Berdasarkan dari jenisnya, terdapat 2 jenis burung kutilang di Indonesia, ialah burung kutilang biasa (Pycnonotus aurigaster) dan burung kutilang emas (Pycnonotus Melanicterus). Rata-rata burung kutilang yang dikenal atau yang diketahui masyarakat itu merupakan jenis kutilang yang biasa, sementara kutilang emas kurang begitu dikenal, alasannya lantaran dari jumlah populasi yang lebih sedikit sehingga sulit untuk ditemukan.
Perbedaan yang mencolok sanggup kita lihat antara kedua jenis burung kutilang ini, sanggup kita lihat pada warna bulu masing-masing. Pada burung kutilang biasa warna bulu mayoritas kecokelatan abu-abu, sedangkan kutilang emas di dominasi warna kuning agak kehijau-hijauan dan pada bab tenggorokan bulunya berwarna merah delima. Apabila dilihat dari segi postur, keduanya mempunyai bentuk dan ukuran badan yang tidak jauh berbeda.
Baiklah, artikel kali ini tidak akan membahas lebih jauh mengenai perbedaan kedua jenis burung kutilang tersebut. Tetapi penulis akan mengulas informasi mengenai burung Kutilang emas supaya pembaca lebih mengenal burung ocehan yang satu ini lebih mendalam.
Tentang kutilang emas
Seperti yang sudah ditulis sebelumnya, kutilang emas mempunyai nama ilmiah Pycnonotus Melanicterus, burung ini termasuk ke dalam keluarga famili Pycnonotidae, sebagian daerah menyebutnya cucak kuning. Dengan wilayah penyebarannya meliputi Indonesia dan di beberapa negara lain. Untuk di Indonesia, terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali. Di manca negara tersebar di daerah oriental, meliputi Asia Tenggara dan Asia Selatan (terutama India).
Di alam liar burung ini tidak suka berpindah-pindah hutan atau bermigrasi ke wilayah lain. Dalam kesehariannya ia menyukai pepohonan yang rimbun dan tinggi sebagai tempat untuk dihinggapinya. Biasanya apabila terdapat satu kutilang emas pada pepohonan tampaknya itu, maka di sekitarnya juga akan terdapat kutilang emas yang lain, lantaran burung ini termasuk burung kicauan yang hidup secara berkelompok. Tidak dalam jumlah yang besar juga, hanya sekitar 4-5 ekor saja.
Kutilang emas tergolong burung kicauan yang rajin berbunyi, tapi bukan berarti ini merupakan burung petarung. Jarang bahkan mungkin tidak ada turnamen lomba burung kicauan yang menyertakan kategori untuk Kutilang emas, lantaran kicauan yang dikeluarkannya terdengar monoton tanpa banyak variasi kicauan. Tetapi berkat kerajinan dalam berkicau, banyak penghobi memelihara kutilang emas untuk melatih burung kicauan inti mereka, contohnya murai kerikil atau kacer.
Kutilang emas yang aktif dan rajin berkicau itu yang berjenis kelamin jantan. Jadi, untuk membedakan jantan atau betina pada burung ini kita sanggup mengetahui dari warna bulu yang ada pada bab tenggorokannya sekaligus yang menjadi ciri khas yang membedakannya dengan kutilang biasa. Bulu itu berwarna merah delima, nah untuk yang berjenis kelamin jantan warna merahnya lebih mengkilap dan terlihat terang, sebaliknya untuk yang betina warna kemerahan agak redup, kurang jelas, warna lebih ada adonan ke arah oranye.
Cara perawatan burung ini juga cukup mudah, sama menyerupai burung kicauan pada umumnya. Pakan yang disukai serangga dan buah-buahan. Apalagi buah-buahan menyerupai pisang atau pepaya maka akan sangat lahap memakannya. Maka hal itu sering dimanfaatkan para pemburu untuk menjerat (menangkap dengan jebakan) memakai pakan pepaya atau pisang sebagai pemancing umpannya.
Sifat dasar dari Kutilang emas merupakan burung yang pemalu. Baik jinak atau tidak, bila ada orang yang mendekatinya ia tidak akan sanggup bersikap hening dalam sangkar, loncat sana-loncat kemari dengan mengeluarkan bunyi kicauan yang terdengar sibuk. Kemudian, apabila ia merasa terancam lantaran adanya gangguan, ia akan membuatkan jambulnya membuktikan sedang murka dan tidak senang.
Meski tidak disebut sebagai burung petarung. Kutilang emas sanggup anda pelihara sebagai burung kicauan hias. Keindahan warna bulunya juga tidak kalah menarik dengan burung hias lainnya. Tetap terlihat mempesona, apalagi ditambah dengan segala tingkahnya yang lucu.
Oleh : Roma Doni
Sumber gambar : http://bird.mywapblog.com/cucak-kuningkutilang-emas-pycnonotus-fla.xhtml
0 comments:
Post a Comment