BAHAN BAKU PAKAN TERNAK SUMBER PROTEIN NABATI
Semakin tingginya harga pakan tambahan menyerupai (polard, ampas, bekatul, jagung, dll) membuat biaya produksi dalam perjuangan peternakan ruminansia semakin membengkak. Untuk itu para peternak mulai mencari alternatif hijauan yang mempunyai kandungan sumber protein tinggi sehingga sanggup menekan biaya pakan. Salah satu hijauan yang mempunyai protein dengan sumber protein tinggi yaitu Indigofera Sp.
Indigofera dalah hijauan pakan jenis leguminosa, pohon yang mempunyai kualitas nutrisi yang tinggi. Tanaman Indigofera Sp tahan terhadap kekeringan, sehingga sanggup menjadi sumber pakan pada ekspresi dominan kemarau. Tanaman Indigofera spicata yaitu jenis leguminosa pohon yang selama ini belum dieksplorasi potensinya sebagai hijauan pakan ternak. Tanaman ini mempunyai kandungan protein yang tinggi setara dengan alfalfa, kandungan mineral yang tinggi, ideal bagi ternak perah, struktur serat yang baik dan nilai kecernaan yang tinggi bagi ternak ruminansia.
Penelitian yang telah dilakukan mengambarkan bahwa produktivitas flora ini tergolong tinggi yaitu mencapai 30 ton materi kering per HA per tahun dengan interval pemotongan 60 hari dan intensitas pemotongan 1,5 m di atas permukaan tanah. Dengan kandungan protein yang tinggi (21-24 %) disertai kandungan serat yang relatif rendah dan tingkat kecernaan yang tinggi (TDN 77%), flora ini sangat baik sebagai sumber hijauan baik sebagai pakan dasar mau pun sebagai pakan pelengkap sumber protein dan energi, terlebih untuk ternak dalam status produksi tinggi (laktasi, ternak muda pasca sapih).
Indigofera sanggup diberikan berkisar antara 0,6 – 1,4 ppm (jauh di bawah taraf yang sanggup menimbulkan sifat anti nutrisi). Rendahnya kandungan tannin ini juga berdampak faktual terhadap palatabilitasnya (disukai ternak).
Hasil penelitian mengambarkan bahwa administrasi panen yang optimal ditinjau dari aspek produktivitas dan kualitas nutrisi yaitu panen pertama dilakukan pada umur 8 bulan disertai dengan frekuensi panen setiap 60 hari dengan tinggi pemotongan 1,5 m di atas permukaan tanah. Produksi yang melimpah selama ekspresi dominan hujan sanggup dipreservasi (diawetkan) dengan teknologi fermentasi (silase), sehingga sanggup dimanfaatkan ketika ekspresi dominan kemarau. Tanaman Indigofera Sp tahan terhadap kekeringan, sehingga sanggup menjadi sumber pakan pada ekspresi dominan kemarau.
Masa panen Indigofera sp:
1. Umur potong pertama ..... 8 bulan
2. Interval pemotongan ....... 60 – 90 hari
3. Tinggi pemotongan ......... 1,0 – 1,5 meter dari permukaan tanah
4. Jumlah proteksi .......... 1–2 kg/ekor per hari untuk sapi dewasa.
Berikut data kandungan nutrisi Indigofera Sp :
No. Nutrisi ................. Komposisi
1 Bahan Kering ...... 21, 97 %
2 Abu ...................... 6,41 %
3 Protein Kasar ..... 24,17 %
4 NDF ..................... 54,24 %
5 ADF ..................... 44,69 %
6 Energi Kasar ...... 4,038 KCal/kg
Karakteristik Morfologi dan produksi
No. Nutrisi .................. Komposisi
1 Bentuk daun .......... Lonjong memanjang
2 Warna Daun .......... Hijau
3 Lebar Daun ........... 2,49 cm
4 Tinggi Tanaman... 388 cm
5 Panjang Daun ...... 6,93 cm
6 Rataan Produksi (daun) ... 697,95 g (36,43 %)
7 Rataan Produksi (batang) ... 1.627 g ( 63, 57 %)
8 Produksi Segar .... 52 ton/ha/tahun
Kecernaan Indigofera SP
No. Nutrisi ............... Capaian
1 Bahan Kering ....... 59,98%
2 Bahan Organik ..... 61,62
Konsumsi dan Efisiensi Penggunaan Pakan
No. Nutrisi ............... Komposisi
1 Konsumsi Bahan Segar ... 1-2 kg/ekor/hari
2 Efisiensi Penggunaan ... 0,104 - 0,105
Semoga bermanfaat.
Sumber fb Mukti Abadi
0 comments:
Post a Comment