Home » , » Beternak Ayam Kampung Setrik Intensif

Beternak Ayam Kampung Setrik Intensif

Caranya terbaik untuk meningkatkan produktifitas ayam kampung yaitu dengan Mengubah trik bete Beternak Ayam Kampung Setrik Intensif
Caranya terbaik untuk meningkatkan produktifitas ayam kampung yaitu dengan Mengubah trik beternak ayam dari peternakan tradisional menjadi peternakan ayam kampung setrik intensif.

Dengan beternak ayam kampung setrik intensif, hasil yg bakal di peroleh jauh lebih maksimal di bandingkan dengan trik beternak ayam kampung pada umumnya.
Hanya saja untuk beternak ayam kampung setrik intensif, di butuhkan ketersediaan modal yg cukup untuk memenuhi pembiayaan pemeliharaan selama ayam kampung yg di pelihara belum memperlihatkan hasil.

Sistem peternakan ayam kampung intensif merupakan sistem beternak ayam kampung yg masih belum banyak di kenal oleh masyarakat Indonesia.
Karena kurangnya sosialisasi mengenai sistem peternakan ayam kampung yg lebih menguntungkan, menimbulkan tidak adanya citra dalam benak para peternak ayam kampung skala kecil mengenai trik beternak ayam kampung setrik intensif.
Bahkan untuk memahami kata intensif dalam beternak ayam kampung pun, masih banyak yg belum mengerti.

Caranya Beternak Ayam Kampung Setrik Intensif Itu Bagaimana?
Definisi Intensif berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia yaitu sesuatu yg di lakukan setrik sungguh-sungguh dan dilakukan setrik terus menerus sehingga memperlihatkan hasil yg lebih optimal.
Sungguh-sungguh di sini memiliki Makna memperhatikan, menganalisa dan mengevaluasi sehingga sanggup di capai hasil yg maksimal.
Hubungan makna intensif dengan peternakan ayam kampung yaitu sistem beternak setrik intensif yaitu sistem peternakan di mana perhitungan faktor-faktor yg memperlihatkan laba di perhatikan dengan cermat.
Dengan memperhatikan faktor-faktor yg memperlihatkan laba setrik cermat, tentu faktor-faktor yg menimbulkan kegagalan juga di perhatikan setrik cermat pula, sehingga kegagalan sanggup di antisipasi sedini mungkin.

Dalam peternakan intensif, masakan yg di konsumsi oleh ternak benar-benar di perhatikan, seberapa besar masakan tersebut sanggup memperlihatkan hasil berupa meningkatnya produktifitas hasil ternak.
Bahasa sederhananya, masakan 1kg bakal menjadi daging berapa kilogram atau menjadi telur berapa butir.

Oleh alasannya itu, ayam kampung yg di pelihara benar-benar di fokuskan untuk berproduksi. Berbeda dengan trik pemeliharaan sistem tradisional, dimana ayam di beri makan  tetapi ayam tidak di fokuskan untuk berproduksi.
Sehingga energi yg di hasilkan dari makanan, bakal di gunakan untuk hal yg tidak mendukung produktifitas ternak itu sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita masih melihat ayam yg di pelihara setrik tradisional, dimana sang pemelihara tetap memperlihatkan makanan, walaupun ala kadarnya.
Ayam yg di pelihara setrik tradisional, ayam tetap di beri makan, bakal tapi ayam tapi tidak di fokuskan menampilkan produksi terbaiknya, tapi malah jalan-jalan, lari-lari.

Pemeliharaan anakan ayam setrik tradisional juga di berikan setrik ala kadarnya, tanpa memperhatikan kebutuhan asupan nutrisi yg berkualitas untuk menunjang masa pertumbuhannya.
Pertumbuhan yg lambat, produksi telur yg tidak maksimal yaitu Keliru satu jawaban dari tidak tercukupinya nutrisi pada masa pertumbuhan ayam.

Dengan pemeliharaan setrik intensif, dimana DOC atau anak ayam di berikan masakan sesuai dengan kandungan nutrisi yg di butuhkan, sehingga sasaran berat tubuh ayam sanggup di capai dalam hitungan bulan.

