kenari, Tengkek buto, dan Ciblek.

Burung Murai Batu yang sudah diperdengarkan banyak bunyi kicauan dari ragam jenis burung berbeda membantunya untuk memperkaya bunyi isiannya. Selain itu, dengan memaster burung Murai Batu dari usia muda atau trotolan membantunya untuk mengeluarkan bunyi orisinil ketika sudah menginjak usia dewasa. 

Pemasteran Murai Batu (MB) pada usia remaja:

Pemasteran untuk Murai Batu (MB) jangan hanya terhenti hingga pada usia tiga bulan saja, tapi harus terus dilakukan secara sedikit demi sedikit dan konsisten hingga anakan/trotolan Murai Batu tersebut menjadi dewasa.

Pada usia remaja, kita sanggup mulai memasternya dengan suara-suara tembakan panjang dan kasar, ibarat suara: Cililin, Lovebird, Kapas tembak dan Cucak jenggot. Karena pada usia remaja, mental Murai Batu (MB) sebagai burung fighter sudah mulai terbentuk, jadi suara-suara dengan huruf bernafsu dan menekan teraebut, selain untuk memperkaya materi isiannya juga berfungsi untuk membiasakan Murai Batu untuk mendengar suara-suara keras dan kasar. Sehingga ketika di ikutkan lomba, Murai Batu tersebut tidak akan merasa takut dan tertekan lagi ketika mendengar suara-suara tembakan lawannya yang keras dan bervariasi.

Baca juga:

Pakan wajib untuk Murai Batu bahan/bakalan biar cepat bunyi

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang sempurna untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit info perihal pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang sempurna dan efektif. Untuk info lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) trotolan

Manfaat Daun Sereh Dan Jahe Untuk Lovebird (Lb)

Manfaat daun sereh untuk Lovebird (LB):

Sereh lebih umum kita kenal sebagai bumbu dapur yang berguna sebagai suplemen untuk mengharumkan aroma masakan. Tapi selain bermanfaat sebagai bumbu masakan, ternyata sereh juga sanggup dimanfaatkan sebagai ramuan herbal untuk Lovebird (LB).

Daun sereh bermanfaat untuk menghangatkan badan Lovebird (LB), dan untuk mencegah Lovebird terjangkit flu dikala cuaca kurang manis yang sanggup menjadikan suaranya menjadi serak. Selain itu, air rebusan daun sereh juga mempunyai kegunaan untuk meningkatkan nafsu makan Lobebird (LB).

Tapi yang paling utama dari manfaat ramuan herbal daun sereh yakni untuk menjadikan Lovebird (LB) lebih rajin ngekek dengan durasi panjang.

Berikut ini yakni cara pembuatan dan santunan ramuan herbal daun sereh untuk Lovebird (LB):

• Cara menciptakan ramuan herbal daun sereh:

Rebus air sebanyak 1/2 liter hingga mendidih, kemudian masukkan 1 batang sereh yang sudah digeprek. Tunggu hingga air rebusan daun sereh berubah warna menjadi agak kemerahan dan tercium aroma harum khas daun sereh kemudian di angkat dan didinginkan terlebih dulu.

• Cara pemakaian:

Air rebusan daun sereh tersebut cukup diberikan 3 kali seminggu sehabis Lovebird (LB) dijemur atau sehabis di umbar.

Manfaat jahe untuk Lovebird (LB):

Selama ini jahe dikenal luas sebagai bahan untuk minuman yang mempunyai kegunaan menghangatkan badan serta untuk meringankan banyak sekali dilema kesehatan.

Selain itu, jahe juga banyak dimanfaatkan sebagai bumbu/pelengkap banyak sekali jenis masakan. Jahe juga sanggup menghilangkan busuk bau pada masakan yang berbahan dasar daging dan juga ikan.

Jahe juga tidak hanya mempunyai manfaat untuk Manusia, ternyata jahe juga sanggup dimanfaatkan sebagai ramuan herbal untuk menjaga vitalitas Lovebird (LB).

Berikut ini beberapa khasiat jahe untuk Lovebird (LB):

• Mengobati serak pada Lovebird (LB)

Tidak berbeda jauh dengan khasiatnya untuk Manusia, jahe juga bermanfaat untuk melegakan tenggorokan dan menjernihkan bunyi Lovebird (LB).

Cara membuatnya:

• Jahe dibakar terlebih dulu hingga matang kemudian digeprek, kemudian disedu dengan air panas dan tambahkan gula merah/gula jawa secukupnya. Setelah air seduhan jahe tersebut dingin, kemudian berikan pada Lovebird (LB).

• Cara lainnya sanggup dengan merebus jahe yang sudah digeprek eksklusif tanpa dibakar terlebih dulu. Setelah airnya mendidih kemudian di angkat dan disaring biar terpisah dari ampas-ampasnya. Kemudian tambahkan madu murni secukupnya dan juga air perasan jeruk nipis secukupnya. Dan sehabis air rebusan jahe tadi dingin, sanggup diberikan pada Lovebird (LB).

• Seduhan air jahe sanggup diberikan pada Lovebird (LB) seminggu dua kali dengan jarak santunan tiga hari sekali.

• Jahe tidak hanya sanggup diberikan pada Lovebird (LB) dalam bentuk minuman saja, tapi juga sanggup dijadikan serbuk jahe yang dicampurkan dalam pakan Lovebird (LB) yang berupa biji-bijian.

• Cara menciptakan serbuk jahe tersebut yaitu jahe diparut hingga menjadi serbuk, kemudian dikeringkan terlebih dulu sebelum diberikan pada Lovebird (LB).

Baca juga:

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Ciri-ciri perbedaan fisik dan sikap antara Lovebird (LB) jantan dan betina

Demikian sedikit info wacana manfaat daun sereh dan jahe untuk Lovebird (LB). Untuk info lain seputar Lovebird (LB), sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga nermanfaat
Terima kasih

Manfaat daun sereh dan jahe untuk Lovebird (LB)

Mengatur Keseimbangan Antara Birahi Dan Emosi Pada Kacer Lomba

Kunci utama dari seekor Kacer untuk sanggup juara ialah pada ketangguhan mentalnya yang didukung oleh keseimbangan antara birahi, emosi dan power/stamina.

Lalu bagaimana ciri-ciri Kacer yang sudah sinkron antara birahi, emosi dan powernya, atau sudah siap tempur..??

Ciri-ciri Kacer yang dalam kondisi siap tempur:

• Sangat responsif terhadap suara-suara yang didengarnya, apalagi terhadap bunyi burung sejenis.

• Jika merasa terganggu, Kacer akan eksklusif bereaksi dengan mengeluarkan bahan isiannya terutama suara-suara tembakan.

Antara birahi dan emosi bergotong-royong saling mendukung dan bukan bertolak belakang. Tapi khusus untuk Kacer lapangan, maka tingkat emosinya harus lebih tinggi dari tingkat birahinya.

Kacer lapangan mutlak harus mempunyai mental fighter yang tangguh dan harus mempunyai emosi yang tinggi alasannya ialah ketika Kacer bertarung di atas gantangan, maka yang dihadapinya ialah Kacer-Kacer jantan yang di anggap mengancam keberadaannya dan harus segera di taklukkan, bukan Kacer-Kacer betina yang harus dirayu untuk dikawini.

BIRAHI sanggup didapat dari asupan Ekstra fooding (EF) ibarat jangkrik, kroto dan ulat hongkong (UH) dalam porsi yang tepat.

EMOSI sanggup dimaksimalkan dengan penjemuran dan pengerodongan serta proteksi Ekstra fooding (EF) yang bersifat panas dan sanggup meningkatkan suhu badan Kacer ibarat ulat hongkong (UH), larva tawon dan kelabang.

STAMINA sanggup didapatkan dari asupan Ekstra fooding (EF) dalam porsi yang cukup dan juga dengan latihan terbang di sangkar umbaran secara teratur dan terjadwal.

Ciri-ciri Kacer over birahi (OB):

• Mbagong ketika mendengar bunyi Kacer lain.

• Ngejar-ngejar ketika bertemu lawan ibarat ingin menerkam dan beradu fisik, bahkan ketika melihat orang membawa sangkar kosong.

• Sering terlihat mematuk-matuk sesuatu sebagai pelampiasan birahinya ibarat jeruji sangkar dan ornamen sangkar lainnya, bahkan kadang hingga mematuki bulunya sendiri.

• Di trek ngobra tapi tidak keluar suaranya.

Ciri-ciri Kacer over emosi:

• Jika melihat musuh dari bersahabat cenderung menerjang sangkar ibarat ingin menerkam lawannya.

• Sangat sensitif dan sering buka ekor.

• Lebih sering bongkar isian daripada bersuara Kaceran.

• Sangat bergairah dan berakhir mbagong ketika bertemu lawan.

Ciri-ciri Kacer yang belum sinkron antara birahi dan emosinya:

• Birahi rendah emosi tinggi

Biasanya rajin ngeplong dan lebih banyak bahan tembakan yang dikeluarkan disertai ngeplay buka ekor tapi durasi kerjanya kurang maksimal alasannya ialah tingkat birahinya terlalu rendah sehingga kuantitas suaranya kurang maksimal dan kadang suka berhenti ditengah jalan (ngetime).

• Emosi rendah birahi tinggi

Mainnya cenderung suka turun tangkringan (ngelantai), ngeruji, atau bahkan mbagong dan banyak bersuara ngeplong Kaceran saja serta jarang mengeluarkan materi-materi tembakan.

Itulah pentingnya perawatan 1 ahad sebelum lomba semoga kita sanggup mengontrol tingkat birahi dan emosi Kacer semoga seimbang, sehingga kita sanggup mendapat tingkat birahi dan emosi yang sempurna semoga burung sanggup full bongkar isian dengan durasi kerja maksimal tanpa banyak jeda, ngeplay dan ngotot ketika dilombakan serta tidak bertingkah badung ibarat ngeruji, ngelantai dan mbagong.

Untuk Kacer lomba sebaiknya dikondisikan semoga tidak terlalu gacor dirumah untuk menyimpan tenaga ketika dilombakan.

Selama 1 ahad cukup kita kontrol tingkat emosi dan birahinya saja tanpa mengharapkannya gacor dirumah, untuk itu sebaiknya Kacer lebih banyak dikerodong (full kerodong) setiap harinya, bahkan jika perlu dengan kerodong dobel.

Kacer yang sudah siap lomba sanggup dilihat dari reaksinya ketika mendengar bunyi siulan atau tepukan tangan, atau mendengar bunyi Kacer lain walaupun hanya bunyi Mp3.

Kalau Kacer eksklusif bereaksi buka ekor dan membalas dengan suara-suara tembakan berarti Kacer dalam kondisi siap tempur.

Kesimpulannya:

Tingkat birahi pada Kacer lebih secara umum dikuasai dipengaruhi oleh faktor proteksi Ekstra fooding (EF), sedangkan tingkat emosinya lebih dipengaruhi oleh penjemuran dan pengerodongan.

Untuk mendapat settingan yang tepat, kita harus berani melaksanakan trial error, sehingga kita tahu apa jenis Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer gacoan kita, dan berapa banyak porsi yang harus diberikan sehingga tidak kurang ataupun over.

Selain itu, emosi Kacer juga sanggup dipengaruhi oleh abjad dari Kacer itu sendiri, sanggup alasannya ialah abjad bawaan (tipe fighter tinggi/emosional), atau emosi yang sengaja dibuat dari teladan perawatan sehari-hari.

Kacer dengan tipikal emosional/fighter tinggi sanggup dikontrol dan disiasati dengan intensitas mandi lebih sering untuk mengurangi atau menurunkan emosinya, dan juga dengan sering diumbar. Berikan Ekstra fooding (EF) yang tidak berpotensi menaikkan suhu badan Kacer ibarat jangkrik, kroto, ulat bumbung, dan ulat daun pisang

Sedangkan Kacer yang terkesan dingin/kurang emosi/fighter rendah, sanggup disiasati dengan cara full krodong, mengurangi mandi, dan memaksimalkan durasi penjemurannya. Berikan Ekstra fooding (EF) yang sanggup meningkatkan suhu badan kacer ibarat ulat hongkong (UH) sanggup diberikan dengan porsi lebih banyak, dan sanggup juga diberikan larva tawon atau kelabang.

Baca juga:

Perawatan ekstrim untuk Kacer petarung

Penyebab Kacer salto dan cara mengatasinya

Kunci sukses bermain Kacer

Cara pemasteran untuk Kacer lapangan dan Kacer rumahan yang efektif

Demikian sedikit gosip perihal cara mengatur keseimbangan antara birahi dan emosi pada Kacer lomba. Untuk gosip lain seputar Kacer, sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer Poci

Ciri-Ciri Yang Membedakan Kacer Trotolan Jantan Dan Betina

Jika kita memelihara Kacer untuk ocehan dirumah atau untuk di ikut sertakan dalam lomba, maka kita harus menentukan yang berjenis kelamin jantan. Karena hanya Kacer jantanlah yang mempunyai bunyi kicauan bervariasi dengan banyak bahan isian dan volume bunyi yang keras.

Untuk membedakan jenis kelamin Kacer remaja tentunya sangat mudah, alasannya antara Kacer jantan dan Kacer betina remaja mempunyai warna bulu yang berbeda. Bulu hitam pada Kacer jantan tampak pekat dan mengkilap, sedangkan bulu hitam pada Kacer betina tampak kusam/abu-abu.

Tapi bagaimana kalau kita memelihara Kacer dari anakan/trotolan..??

Untuk membedakan antara Kacer trotolan jantan dan Kacer trotolan betina memang agak sulit, alasannya keduanya mempunyai penampilan fisik yang serupa bila dilihat sekilas. Tapi bila diperhatikan dengan seksama, bahu-membahu ada beberapa ciri-ciri khisus yang membedakan antara Kacer trotolan jantan dan betina, di antaranya:

Ciri-ciri Kacer trotolan jantan:

• Jika diperhatikan, bulu hitam pada anakan/trotolan Kacer jantan warnanya lebih tegas, dan biasanya ada beberapa helai bulu yang sudah berwarna metalik/mengkilap menyerupai Kacer dewasa.
• Warna trotolnya terlihat lebih coklat.
• Bentuk kepalanya terlihat papak/ceper.
• Postur tubuhnya tampak lebih tegak ketika berdiri.
• Tingkah lakunya lebih agresif.
• Pangkal pengecap bab dalam yang berbentuk abjad "V" tedapat dua titik berwarna hitam.
• Paruh bab bawah berwarna hitam pekat.

Ciri-ciri Kacer trotolan betina:

• Bulu hitam pada anakan/trotolan Kacer betina tampak kusam/pudar dan sama sekali tidak tidak terdapat bulu metalik/mengkilap.
• Warna bulu trotolnya coklat pucat.
• Bentuk kepalanya terlihat bulat.
• Postur tubuhnya lebih mendatar ketika berdiri, dan tidak tampak membusungkan dada.
• Tingkah lakunya lebih kalem dan tidak terlalu aktif.
• Pada bab lidahnya tidak terdapat titik berwarna hitam.
• Paruh bab bawah berwarna hitam pudar keputihan.

Baca juga:

Kacer trotolan hutan vs Kacer trotolan hasil penangkaran

Tips perawatan Kacer trotolan biar mempunyai mental fighter yang tangguh

Cara menjinakkan Kacer yang terlalu giras

Cara merawat Kacer mabung/ngurak yang tepat

Demikian sedikit informasi perihal ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina. Untuk informasi lain seputar Kacer, sanggup dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer trotolan jantan dan Kacer trotolan betina

Search

Popular Posts

Blog Archive