"Caranya Tercepat Memasukkan Semut Rangrang Ke dalam Toples"
Perburuan kroto yg membabi buta dan tidak memikirkan regenerasi semut rangrang yakni penyebab rusak habitat semut rangrang di alam liar.
Belum lagi adanya penggunaan obat-obatan pertanian yg tidak memperhatikan eksosistem di lingkungan tersebut yg menjadi mesih pembunuh setrik pribadi bagi koloni semut rangrang penghasil kroto tersebut.
Semut rangrang bergotong-royong bukanlah hama bagi perjuangan perkebunan, justru semut rangrang membantu mengatasi hama perkebunan, tetapi serangannya yg ganas dengan gigitannya yg menyakitkan menimbulkan petani kesulitan memanen hasil pekebunannya.
Tingginya seruan kroto dan rendahnya suplai dari alam yg sudah tidak sanggup di andalkan lantaran semakin menipisnya populasi semut rangrang, mendorong banyak orang untuk mencoba budidaya semut rangrang yg bakal menghasilkan kroto.
Tidak sedikit orang yg mengalami kegagalan dalam beternak kroto.
Banyak faktor yg mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam budidaya kroto.
Dari sekian faktor penyebab kegagalan dalam beternak kroto yakni faktor masih kurangnya jam terbang dalam menjalani peternakan semut rangrang ini.
Semakin tingginya jam terbang, semakin seringnya mengalami hambatan dalam peternakan kroto, bakal semakin membuat seorang peternak semut rangrang penghasil kroto ini menguasai bidangnya.
Karena hakekatnya, kegagalan yakni trik Tuhan menambah pengetahuan kepada hambaNya.
Dalam perjuangan peternakan apapun, fokus dan menganalisa faktor-faktor penyebab kegagalan yakni kunci utama untuk mencapai kesuksesan dalam wirausaha peternakan.
Sebenarnya sudah banyak yg membahas trik beternak semut rangrang ini.
Maknakel mengenai budidaya semut rangrang ini sanggup dengan Mudah di temukan di internet dengan kata kunci budidaya semut rangrang atau budidaya kroto.
Tetapi dari sekian banyak Maknakel, kebanyakan hanya membahas perihal budidaya kroto tanpa membahas faktor-faktor yg mengakibatkan kegagalan dalam peternakan semut rangrang.
Entah mereka membahas budidaya kroto dengan orientasi hanya menjual bibit semut rangrang, atau sekedar menambah ramai dunia perkrotoan yg memang sangat di butuhkan baik oleh kicaumania maupun mancingmania.
Perburuan kroto yg membabi buta dan tidak memikirkan regenerasi semut rangrang yakni penyebab rusak habitat semut rangrang di alam liar.
Belum lagi adanya penggunaan obat-obatan pertanian yg tidak memperhatikan eksosistem di lingkungan tersebut yg menjadi mesih pembunuh setrik pribadi bagi koloni semut rangrang penghasil kroto tersebut.
Semut rangrang bergotong-royong bukanlah hama bagi perjuangan perkebunan, justru semut rangrang membantu mengatasi hama perkebunan, tetapi serangannya yg ganas dengan gigitannya yg menyakitkan menimbulkan petani kesulitan memanen hasil pekebunannya.
Tingginya seruan kroto dan rendahnya suplai dari alam yg sudah tidak sanggup di andalkan lantaran semakin menipisnya populasi semut rangrang, mendorong banyak orang untuk mencoba budidaya semut rangrang yg bakal menghasilkan kroto.
Tidak sedikit orang yg mengalami kegagalan dalam beternak kroto.
Banyak faktor yg mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam budidaya kroto.
Dari sekian faktor penyebab kegagalan dalam beternak kroto yakni faktor masih kurangnya jam terbang dalam menjalani peternakan semut rangrang ini.
Semakin tingginya jam terbang, semakin seringnya mengalami hambatan dalam peternakan kroto, bakal semakin membuat seorang peternak semut rangrang penghasil kroto ini menguasai bidangnya.
Karena hakekatnya, kegagalan yakni trik Tuhan menambah pengetahuan kepada hambaNya.
Dalam perjuangan peternakan apapun, fokus dan menganalisa faktor-faktor penyebab kegagalan yakni kunci utama untuk mencapai kesuksesan dalam wirausaha peternakan.
Sebenarnya sudah banyak yg membahas trik beternak semut rangrang ini.
Maknakel mengenai budidaya semut rangrang ini sanggup dengan Mudah di temukan di internet dengan kata kunci budidaya semut rangrang atau budidaya kroto.
Tetapi dari sekian banyak Maknakel, kebanyakan hanya membahas perihal budidaya kroto tanpa membahas faktor-faktor yg mengakibatkan kegagalan dalam peternakan semut rangrang.