Bagaimana Mengawali Peternakan Ayam Kampung Intensif?
Pemeliharaan ayam kampung setrik intensif berbeda dengan pemeliharaan ayam kampung setrik tradisional, baik dari perkandangan, perawatan dan derma makanan.

Selain hal tersebut di atas, pemeliharaan setrik intensif juga memperhatikan pelaksanaan kegiatan vaksinasi setrik tertib.
Vaksinasi merupakan hal yg dihentikan di lewatkan dalam pemeliharaan ayam kampung setrik intensif, alasannya vaksinasi yaitu Keliru satu trik untuk menekan angka kematian pada ayam kampung.

Tingkat kematian maksimal pada peternakan untuk satu periode produksi yaitu sebesar 10%.
Di atas 10%, maka peternakan bakal sulit untuk mendapat laba yg maksimal.
Menekan angka kematian merupakan hal yg tidak pernah di perhatikan dalam memelihara ayam kampung setrik tradisional.

Langkah-langkah yg Musti di lakukan dalam mengawali peternakan ayam kampung setrik intensif, setrik garis besar yaitu sebagai berikut:

1. Membuat Kandang
Desain perkandangan pada pemeliharaan ayam kampung setrik intensif sangat berbeda dengan desain perkandangan pada peternakan ayam kampung setrik tradisional.

Pada peternakan ayam kampung setrik intensif, desain kandang di sesuaikan dengan tujuan pemeliharaan.
Desain sangkar pada peternakan intensif sanggup di bedakan menjadi 3 kandang: 
A. Kandang Perkawinan:
Untuk menghasilkan telur tetas, di butuhkan telur yg di buahi oleh pejantan. Pada peternakan ayam kampung intensif, sangkar untuk perkawinan ada dua jenis, yaitu sangkar baterai dan sangkar koloni. 
Kandang baterai di gunakan apabila peternakan yg di jalankan Memakai metode kawin suntik atau inseminasi buatan. Kaprikornus sangkar baterai di gunakan khusus untuk memelihara indukan yg bakal di ambil telurnya untuk di tetaskan. 
Sementara Kandang Koloni dipakai apabila perkawinan Memakai sistem koloni, dimana satu pejantan di tempatkan dalam satu sangkar dengan 5 hingga 8 betina. Desain lantai pada sangkar koloni ini di buat miring ibarat pada lantai sangkar baterai. Sehingga dikala betina bertelur, telur eksklusif menggelinding ke arah daerah telur.
B. Kandang DOC /Starter
Untuk sangkar DOC, bentuk dan penggunaannya sama ibarat sangkar ayam pedaging. Dapat Memakai sangkar panggung, atau sangkar postal dengan lantai dari tanah yg sudah di lapisi sekam.
Pada hari pertama penetasan, DOC di tempatkan pada inkubator yg dengan lampu penghangat, lalu sehabis 4 hari DOC sanggup di pindah ke sangkar pembesaran dimana masih Memakai penghangat.
Pemeliharaan masa starter ini sanggup di lakukan juga di sangkar grower, dengan trik memperlihatkan lingkar berupa seng, semakin bertambah usia ayam starter, maka luas lingkar semakin di diperbesar.
C.Kandang Pembesaran/ Grower-Finisher
Seng yg di jadikan batas lingkar pada pemeliharaan fase starter sanggup di lepas dikala usia anak ayam sudah mencapai 2 minggu. Pada masa ini ayam di pelihara hingga panen. Untuk ayam kampung, pemeliharaan dengan contoh intensif untuk mencapai masa panen di butuhkan waktu sekitar 2,5-3 bulan.

2. Penetasan Telur
Seperti yg sudah di jelaskan pada perkandangan, telur tetas di hasilkan dari hasil perkawinan antara ayam jantan dan ayam betina, baik dengan trik kawin suntik atau inseminasi buatan, maupun dengan trik kawin alami dengan Memakai sangkar koloni.

Untuk menghasilkan DOC, penetasan Memakai mesin tetas.
Dengan menetaskan telur ayam kampung Memakai mesin tetas ini, ayam betina yg biasanya sehabis final bertelur lalu mengeram, kini tidak mengeram lagi. Karena kiprah mengerami telur-telur sudah di lakukan dengan Memakai mesin tetas.

Ayam betina yg tidak mengerami telur ini biasanya bakal berproduksi kembali sehabis sifat mengeram hilang.
Pemeliharaan ayam kampung dengan sistem intensif ini memperlihatkan hasil yg maksimal, alasannya ayam betina setiap bulan bakal menghasilkan telur.

Tidak demikian dengan pemeliharaan setrik tradisional, ayam kampung gres bakal bertelur lagi sehabis anak-anaknya berusia 2 bulan bahkan bisa lebih.

Jika kita hitung:

Masa Bertelur: 14 hari
Masa Mengeram: 21 hari
Masa Mengasuh anakan 60hari

Dengan perkiraan Daya Tetas dan Fertilitas 80%.
Jumlah telur: 14 butir
Fertilitas telur: 14 x 80% = 11.2 atau 11 butir telur
Daya Tetas telur: 11 x 80%=8.8 atau 9 ekor DOC yg berhasil menetas.

Jika perkiraan lamanya waktu yg di butuhkan untuk mengasuh anakan selama 60 hari, maka dalam waktu 95 hari, atau 3 bulan lebih 5 hari, satu ekor induk betina hanya bakal menghasilkan 9 anak ayam.

Masih Memakai perkiraan data dengan perhitungan yg sama, hasil dalam peternakan yg Memakai sistem pemeliharaan setrik intensif, dalam waktu 3 bulan 5 hari, satu indukan bakal menghasilkan 27 anak ayam.
Hasilnya tiga kali lipat di bandingkan pemeliharaan ayam kampung Memakai sistem tradisional.

3. Pemberian Makanan
Pemberian masakan pada sistem peternakan setrik intensif, diberikan setrik teratur dengan kandungan nutrisi yg sudah di sesuaikan perhitungannya terhadap kebutuhan nutrisi ayam yg di pelihara.

Tercukupinya kebutuhan nutrisi, bisa membantu ayam untuk memperlihatkan performa terbaiknya dalam berproduksi. Sudah niscaya ini bakal memperlihatkan laba yg lebih bagi para peternak ayam kampung setrik intensif.

Terjaganya kebersihan masakan dan minuman, bakal membuat ayam menjadi lebih sehat dan tahan penyakit.
Pada pemeliharaan ayam dengan trik tradisional, derma masakan dan minuman tidak di berikan setrik teratur dan tanpa memperhitungkan kebutuhan asupan nutrisinya. al ini menjadi penyebab buruknya produktifitas ayam yg di pelihara.

4. Masa Pemeliharaan
Karena pemeliharaan di lakukan setrik intensif, dimana segala sesuatunya di catat, peternak bakal mengetahui kapan masa panen ayam yg dipeliharanya, dan kapan waktunya regenerasi atau penggantian induk betina.

Induk betina bakal mengalami penurunan kemampuan produksi setalah berusia 1.5 tahun ke atas. Untuk sanggup memaksimalkan keuntungan, peternak bakal melaksanakan penggantian indukan. Dan indukan yg sudah tidak terpakai bakal di jual sebagai ayam kampung pedaging.

Pada pemeliharaan ayam kampung setrik tradisional, usia ayam yg di pelihara tidak terpantau dan tercatat, ini menimbulkan pemborosan yg tidak seharusnya terjadi. Dimana ayam tetap di beri makan sedangkan kemampuan produksinya sudah menurun drastis.


Mengubah contoh pemeliharaan ayam kampung dari contoh pemeliharaan tradisional menjadi contoh pemeliharaan setrik intensif, bakal sanggup meningkatkan kemampuan produksi ayam kampung.
Karena dengan contoh pemeliharaan setrik intensif ini, ayam yg di pelihara mendapat perhatian yg cantik untuk semua kebutuhan hidupnya yg sanggup menunjang kemampuan produksi.


Salam peternakan
Semoga sukses

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive