Dilansir dari Tribun, Triwahyuni Tantono bersama anggota Kediri Parrot Lover melatih burung Makaw terbang bebas (free fly) di Lapangan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri.
Burung Makaw yang gres berusia dua tahun itu dilatih terbang serta mengenali isyarat panggilan pemiliknya. Burung dengan nama panggilan Wang yang semula hinggap di lengan Triwahyuni kemudian melesat terbang mengitari lapangan dua kali.
Wang terbang berpasangan dengan burung Makaw lainnya. Terbang berpasangan menjadi sarana berlatih yang baik. Sesaat kemudian sang pemilik meniupkan bunyi peluit beberapa kali.
Tidak usang kemudian Wang terbang kembali menghampiri pemiliknya. Burung dengan warna dominasi biru itu secara bagus hinggap di tangan Triwahyuni.
Wang sudah tampak bersahabat dengan Triwahyuni yang mengasuh dan memberi makan dan minum. Meski mempunyai cakar, namun burung Makaw tidak hingga melukai kulit tangan.
Cakar burung Makaw beda dengan cakar Elang yang harus pakai alas kulit. Cakar burung Makaw tidak hingga melukai kulit.
Triwahyuni sudah memelihara burung Makaw semenjak dua tahun lalu. Burungnya itu sudah sangat mengenali pemiliknya dari suara, wangi tubuh hingga wajah pemiliknya.
“Burung Makaw merupakan burung yang sangat loyal dengan pemilik. Dia tidak mau dipegang orang tidak dikenal,” tambahnya.
Begitu pula Wang hanya mau dipegangi oleh Triwahyuni dan berontak jikalau dipegang orang yang tidak dikenalinya.
“Burung Makaw tidak mau dengan orang yang belum dikenali,” tambahnya.
Burung yang mempunyai habitat orisinil di Brazil dan Amerika Selatan itu banyak dipelihara alasannya yaitu warnanya yang menarik, dan postur burung yang besar ibarat burung Kakaktua Irian.
Namun, burung Makaw tidak termasuk dalam apendix burung yang dilindungi sehingga banyak dipelihara masyarakat.
Masyarakat sudah banyak yang memelihara sekaligus menangkarkan budidaya burung Makaw. Dari hasil budidaya pembibitan ini diberikan gelang besi di kedua kakinya.
“Gelang ini berisi goresan pena indukan berikut yang mengembangbiakan,” ungkapnya.
Burung Makaw sudah sanggup dilatih terbang dan mengenali bunyi panggilan melalui peluit semenjak usia 5 bulan. Begitu mulai terbang, burung itu sudah sanggup mulai dilatih.
Harga Burung Makau Terbaru
Karena masih termasuk langka di Indonesia, harga burung Makaw tergolong sangat mahal. Burung berusia setahun biasa dijual sekitar Rp 30 juta. Bahkan ada burung Makaw jenis Yasin harganya sanggup mencapai Rp 400 juta.
Burung Makaw warnanya bervariasi, mulai warga biru di sayap dan punggung serta warna kuning di bab dada. Namun ada juga warna dengan dominasi kuning, orange dan merah.
Para penggemar mengaku memelihara burung Makaw selain sekedar hobi juga sarana hiburan sewaktu senggang. Namun untuk latihan terbang biasa dilakukan pagi serta sore hari ketika cuaca sedang cerah.
Cara Merawat Burung Makaw
Sedangkan acara KPL sendiri juga bervariasi mulai melaksanakan gathering dengan sesama pemilik Makaw serta melatih burung bersama-sama. Dari ajang gathering diperoleh sharing dan masukan memelihara Makaw. Termasuk tip dan taktik melatih burung menjadi trampil terbang.
Untuk masakan sanggup diberikan dari jenis biji-bijan mirip jagung serta masakan kaleng buatan pabrik. Untuk minuman para pemilik biasa menunjukkan air minuman kemasan yang steril.
Baca: Cara Merawat Burung Pleci Suara Gacor Cepat Ngerol
Demikianlah warta mengenai Harga Burung Makau Terbaru termurah sekitar 30 jutaan hingga yang termahal seharga kendaraan beroda empat pasaran 400 juta. Dahsyat juga ya harganya.
0 comments:
Post a Comment