Pengobatan yang diberikan pada pasien (ternak dan manusia) yang terjangkit yellow fever hanya bersifat simptomatik antara lain derma analgesikum,antipiretikum antacidum dan derma obat untuk mengurangi perdarahan pada lambung (seperti Cimetidine).Apa itu Penyakit Yellow Fever? Yellow fever yaitu suatu penyakit viral yang menyerang pada binatang dan insan yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan bersifat endemik didaerah gurun sahara cuilan selatan Afrika. Dialam bebas terjadi siklus dihutan (sylvatic cycle) antara satwa primata dengan nyamuk penghiap darah, yang dikenal sebagai Jungle yellow fever.
Sinonim:
Fibrie amarilla
Penyebab:
Yellow fever disebabkan oleh virus RNA, termasuk genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Virus ini merupakan virus RNA.
Masa Inkubasi:
3-6 hari,
Gejala Klinis:
Setelah masa inkubasi timbul demam, menggigil, nyeri kepala yang hebat, sakit punggung, myalgia (nyeri otot), anoreksia, nausea (mual), perdarahan pada gusi dan epistaksis. Gejala tersebut biasanya hilang sehabis 3-4 hari, dan dikala pada tahap ini terjadi viremia(virus sanggup ditemukan dalam darah). Pada tahap viremia ini kadang disertai jaundice (kekuningan), pendarahan (hemorrhage), muntah yang berwarna hitam (black vomit), tidak sanggup kencing (anuria), dan terminal delirium.
Menurut Longmore M.
1.Bentuk ringan (mild form):
Demam, sakit kepala, nausea (mual), albuminuria, myalgia, dan bradikardi relative.
2.Bentuk berat (severe form):
Sakit kepala selama 3 hari, myalgia, anorexia (selera makan turun) ± nausea, diikuti oleh demam mendadak (abrupt fever), masa remisi (demam menurun) yang singkat, lalu lemah (prostration), kekuningan (jaundice), (± perlemakan hati atau fatty liver), muntah darah (haematemesis) dan perdarahan lainnya, sedikit berkemih (oliguria).
Perubahan patologik
Pada binatang dan insan mencakup Fatty liver (hati berlemak) disertai zona nekronis dibagian tengah lesi. Pada sel hati insan sanggup ditemukan intranuclear body
Pada ginjal sanggup ditemukan degenerasi melemak dan perdarahan
Diagnosis Laboratorium
Deteksi dini benjol virus yellow fever sanggup dilakukan pada periode benjol dengan mendeteksi antigen virus memakai metode ELISA (enzyme linked immunosorbant assay) ataupun PCR (polymerase chain reaction)
Identifikasi virus yellow fever sanggup dibiakkan pada biakan cel dan diuji dengan Haemagglutination Inhibin (HI)
Diagnosis Banding
Untuk kasus ringan:
1. Malaria
2. benjol Dengue
Untuk kasus berat:
1. Leptospirosis
2. Demam tifoid
3. Hepatitis viral akut
4. Demam berdarah viral, seperti: DHF, Ebola, Lassa, Marburg, Congo-Crimea, demam Rift-Valley.
Terapi
1. Tidak ada pengobatan yang spesifik. Pengobatan yang diberikan hanya bersifat simptomatik antara lain derma analgesikum,antipiretikum antacidum dan derma obat untuk mengurangi perdarahan pada lambung (seperti Cimetidine).
2. Suportif: koreksi kehilangan cairan, pertahankan stabilitas hemodinamik.
3. Pemberian antagonis H2 atau inhibitor pompa proton sanggup dilakukan.
Pencegahan
1. Mengontrol vektor a Aedes aegypti,
2. Menjaga badan supaya tidak digigit nyamuk,
3.Vaksinasi dengan virus yang dilemahkan (live attenuated) 17D sangat efektif, yakni 17D-204 dan 17DD yang diberikan secara subkutan.
0 comments:
Post a Comment