Bisnis ternak burung lovebird masih cukup menjanjikan, meskipun harga burung lovebird mengalami penurunan yang cukup drastis jikalau dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu. Namun lantaran banyaknya penggemar burung lovebird di indonesia terutama untuk lovebird lomba, maka tetap saja banyak orang yang mencoba untuk membudidayakan burung lovebird.
Artikel ini sengaja aku tulis bagi anda yang berminat dan ingin memulai untuk budidaya burung lovebird, cara ini tentu hanya khusus untuk pemula saja, bukan untuk peternak lovebird yang sudah berskala besar, lantaran tentunya mereka sudah tidak membutuhkan tips cara menangkar lovebird lagi, dan sudah sukses meraup laba jutaan rupiah dari bisnis ternak burung lovebird.
Untuk pemula sebaiknya anda menentukan burung lovebird yang harganya murah saja, belilah sepasang burung lovebird yang harganya dibawah 500 ribu rupiah, lantaran ini masih tahap awal percobaan anda. Makara anda tidak perlu membeli burung lovebird yang harganya mahal, semoga jikalau gagal, anda tidak mengalami kerugian yang besar.
Setelah tahap percobaan untuk pemula ini berhasil, dan berarti anda telah berhasil menangkarkan beberapa ekor burung lovebird, barulah anda mencoba beternak burung lovebird dengan harga yang lebih mahal lagi. Karena ketika itu tentu anda sudah mempunyai pengalaman beternak burung lovebird, lantaran tentu sudah pernah dihadapkan pada permasalahan dan hambatan khususnya dalam hal perawatan. Makara sanggup dipastikan sedikit banyak anda sudah memahami abjad burung lovebird, mengetahui metode, pemahaman, dan kemampuan dalam perawatan dan budidaya burung lovebird.
Cara beternak atau budidaya burung lovebird untuk pemula
Untuk menjadi seorang breeder atau peternak lovebird tentu anda harus memahami beberapa hal fundamental dibawah ini, lantaran tanpa pengetahuan tersebut, 90 persen anda akan mengalami kegagalan. Apa saja hal fundamental tersebut? silahkan anda baca ulasan berikut dengan benar.
1. Membedakan jenis kelamin burung lovebird
Bagaimana anda akan menjadi breeder lovebird jikalau anda tidak bisa membedakan dan mengatahui ciri-ciri jenis kelamin burung lovebird, oleh alasannya itu anda wajib mengetahui ciri-ciri dan bisa membedakan mana lovebird jantan dan mana lovebird betina. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca disini: Ciri-ciri burung lovebird betina
2. Memiliki sepasang burung lovebird dalam usia produktif
Seperti yang telah aku singgung diatas bahwa untuk permulaan anda cukup membeli sepasang burung lovebird murah yang sudah produktif, jadi anda tidak perlu lagi menjodohkan burung lovebird yang baru. Usia produktif untuk burung lovebird jantan yang sudah siap membuahi ialah 8 bulan, sedangkan usia produktif burung lovebird betina yang siap untuk bertelur idealnya ialah 1 tahun.
3. Mempersiapkan sangkar lovebird
Hal fundamental lainnya yang perlu anda persiapkan dalam beternak lovebird ialah sangkar untuk budidaya. Sangkar tersebut tentu bukanlah sangkar bundar yang biasa dipakai untuk memelihara lovebird, melainkan sangkar khusus yang dipakai untuk beternak lovebird. Idealnya sangkar budidaya berukuran 50cm x 50cm x 50cm yang terbuat dari kawat. Persiapkan juga sarang untuk bertelur (glodok/kotak sarang) dengan ukuran 20cm x 25cm x 25cm, kemudian didalamnya diberi rumput kering, daun kering, ranting kering, atau sobekan kain. Tambahkan juga serbuk gergaji yang tidak berbau yang mempunyai kegunaan untuk menyerap kotoran atau sesuatu semoga tidak lembab.
Persiapkan juga satu atau dua buah tenggeran didalamnya yang terbuat dari ranting atau kayu tenggeran, lantaran burung lovebird merupakan burung yang suka bertengger dan bermesraan. Dalam satu sangkar cukup dipakai untuk satu pasang burung lovebird, lantaran cara tersebut efektif dan gampang dikembangbiakkan daripada membudidaya burung lovebird secara bergerombol dalam satu kandang.
4. Proses mengawinkan burung lovebird
Jika persyaratan diatas telah terpenuhi kini saatnya untuk mengawinkan sepasang burung lovebird tersebut. Caranya yaitu masukkan sepasang burung lovebird yang sudah siap produksi kedalam kandang, dalam waktu 3 hingga 10 hari biasanya burung akan kawin dan bertelur. Lovebird yang baik akan menghasilkan 4-5 butir telur dalam satu periode kawin, jikalau kurang dari itu maka bisa dikatakan indukan lovebird anda kurang baik dalam berproduksi.
Untuk proses pengeraman biasanya membutuhkan waktu antara 22 hingga 25 hari, pada ketika proses pengeraman tersebut sebaiknya burung jangan diganggu, oleh alasannya itu letakkan sangkar ternak lovebird pada daerah yang sunyi, aman, dan nyaman, jangan terlalu banyak orang yang kemudian lalang atau berisik didekat sangkar tersebut.
5. Pemberian pakan dan perawatan
Pakan lovebird untuk ternak dan pakan lovebird untuk peliharaan ialah sama saja (tidak ada bedanya). Disini anda bisa menawarkan pakan lovebird ternak dengan memakai millet, biji sawi, kangkung, tauge, jewawut, jagung muda, dll. Perhatikan juga derma dan air minum, jangan hingga telat, dan ketika wadah air minum sudah tampak keruh sebaiknya dibersihkan dan diganti dengan air yang baru.
6. Perawatan anakan lovebird
Indukan lovebird yang baik akan meloloh atau menawarkan makan pada anaknya sendiri, namun anda harus tetap memperhatikan masakan apa yang baik untuk anakan burung tersebut. Pakan untuk anakan lovebird yang gres menetas dan dalam masa lolohan sangat menentukan kesuksesan anda dalam beternak lovebird, lantaran anakan lovebird membutuhkan masakan yang khusus contohnya menyerupai jagung muda dan por fancy berwarna hijau. Anda juga bisa menawarkan por ayam (pelet) dengan tujuan semoga anakan lovebird bisa cepat besar dan tidak gampang mati, lantaran por pelet tersebut mengandung banyak protein. Selain itu tetap berikan biji-bijian lantaran intinya masakan utama burung lovebird ialah biji-bijian tersebut.
Jika indukan lovebird anda ternyata mengabaikan anakan yang mereka tetaskan, sebaiknya anda segera mengambil anakan tersebut dari sangkar kemudian anda letakkan pada daerah tersendiri. Dalam hal ini anda harus bersabar dalam menawarkan makan/ meloloh anakan lovebird tersebut. Untuk memudahkan dalam meloloh sebaiknya anda memakai bubur bayi (SUN) yang dicampur dengan air kemudian dimasukkan kedalam suntukan tanpa jarum semoga lebih gampang dalam melolohnya.
Dan jikalau indukan lovebird anda mau menyuapi anakannya secara mandiri, lebih baik anda biarkan anakan tersebut disuapi induknya hingga anakan berumur 2-3 minggu. Atau bisa juga dibiarkan hingga anakan berumur 1,5 bulan dan mulai keluar dari sarang, barulah kemudian anakan tersebut anda pisahkan dari induknya dan anda letakkan pada sangkar burung dan siap untuk anda pasarkan atau pelihara lagi semoga tumbuh dewasa.
7. Proses Rekondisi
Setelah percobaan pertama penangkaran burung lovebird anda berhasil, selanjutnya bersihkan sangkar penangkaran, ganti sarang dengan daun, ranting, dan rumput yang baru. Sepasang indukan jantan dan betina dimandikan kemudian dijemur dan diletakkan didalam sangkar biasa. Kondisikan sepasang indukan lovebird usai produksi tersebut beberapa hari semoga siap untuk bertelur dan berkembang biak lagi.
Setelah proses percobaan ternak lovebird berhasil, kini silahkan anda berfikir dan menentukan langkah untuk stop hingga disini atau meneruskan langkah dan memperlebar perjuangan ternak lovebird tersebut, lantaran ketika ini anda sudah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam hal budidaya lovebird.
Anda harus menentukan tujuan beternak lovebird, apakah akan beternak lovebird untuk produksi warna atau untuk produksi lomba. Jika tujuan anda ialah untuk produksi warna, maka anda bisa membreeding satu pejantan dengan beberapa betina dengan warna yang berbeda-beda. Tapi jikalau tujuan anda ialah produksi untuk lomba, maka anda bisa menentukan indukan lovebird betina berkualitas yang mempunyai kekean yang panjang, yang tentu saja harganya cukup mahal.
Itulah sedikit ulasan cara ternak burung lovebird untuk pemula, semoga bermanfaat menambah wawasan, pengetahuan, dan ide bagi anda kicau mania yang ingin mencoba budidaya burung cinta tersebut.
Pencarian:
- Cara beternak lovebird
- Tips ternak lovebird
- Cara budidaya lovebird
- Ternak lovebir untuk pemula
- Budidaya lovebird yang benar
0 comments:
Post a Comment