Apa itu cocopeat? kalau melihat dari namanya banyak yang tidak akan mengenal nama ini. Padahal materi pakan ini sering dijumpai, tetapi jarang dipakai sebagai adonan materi pakan ternak. Bahan pakan ini berasal dari limbah kelapa. Limbah dari sabut kelapa berupa cocopeat berpotensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber serat dan energi untuk ternak itik. Nama lain dari cocopeat yakni coir dust atau coir pith.
Kandungan unsur hara makro dan mikro yang terdapat pada sabut kelapa antara lain (K) Kalium, (P) Fosfor, (Ca) Calsium, (Mg) Magnesium, (Na) Natrium dan beberapa mineral lainnya. Namun dari sekian banyak kandungan unsur hara yang dimiliki cocopeat, ternyata jumlah yang paling berlimpah yakni unsur K (kalium). Seperti yang telah kita ketahui bahwa kandungan (P) Fosfor dan (K) Kalium sangat diharapkan tumbuhan dikala proses pembentukan buah serta peningkatan rasa untuk segala jenis buah.Rilis resmi dari laman Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) menyebutkan Cocopeat berasal dari limbah buah kelapa berupa serbuk serabut, bentuknya halus dihasilkan dari proses penghancuran serabut kelapa. Dalam proses penghancuran sabut kelapa dihasilkan serat yang lebih dikenal fiber, serta serbuk halus sabut yang dihasilkan tersebut disebut cocopeat.
Cocopeat mengandung serat bergairah tinggi dan sanggup berfungsi sebagai sumber energy dalam ransum ternak. Salah satu kelebihan ternak itik dibandingkan dengan ayam yakni kemampuan untuk mencerna serat bergairah ini dalam pakannya, termasuk serat bergairah dalam cocopeat.
Berdasarkan hasil penelitian penggunaan cocopeat kondusif dan tidak mengganggu pertumbuhan itik. Pemberian serat bergairah tinggi (6 dan 9%) dengan kandungan protein pakan (19 dan 21%) masih sanggup diterima terhadap respon pertumbuhan, produksi karkas dan mengurangi kandungan lemak abdominal pada itik pedaging umur 12 minggu.
Penggunaan sabut kelapa sebagai materi adonan pembuatan bokashi, ternyata mempunyai imbas positif bagi pertanian. Tanaman padi yang memakai pupuk bokashi dengan penambahan cocopeat sanggup meningkatkan kualitas, berat (bernas) serta rasa lebih enak, jikalau dibandingkan dengan penggunaan pupuk bokashi serupa tanpa mencampur cocopeat.Jadi kalau di tempat anda yakni pusat industri atau produsen kelapa, tidak ada salahnya untuk mengelola limbah sabut kelapa yang berjulukan cocopeat sebagai alternatif pakan unggas terutama itik. Selamat mencoba, supaya bermanfaat.
Manfaat Cocopeat Untuk Pertanian
Dalam dunia pertanian yang berbasis organik, memanfaatkan sabut kelapa sebagai pupuk padat mempunyai tugas penting bagi kesuburan tanah pertanian. pada pupuk organik padat, cocopeat / sabut kelapa berfungsi sebagai bio pori bagi tanah, dengan adanya rongga-ronga pada tanah sanggup memperbaiki sirkulasi udara membawa oksigen yang sangat diharapkan tanaman.
Selain memperbaiki aerasi pada tanah pertanian, manfaat lain dari sabut kelapa yakni mempunyai kemampuan menyimpan air 6 kali lipat dari volumenya. Dengan kata lain, jikalau berat sabut kelapa 1 kg maka daya simpan air bisa mencapai 60 kg air, tentunya memakai sabut kelapa sebagai materi dasar pupuk organik merupakan solusi sempurna untuk tempat yang minim curah hujan.
Selain memperbaiki aerasi pada tanah pertanian, manfaat lain dari sabut kelapa yakni mempunyai kemampuan menyimpan air 6 kali lipat dari volumenya. Dengan kata lain, jikalau berat sabut kelapa 1 kg maka daya simpan air bisa mencapai 60 kg air, tentunya memakai sabut kelapa sebagai materi dasar pupuk organik merupakan solusi sempurna untuk tempat yang minim curah hujan.
Kandungan Unsur Hara Sabut Kelapa
Sebenarnya sabut kelapa yang belum di olah bukanlah cocopeat, cocopeat sendiri merupakan limbah pengolahan sabut kelapa yang di ambil serat atau fiber. Cocopeat merupakan butiran halus atau serbuk dari fiber kelapa, apapun istilah yang dipakai untuk menyebutnya itu bukan suatu masalah. yang menjadi pokok bahasan yakni manfaat sabut kelapa yang sangat besar untuk pertanian, Adapun kandungan unsur hara yang dimiliki sabut kelapa baik makro atau mikro ternyata sangat diharapkan oleh tanaman.
Kandungan unsur hara makro dan mikro yang terdapat pada sabut kelapa antara lain (K) Kalium, (P) Fosfor, (Ca) Calsium, (Mg) Magnesium, (Na) Natrium dan beberapa mineral lainnya. Namun dari sekian banyak kandungan unsur hara yang dimiliki cocopeat, ternyata jumlah yang paling berlimpah yakni unsur K (kalium). Seperti yang telah kita ketahui bahwa kandungan (P) Fosfor dan (K) Kalium sangat diharapkan tumbuhan dikala proses pembentukan buah serta peningkatan rasa untuk segala jenis buah.
Manfaat Sabut Kelapa Sebagai Pupuk Organik
Untuk mengolah sabut kelapa menjadi pupuk organik padat perlu pengolahan lebih lanjut dengan cara menghancurkan terlebih dahulu, sebelum proses menciptakan bokashi. Namun untuk mempermudah anda dalam menciptakan bokashi tanpa menghancurkan sabut, opsi penggunaan Cocopeat merupakan pilihan tepat. Cocpeat sudah banyak diperjualbelikan kebanyakan orang yang telah mengenal dunia pertanian organik.
Cara Membuat Bokashi Cocopeat
Pembuatan bokashi yang memakai cocopeat yakni dengan penambahan sebesar 15-20% cocopeat dari total keseluruhan materi bokashi. Pentingnya penambahan bokashi bagi lahan pertanian sangat penting, megingat lahan pertanian di indonesia yang semakin rusak alasannya yakni penggunaan pupuk kimia yang telah belangsung bertahu-tahun.
Aplikasi Cocopeat
Menggunakan cocopeat sebagai materi adonan bokashi memberi imbas baik bagi dunia pertanian, begitu juga dengan budidaya tumbuhan non pangan. Untuk budidaya tumbuhan hias memakai cocopeat sebagai adonan media tanam sangat dianjurkan atau budidaya sayuran di lahan-lahan sempit yang memakai pot. Aplikasi cocopeat pada media tanam sanggup meningkatkan hasil serta kualitas tumbuhan yang anda budidayakan, singkat kata sabut kelapa atau cocopeat sangat cocok untuk segala jenis tanaman.
0 comments:
Post a Comment