Home » , , , , , , , , , , , , , , , , , , , » Mengenal Sekilas Burung Ocehan Kacer

Mengenal Sekilas Burung Ocehan Kacer

Burung ocehan yang satu ini bahu-membahu sudah cukup banyak diketahui khalayak ramai, tetapi untuk nama ‘kacer’-nya sendiri tidak semua mengenalnya, lantaran ada beberapa tempat yang menyebut burung ini dengan sebutannya masing-masing. Dinamakan burung ‘Kacer’ belum dijelaskan secara harfiah, tetapi berdasarkan aku mungkin disebabkan bunyi bunyi yang dikeluarkan saat masih anakan berbunyi ‘cier....cier..cier’ sehingga sebagai tanda pengenalnya maka disebutlah burung Kacer. Jika dilihat dari penampilannya burung kacer menyerupai mempunyai kesamaan dengan burung Murai Batu, yang berbeda hanya dari segi warna dan ukuran panjang ekor. Ukuran ekor burung kacer lebih pendek daripada Murai Batu.

Burung kacer jenis burung ocehan yang gampang untuk dipelihara dan juga umumnya mempunyai perkembangan pertumbuhan yang cepat. Jika anda tidak percaya, anda sanggup mencoba memelihara anakan burung kacer yang masih kecil, sanggup 1 bulan sehabis menetas dari telurnya. Dipastikan burung kacer anakan tersebut akan sangatlah congok/kuat dalam hal pakan. Jika mendengar bunyi sedikit saja ia akan pribadi membuka lebar mulutnya seolah ingin mendapatkan pakanan dari induknya. Tapi walaupun begitu, anda juga tidak disarankan terus-terus memberinya pakan saat ia membuka mulutnya, bisa-bisa burung kacer tersebut mati kekenyangan.

Semenjak burung Murai Batu mengalami kelangkaan di alam liar, banyak pemburu burung yang melaksanakan pemburuan beralih ke burung kacer ini. Hal itu sangat mungkin terjadi, mengingat burung Kacer juga tidak kalah Merdu bunyi kicauannya, serta harga burung kacer yang juga bersaing. Biasanya burung Kacer yang diburu yaitu yang berjenis kelamin jantan lantaran dari segi bunyi kicauan baik variasi ataupun kualitas suara, yang berjenis kelamin jantan lebih mencolok ketimbang berjenis kelamin betina. Ketidaktertarikan pemburu untuk mendapatkan burung kacer berjenis kelamin betina, berdampak nyata bagi perkembangbiakan burung kacer itu sendiri di alam liar, paling tidak jumlah burung Kacer yang diburu masih sanggup diimbangi oleh lahirnya anakan burung kacer baru. Untuk membedakan jenis kelamin burung kacer secara garis besarnya sanggup kita liat dari ukuran bentuk tubuh. Burung kacer betina mempunyai ukuran badan yang lebih besar, lalu untuk burung kacer jantan selain mempunyai ukuran badan yang agak kecil juga pada pecahan warna hitam di pecahan leher mempunyai warna hitam yang lebih mengkilap.



Burung kacer sangat banyak ditemukan di tempat Sumatera, lebih spesifiknya pada tempat yang ditumbuhi pohon kelapa sawit. Pelepah/batang kelapa sawit yang sudah di tunas mereka manfaatkan sebagai tempat menciptakan kandang dan menaruh telur-telur mereka. Makara untuk mendapatkan anakan burung kacer itu, banyak pemburu melaksanakan pengintipan, mengikuti pergerakan indukan burung kacer hingga masuk ke sarangnya. Namun hebatnya, kebanyakan kandang yang dibentuk pada pelepah/batang pohon kelapa sawit yang tinggi, yang sulit untuk di gapai, selain tinggi juga mereka menyukai menciptakan kandang pada pohon yang mempunyai pelepah/batang sawit yang sudah lapuk, tidak lain untuk menghindari dari serangan predator yang mengancam bakal anakannya, yah predator yang dimaksud salah satunya ‘manusia’.

Oleh : Roma Doni
Sumber Photo : Google.com

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive