Home » , , , , , , , , , , , , , , , , , , » Menjaga Burung Kicauan Sebagai Identitas Kawasan Di Indonesia

Menjaga Burung Kicauan Sebagai Identitas Kawasan Di Indonesia

Burung Ocehan merupakan jenis burung yang paling banyak diminati oleh kalangan penghobis burung di dunia. Keindahan badan dan kicauan seekor burung ocehan menjadi kelebihan tersendiri dibanding dengan hewan-hewan lainnya. Ternyata peranan seekor burung itu juga luar biasa hebatnya, tak heran, di Indonesia beberapa jenis burung ocehan dijadikan sebagai identitas/maskot wilayahnya masing-masing. Hal ini secara tidak eksklusif sanggup diartikan sebagai sebuah apresiasi besar yang ditujukan kepada kelompok binatang vertebrata yang mempunyai bulu dan sayap ini. Alasan beberapa tempat menetapkan jenis burung tertentu menjadi identitas/maskot tempat mereka ialah sebab setiap burung mencerminkan sebuah filosofi yang sesuai untuk menggambarkan identitas tempat tersebut. Sedangkan alasan lain menyebutkan sebab memang burung ocehan tersebut lahir dan hanya terdapat pada tempat itu saja. Di sini tampaklah bahwa ‘Burung’ tidak saja bermanfaat dalam hal keindahan badan dan kicauan merdunya saja, tapi di sisi lain seekor burung juga sanggup menggambarkan identitas suatu tempat.

Adapun Jenis burung kicauan yang dijadikan identitas maskot provinsi di Indonesia, antara lain :

  • Beo Nias Maskot provinsi Sumatera Utara
  • Jalak Bali Maskot provinsi Bali
  • Perkutut Maskot provinsi D.I Yogyakarta
  • Nuri Raja Maskot provinsi Maluku
  • Kepodang Emas Maskot provinsi Jawa Tengah
  • Cenderawasih Merah Maskot Provinsi Papua Barat
  • Cempala Kuneng Maskot Provinsi Aceh
  • Bidadari Halmahera Maskot Provinsi Maluku Utara


Rata-rata burung kicauan yang dijadikan identitas maskot di atas, sudah mengalami kelangkaan populasinya. Padahal sebenarnya, dengan pelabelan yang dilakukan penguasa dalam hal ini pemerintah terhadap beberapa jenis burung kicauan tersebut, juga merupakan upaya dalam melaksanakan pelestarian burung kicauan yang ketika ini kondisinya nyaris langka di alam liar. Apalagi Langkah itu juga didukung dengan ketegasan pemerintah dalam undang-undang yang mengatur mengenai penetapan identitas fauna wacana hewan-hewan yang dilindungi beserta hukuman bagi orang-orang yang melanggar. Memang dalam hal ini pemerintah juga tidak sanggup berjalan sendiri tanpa adanya tonggak dari masyarakat. Untuk itu, upaya yang dilakukan pemerintah selayaknya sesama pecinta burung kita dukung sepenuhnya, melindungi dan membudidayakan burung-burung kicauan tersebut terkhusus yang menjadi identitas bagi tempat kita masing-masing. Seperti halnya menjaga kebudayaan-kebudayaan bangsa Indonesia yang lain menyerupai lagu, batik, tarian, seni dst yang sempat terjadi pengklaiman oleh negara Tetangga. Semua itu menjelaskan ketidakmustahilan pengklaiman itu juga akan terjadi pada burung kicauan ini, mengingat penyebarannya yang sangat luas. Sebelum semua itu terjadi, pelabelan yang sudah menjadi identitas bangsa haruslah dijaga kelestarian nya semoga segala hal yang menjadi ciri khas identitas itu tidak hilang, termasuk pengadaptasian burung ocehan/kicauan tersebut. Dengan kata lain, menjaga kelestarian burung kicauan berarti juga menjaga identitas suatu bangsa.

Oleh : Roma Doni

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive