Sistem Pencernaan Herbivora menurut pada kegiatan Mikroorganisme dan dapat dibedakan menjadi ruminansia dan pseudoruminansia (Pada Saecum & Colon). Saluran pencernaan ruminansia terdiri dari mulut, Esofagus, Lambung: Rumen, Retikulum, Omasum, Abomasum.
Setiap organ atau kelenjar dalam pencernaan mempunyai fungsi masing – masing, terutama untuk membuat suasana lambung optimal dalam mencerna makanan. Pencernaan pada ruminansia memanfaatkan enzim – enzim yang dikeluarkan oleh mikroba atau disebut dengan fermentasi.
Proses Pencernaan pertama terjadi di mulut. Di mulut, terjadi pencernaan mekanis yang dibantuu dengan saliva. Saliva berfungsi untuk membantu penelanan, buffer (ph 8,4 – 8,5), dan suplai nutrien mikroba (70% urea).
Esophagus merupakan penghubung anatara lisan dan lambung dimana terjadinya pencernaan fermentative. Keuntungan pencernaan setrik fermentative diantaranya dapat makan cepat dan menampung pakan banyak, dapat mencerna pakan berangasan : sumber energi (VFA), dan dapat menggunakan NPN sebagai sumber protein. Sayangnya, banyak energi terbuang sebagai gas metan dan protein nilai hayati tinggi didegradasi menjadi amonia.
- Rumen
Terletak di sebelah kiri rongga perut. Permukaan dilapisi papila (papila lidah) yang memperluas permukaan untuk absorbsi. Terdiri 4 kantong (saccus) dan terbagi menjadi 4 zona.
- Kondisi
- BK isi rumen : 10 -15%
- Temperatur : 39-40ºC
- pH = 6,7 – 7,0
- BJ = 1,022 – 1,055
- Gas: CO2, CH4, N2, O2, H2, H2S
- > mikroba: bakteri, protozoa, jamur
- Anaerob
- Fungsi
- Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
- Absorbsi : VFA, amonia
- Lokasi mixing
- Pembagian Zona Di Dalam Rumen
- Pembagian Mikrobiologis:
- Zona gas : CO2, CH4, H2, H2S, N2, O2
- Zona apung (pad zone) : Ingesta yang mengapung (ingesta gres dan gampang dicerna)
- Zona cairan (intermediate zone) : cairan dan absorbsi metabolit yang terlarut dalam cairan (>> mikroba)
- Zona endapan (high density zone) : ingesta tidak sanggup dicerna dan benda-benda asing
Fungsi:
- Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
- Tempat peresapan VFA, amonia
- Menyimpan materi makanan→ fermentasi
- Lokasi mixing ingesta
- Retikulum
Setrik fisik tidak terpisahkan dari rumen. Memiliki lipatan-lipatan esofagus yang merupakan lipatan jaringan yang eksklusif dari esofagus ke omasum, Permukaan dalam memiliki papila seperti sarang laba-laba (honey comb) perut jala.
- Fungsi
- daerah fermentasi
- membantu proses ruminasi
- mengatur arus ingesta ke omasum
- Absorpsi hasil fermentasi
- daerah berkumpulnya benda-benda asing
- Omasum
Terletak di sebelah kanan (retikulum) garis median (disebelah rusuk 7-11). Bentuknya ellips, permukaan dalam berbentuk laminae dan disebut perut buku (pada lamina terdapat papila untuk absorpsi). Pada organ tersebut terjadi penyerapan air, amonia, asam lemak terbang dan elektrolit. Pada organ ini dilaporkan juga menghasilkan amonia dan mungkin asam lemak terbang (Frances dan Siddon, 1993).
- Fungsi
- Grinder dan Filtering
- Fermentasi
- Absorpsi
Pada Abomasum, Intestinum, dan Colon terjadi Pencernaan setrik enzimatis.
- Sekum Dan Kolon
Sekum dan kolon berbentuk tabung berstruktur sederhana, kondisinya sama dengan rumen.
- Fungsi
- fermentasi oleh mikroba
- Absorpsi VFA dan air → kolon
- Konsentrasi VFA pada sekum: 7 mM, kolon: 60 mM (rumen = 100 – 150 mM)
Pada sistem pencernaan ternak ruminasia terdapat suatu proses yang disebut memamah biak (ruminasi). Pakan berserat (hijauan) yang dimakan ditahan untuk sementara di dalam rumen. Pada ketika binatang beristirahat, pakan yang telah berada dalam rumen dikembalikan ke lisan (proses regurgitasi), untuk dikunyah kembali (proses remastikasi), kemudian pakan ditelan kembali (proses redeglutasi).
Selanjutnya pakan tersebut dicerna lagi oleh enzim-enzim mikroba rumen. Kontraksi retikulorumen yang terkoordinasi dalam rangkaian proses tersebut bermanfaat pula untuk pengadukan digesta inokulasi dan penyerapan nutrien. Selain itu kontraksi retikulorumen juga bermanfaat untuk pergerakan digesta meninggalkan retikulorumen melalui retikulo-omasal orifice (Tilman et al. 1982).
0 comments:
Post a Comment