Home » » Kebutuhan Protein Pada Ternak Sapi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Kebutuhan Protein Pada Ternak Sapi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Mengapa Protein Dibutuhkan Dalam Pakan Ternak Sapi?
Protein berfungsi untuk memperbaiki dan menggantikan sel tubuh yang rusak (misalnya pada sapi lanjut usia), pembentukan sel-sel gres dari tubuhnya (misalnya pada pedet) berproduksi (misalnya pada sapi dewasa) dan diubah menjadi energi (misalnya pada sapi kerja). Protein lebih banyak dibutuhkan oleh sapi muda yang sedang tumbuh dibandingkan sapi dewasa. Karena unsur protein tidak sanggup dibuat dalam tubuh, padahal sangat mutlak diperlukan, oleh lantaran itu sapi harus diberi pakan yang cukup mengandung protein. Sumber protein bagi sapi yaitu hijauan dari jenis leguminosa mirip Centrosema pubescens, daun turi, lamtoro dan pakan pemanis berupa penguat mirip bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, katul, tepung darah, tepung ikan, tepung daging dan lain-lain.

Keberhasilan perjuangan peternakan sapi, baik itu sapi potong, sapi kerja, maupun sapi perah sangat tergantung dari pinjaman pakan yang cukup dan memenuhi syarat. Namun perlu disadari bahwa pinjaman pakan yang cukup dan memenuhi syarat-syarat ini tidak akan sanggup mengubah sifat genetik sapi. Besar tubuh sapi Bali tidak sanggup diubah mirip sapi Hereford, tetapi pinjaman pakan yang cukup dan memenuhi syarat niscaya akan sanggup memunculkan sifat bawaannya yang baik, contohnya pertumbuhannya menjadi lebih tepat dan lebih cepat, dan persentase karkasnya menjadi lebih tinggi, dan lebih tahan terhadap penyakit (Sampurna, 2009).

Pemberian pakan pada ternak sapi, baik potong maupun sapi perah harus dilakukan setrik kontinyu sehingga pertumbuhannya tidak terganggu. Pemberian pakan yang tidak berkesinambungan akan menjadikan goncangan pertumbuhan sapi. Keadaan ini sering ditemukan pada sapi Bali yang dipelihara di kawasan pegunungan/daerah dataran tinggi yang pengairannya tergantung dari air hujan, mirip di NTT. Pada isu terkini hujan, sapi Bali yang dipelihara tumbuh dan bertambah memenuhi syarat. Akan tetapi, pada isu terkini kemarau pertumbuhannya atau bobot badannya sanggup menurun setrik dratis, alasannya yaitu selama isu terkini kemarau persediaan pakan dan daya cerna sapi akan hijauan menjadi berkurang.

Hal ini terutama disebabkan oleh hilangnya energi, mineral dan protein yang terkandung dalam hijauan/rerumputan akhir kekurangan air. Dengan demikian, hijauan/rerumputan yang diberikan kepada ternak tidak lagi memenuhi syarat, bahkan jumlahnyapun tidak mencukupi kebutuhan sapi. Sebagai akhirnya ialah: pertumbuhan terhambat, sapi yang sudah cukup umur berat badannya menurun/kurus, sehingga tidak memenuhi syarat sebagai sapi potong. Perkembangbiakannya terhambat lantaran fertilitasnya menurun, persentase karkasnya juga sangat rendah.

Oleh lantaran itu, peternak harus berusaha memberi pakan yang cukup dan memenuhi syarat sesuai dengan kebutuhan sapi. Ransum sapi yang memenuhi syarat ialah ransum yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air dalam jumlah yang cukup.

Protein asal binatang (hewani) lebih baik ketimbang protein asal tumbuhan (nabati), alasannya yaitu kandungan asam amino esensial dan nilai gizinya lebih tinggi. Bahan pakan yang berkadar protein tinggi ialah yang susunan proteinnya mendekati susunan protein tubuhnya. Protein hewani sanggup diproses kembali menjadi protein jaringan dengan resiko kerugian yang sangat kecil bila dibandingkan dengan pengolahan protein nabati mirip jagung dan jerami.

Ternak ruminansia, termasuk sapi, tidak membutuhkan protein yang bermutu tinggi di dalam pakannya, alasannya yaitu di dalam rumen dan ususnya yang panjang itu, pakan diolah oleh jasad renik. Namun, kalau protein yang diberikan yaitu protein yang telah lama dan terurai, maka protein atau asam-asam amino dalam pakan harus ditingkatkan pula. Oleh lantaran itu, kalau sapi hanya diberi pakan berupa jerami, khususnya sapi penggemukan, maka kekurangan unsur protein/asam-asam amino dan unsur lainnya sanggup ditutupi dengan pinjaman pakan pemanis yang banyak mengandung protein, lemak dan karbohidrat. Kadar serat garang tinggi dan kekurangan unsur protein, lemak dan karbohidrat dalam jerami menyulitkan pencernaan. Data berikut ini yaitu data kebutuhan untuk sapi yang sedang tumbuh dan digemukkan.

Tabel 1. Kebutuhan Protein (g/hari)2 untuk sapi yang sedang tumbuh dan digemukkan[1]
Bobot Badan (Kg)
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
PBB/hari (Kg)
Kebutuhan Protein
Anak Sapi Kebiri, Kerangka, Sedang
0,2
343
399
450
499
545
590
633
675
715
0,4
428
482
532
580
625
668
710
751
790
0,6
503
554
601
646
688
728
767
805
842
0,8
475
621
664
704
743
780
815
849
883
1,0
642
682
720
755
789
821
852
882
911
1,2
702
735
766
794
822
848
873
897
921
Anak Sapi Kebiri, Kerangka Besar, Sapi Kebiri Umur 1 Tahun, Kerangka Sedang, Sedang Berkompensasii
0,2
361
421
476
529
579
627
673
719
762
805
0,4
441
499
552
603
651
697
742
785
827
867
0,6
522
576
628
676
722
766
809
850
890
930
0,8
598
650
698
743
786
828
867
906
944
988
1,0
671
718
762
804
843
881
918
953
988
1021
1,2
740
782
822
859
895
929
961
993
1023
1053
1,4
806
842
877
908
938
967
995
1022
1048
1073
1,6
863
892
919
943
967
989
1011
1031
1052
1071
Sapi Jantan , Kerangka Sedang
0,2
345
401
454
503
550
595
638
689
721
761
0,4
430
485
536
584
629
673
716
757
797
835
0,6
509
561
609
655
698
740
780
819
856
893
0,8
583
632
677
719
759
798
835
871
906
940
1,0
655
698
739
777
813
849
881
914
945
976
1,2
722
769
795
828
860
890
919
847
878
1001
1,4
782
813
841
868
893
917
941
963
985
1006
Anak Sapi Jantan, Kerangka Besar, dan Sapi Kebiri Umur 1 Tahun, Kerangka Besar, Sedang Berkompensasi
0,2
355
414
468
519
568
615
661
705
747
789
0,4
438
494
547
597
644
689
733
766
817
857
0,6
519
574
624
672
718
761
803
844
884
923
0,8
597
649
697
741
795
826
866
905
942
979
1,0
673
721
765
807
847
885
922
958
994
1027
1,2
745
789
830
868
904
939
973
1005
1073
1067
1,4
815
854
890
924
956
986
1016
1045
1072
1099
1,6
880
912
943
971
998
1024
1048
1072
1095
1117
1,8
922
942
962
980
997
1013
1028
1043
1057
1071
Anak Sapi Betina, Kerangka Sedang
0,2
323
374
421
465
508
549
588
626
662
0,4
409
459
505
549
591
630
669
706
742
0,6
477
522
563
602
638
674
708
741
773
0,8
537
574
608
640
670
700
728
755
781
1,0
562
583
603
621
638
654
670
685
700
Anak Sapi Betina, Kerangka Besar, dan Sapi Betina Umur 1 Tahun, Kerangka Sedang, sedang berkompensasi
0,2
342
397
449
497
543
588
631
672
712
751
0,4
426
480
530
577
622
665
707
747
787
825
0,6
500
549
596
639
681
721
759
796
832
867
0,8
568
613
658
693
730
765
799
833
865
896
1,0
630
668
703
735
767
797
826
854
881
907
1,2
680
708
734
758
781
803
828
844
864
883
1)   NRC 1985; 2) Berdasar pada Shrunk Liveweight.

Diketahui bahwa kebutuhan asam amino ruminan dipengaruhi oleh beberapa faktor, contohnya status fisiologis dari binatang bersangkutan, tingkat pertumbuhan atau produksi lainnya yang dipengaruhi oleh tingkat konsumsi energi, komposisi tubuh yang dipengaruhi oleh status nutrisi sebelumnya, proporsi asam amino terserap (keseimbangan), efisiensi pembentukan sel mikroba rumen dan tingkat ketersediaannya, referensi fermentasi yang menghipnotis ketersediaan VFA yang glokogenik (propionat, valerat, dan isobutirat) dan kebutuhan akan glukosa (Parakkasi, 1998). Lebih lanjut dikatakan ketidakefisienan ruminan dibanding monogastrik dalam menggunakan materi masakan berprotein tinggi (sumber protein) sanggup merupakan salah satu alasannya yaitu mengapa monogastrik lebih disukai dalam produksi daging kecuali bila menguasai prinsip dasar penggunaan N pada ruminan tersebut.

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive