Foto Burung Murai Batu (source: burungnya.com) |
"Ide berternak burung berkicau jenis murai kerikil ini alasannya ialah semakin banyak penghobi burung baik untuk kontes maupun rumahan, sehingga saya mencobanya semenjak setahun yang kemudian dan jadinya cukup menggiurkan," kata salah seorang peternak murai kerikil di Jalan Odeon, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Adrian Theodor, sebagaimana dilansir dari situs Tagar.id (Tagar News).
Awalnya, Adrian hanya memelihara beberapa pasang saja, tetapi alasannya ialah semakin banyaknya seruan ia terus membangun sangkar ternak sehingga ketika ini sudah ada puluhan pasang.
Walaupun setiap bulannya jumlah anakan tidak tentu, tetapi laki-laki yang hobi beternak burung ini bisa meraup untung sampai jutaan rupiah. Bahkan ketika ini permintaannya pun tidak hanya dari Sukabumi saja, tetapi luar kawasan pun semakin banyak.
Harga Anakan Murai Batu Jantan Terbaru
Adapun harga satu ekor murai kerikil anakan jaminan jantan ia jual mulai dari Rp 2 juta sampai 5 juta. Ada juga yang lebih mahal tergantung dari kualitas indukan. Ternyata, seruan terus melonjak bahkan ia pernah tidak bisa melayani konsumennya alasannya ialah persediaan anakan burung yang memiliki bunyi indah ini habis terjual.
"Untuk kepercayaan konsumen, saya selalu memperlihatkan jaminan sesuai seruan menyerupai jikalau nantinya jadi betina bisa ditukarkan kembali dan kesehatannya pun terjamin alasannya ialah saya tidak ingin mengecewakan pelanggan," tambahnya.
Adrian menyampaikan perjuangan yang gres dirintisnya tersebut juga bisa memberdayakan rekan-rekannya menyerupai ikut memasarkan produknya tersebut dan nanti ada bagi hasil yang sudah disepakati.
Rencananya ia pun akan terus berbagi usahanya tersebut, alasannya ialah selain untuk peningkatan ekonomi juga membantu pemerintah dalam hal konservasi supaya keberadaan murai kerikil di alam liar tetap terjaga.
"Jenis murai kerikil yang saya jual mulai dari Nias, Aceh, Medan, Lampung, Pasaman dan lain-lain. Ada juga indukan yang hasil silangan alasannya ialah kemauan konsumen berbeda-beda," katanya.
Sementara, sesepuh kicau mania di Sukabumi, Adi Albi, menyampaikan dahulu untuk membeli murai kerikil tersebut bergantung dari tangkapan alam, tetapi ketika ini sudah semakin banyak peternak di Sukabumi sehingga tidak lagi sulit mencarinya.
"Hobi kontes burung berkicau ketika ini di Sukabumi semakin marak dan ini bisa dimanfaatkan oleh warga untuk beternak burung berkicau alasannya ialah sudah terang pasarnya. Bahkan di Sukabumi jumlah penghobinya mencapai puluhan ribu orang. Mulai dari pejabat sampai penarik ojek pun ada," katanya.
Menurut seorang peternak atau penangkar lainnya, Samsudin, ketika ini burung murai kerikil hasil tangkaran lebih diminati dari pada murai kerikil hasil tangkapan dari alam liar. “Karena burung hasil tangkaran sudah biasa bertemu dan melihat insan semenjak dalam penangkaran sehingga relatif tidak liar dan lebih sehat,” jelasnya.
Cara Merawat Murai Batu Hasil Penangkaran
Di sisi lain, lanjut Samsudin, burung murai kerikil hasil penangkaran gampang menyesuaikan diri dengan makanan buatan atau pur dibanding burung tangkapan liar yang harus selalu disediakan pakan kroto atau telur semut rangrang setiap hari.
“Burung tangkaran tetap dikasih kroto, tetapi sebagai vitamin atau selingan pelengkap saja, alasannya ialah sudah terbiasa dengan pakan pur semenjak kecil,” jelasnya.
Samsudin mengakui, perjuangan beternak burung ini memang tak selalu mulus. Terutama di trend perubahan cuaca. Burungnya kadang bisa sakit dan mati. “Tapi, berkat berguru dari peternak lainnya, ikut bergabung dengan komunitas peternak, dan berguru dari buku-buku, bahwasanya tak terlalu sulit menangkar murai batu. Beberapa bulan pertama memang ada hambatan, seterusnya selalu untung,” jelasnya dengan senyum melebar.
Pasar burung berkicau memang tak pernah habis, seruan selalu meningkat namun pemasok masih sedikit. Anda berminat mengikuti Adrian atau Samsudin?
Gambar Burung Murai Batu (source: tagar.id) |
Melihat harga anakan jantan burung Murai Batu terbaru di atas, prospek bisnis penangkaran burung ini cukup baik ya. Yang penting konsisten dan terus melaksanakan perbaikan. Di samping itu, perlu memperluas jaringan dengan hadir dalam lomba burung kicau atau mengikuti sebagai kontestan.
0 comments:
Post a Comment