Ya, menyerupai yang disebutkan di atas bahwa ukuran badan burung cici padi tak lebih hanya 10 cm saja. Dihitung mulai dari pangkal paruhnya hingga kepada ujung ekornya. Burung ini cukup pemalu dan sangat jarang sekali mau menampakkan dirinya terbang atau bertengger di ranting untuk dilihat oleh makhluk hidup lain terutama manusia. Hal tersebut dilakukan semoga mereka tidak diganggu oleh makhluk lain terutama para predator yang ingin mencuri telur-telur mereka. Di alam liar burung cici padi sangat bahagia memangsa banyak sekali jenis serangga kecil yang berada di tanah ataupun di pepohonan.
Saat animo kawin datang yakni pada bulan November, Februari hingga September burung cici padi sanggup menjadi sangat atraktif dalam menggait pasangannya. Ialah dengan cici padi jantan akan terbang tinggi mengitari pepohonan sambil berkicau dengan bunyi “dik..dik..dik atau zit..zit..zit” yang dilakukannya terus menerus hingga mendapat respon dari si betina. Dan pada animo kawin datang biasanya burung cici padi akan lebih sering menampakkan dirinya pada dunia luar tak lain semoga mendapat pasangan hidupnya. Menariknya dari burung cici padi jantan pada animo kawin ialah ia sanggup kawin dengan beberapa betina sekaligus. Hal ini tentu sangat jarang terjadi pada burung-burung ocehan yang lain. Nah, ketika datang waktunya bertelur burung cici padi sanggup mengeluarkan telur sebanyak 3 hingga 6 butir untuk dieraminya. Dan ciri-ciri telurnya ialah berwarna biru pucat dan sesekali tampak bintik-bintik kemerahan di cangkangnya.
Selain memiliki ukuran badan yang kecil burung cici padi juga memiliki ciri-ciri fisik yang lain yaitu: alis matanya putih, tampak warna putih pucat pada bab sisi leher dan tengkuknya, warna coklat pada iris matanya, sedang kakinya berwarna putih sedikit kemerahan. Terdapat warna kecokelatan bergaris-garis di bab sisi atas tubuhnya, pada bab sisi bawahnya atau dadanya terlihat warna putih kepucatan, dan tampak warna putih terperinci di bab ujung ekornya. Keunikan yang menjadi tanda khusus pada burung cici padi ialah ekornya yang digerakkan ke atas dan ke bawah tampak menyerupai kipas.
Burung cici padi yang hidup di alam liar biasa hidup di tempat-tempat yang dekat air atau bak tujuannya tak lain semoga gampang untuk minum dan mandi. Dan tempat hutan tropis, hutan basah, persawahan, ladang, dan padang rumput yaitu tempatnya hidup dan berkembang biak. Di Indonesia penyebaran burung cici padi terdapat di sejumlah tempat yaitu Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Sedangkan di luar negeri penyebaran burung cici padi sangat banyak dijumpai di Cina, India, Jepang, Semenanjung Malaya, Filipina, Eropa, Afrika, dan Australia utara.
Ciri khas sarang burung cici padi ialah bentuknya menyerupai wadah mangkuk dengan pintu masuknya di bab atasnya, dibentuk dari rajutan dedaunan dan rumput-rumput serta tak jarang menggunakan sisa-sisa jaring laba-laba yang sudah tidak terpakai. Tepat di bab atasnya, diletakkan beberapa helai daun kering dan berair yang tak lain fungsinya untuk mengamankan sarang dari jangkauan para predator menyerupai ular, kadal, dan burung pemangsa yang mengincar telurnya.
Sampai di sinilah uraian mengenai burung cici padi yang cukup pemalu dan bertubuh mungil ini. Semoga dari uraian dalam artikel ini sanggup menambah wawasan kita semuanya mengenai burung ocehan yang bertubuh mungil. Terima kasih.
Oleh: Satria Dwi Saputro
Sumber:
http://bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_cici_padi.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Cici_padi
Gambar:
http://www.flickr.com/photos/46202369@N02/11169778073/in/photostream/
0 comments:
Post a Comment