Entah mereka membahas budidaya kroto dengan orientasi hanya menjual bibit semut rangrang, atau sekedar menambah ramai dunia perkrotoan yg memang sangat di butuhkan baik oleh kicaumania maupun mancingmania.
Pentingnya Memahami Siklus Kehidupan Semut Rangrang
Dalam beternak kroto Memakai media apapun, tidak bakal lepas dari namanya siklus hidup dari semut rangrang.
Siklus hidup yg mesti di perhatikan tidak hanya siklus hidup dari semut betina menghasilkan telur, kemudian telur menjadi larva, larva menjadi kroto.
Dalam beternak kroto Memakai media apapun, tidak bakal lepas dari namanya siklus hidup dari semut rangrang.
Siklus hidup yg mesti di perhatikan tidak hanya siklus hidup dari semut betina menghasilkan telur, kemudian telur menjadi larva, larva menjadi kroto.
Siklus hidup yg Musti di perhatikan bagi para peternak kroto yakni siklus hidup bulanan, dari bulan ke bulan hingga satu tahun.
Mengapa siklus hidup yg Musti di perhatikan yakni siklus hidup bulanan?
Karena siklus hidup dalam peternakan kroto ini berbeda dengan siklus hidup pada peternakan lainnya.
Dalam peternakan kroto, ratu dalam koloni tidak terbentuk setiap bulan, dengan kata lain telur semut rangrang yg bakal menjadi ratu tidak selalu di produksi setiap bulan. Berbeda dengan telur kroto yg di produksi setiap hari.
Telur yg bakal menjadi calon ratu memiliki pertumbuhan yg lebih cepat di banding telur yg bakal menjadi semut prajurit, semut betina atau pejantan maupun semut perawat,.
Sehingga semut ratu lebih besar bentuknya di banding telur semut yg lainnya.
Inilah yg Musti Di Waspadai Oleh Para Peternak Kroto
Telur-telur semut yg bakal menjadi calon ratu, kebanyakan terdapat pada bulan Juli hingga bulan November.
Peternak kroto pemula bakal merasa bahagia dengan banyak bermunculannya telur semut calon ratu ini.
Memiliki ratu dalam setiap koloni ternak semutnya yakni impian besar bagi semua peternak kroto.
Banyak bermunculannya telur ratu yg melekat pada dinding toples belahan dalam pemeliharaan semut kroto, merupakan sebuah pemandangan yg menggemberikan, layaknya petani yg melihat padinya menguning penuh isi dan tidak terjangkit hama.
Sayangnya, banyak bermunculannya telur ratu ini, sering diikuti dengan menetasnya telur semut yg menjadi semut hitam bersayap.
Inilah tragedi alam awal itu terjadi.
Munculnya semut hitam pada koloni semut rangrang yg kita pelihara, bakal membuat produktifitas semut rangrang menurun drastis.
Mengapa Produksi Kroto Menurun?
Produksi kroto bakal menurun drastis Saat semut hitam bersayap mulai muncul satu persatu dan bakal semakin bertambah banyak pada koloni semut rangrang yg Anda pelihara.
Ini di sebabkan lantaran semut hitam ini semut yg manja, sukanya mojok patrikn, makan di suapin, di ladenin layaknya raja yg berkuasa.
Dengan bertambahnya semut hitam, maka semut-semut yg biasa mengurusi dan merawat telur semut atau kroto, bakal beralih merawat semut jantan bersayap, semut prajurit juga terbagi tugasnya menjaga semut hitam bersayap ini.
Semut hitam biasanya berkumpul di bawah toples atau daerah yg terkena angin langsung.
Tapi sering juga di dapati semut hitam bersayap ini memenuhi toples pemeliharaan belahan dalam.
Caranya Mengatasi Semut Hitam
Sampai Saat ini wiraternak hanya mengetahui trik untuk mengatasi semut hitam dengan mengambil dan membuangnya.
Apabila semut hitam ini berkurang jumlahnya dalam koloni ternak kroto kita,maka produksi telur semut atau kroto bakal berangsur-angsur membaik kembali.
Dalam peternakan kroto, siklus pada bulan Juli hingga bulan November yakni siklus yg paling Musti di waspadai. Karena semut hitam bersayap ini tidak hanya bakal membuat penururan produktifitas semut rangrang untuk menghasilkan kroto, tapi juga sering menjadi penyebab kegagalan dalam beternak kroto.
Saat semut hitam muncul dan produksi kroto menurun drastis, yg Musti menjadi catatan yakni Anda Musti tetap memberi makan semut-semut rangrang penghasil kroto yg memang harganya sangat menggiurkan.
Salam sukses peternakan
Semoga bermanfaat
0 comments:
Post a Comment