Penjelajah yang berjulukan Marcopolo pada tahun 1298 sudah mendeskripsikan cemani sebagai ayam yang mempunyai rambut, menyerupai kucing, hitam, dan menghasilkan telur terbaik. Ada yang bilang darah ayam cemani berwarna hitam juga, fakta atau mitos? Temukan jawabannya dibawah ini
Ayam Cemani |
“Mutasi yang terjadi sendiri merupakan duplikasi. terdiri dari lima gen, salah satu gen yang terdapat pada area duplikasi itu yakni endothelin3 (EDN3). Gen itu berperan dalam pembentukan protein penghasil melanosit. Mutasi pada gen itu mengakibatkan protein berlebih pembentuk melanosit semenjak ayam cemani masih berupa embrio. Akibatnya, ayam cemani mempunyai badan dan bahkan organ dalam hitam,” ungkap Dorshorst.Didaerah Jawa Tengah, dulu masyarakat sangat menghargai jenis ayam cemani ini lantaran banyak ritual budpekerti yang menggunakan ayam ini sebagai syaratnya, untunglah dikala ini ritual yang berbau klenik dengan menggunakan ayam hitam ini sudah banyak hilang seiring dengan kemajuan berfikir masyarakat. Setiap penggalan badan dari ayam Cemani berwarna hitam baik itu kulit, paruh, bulu, kaki, lidah, kuku, bahkan daging dan organ dalamnya pun berwarna hitam. Sementara itu darahnya, meskipun tidak hitam, namun berwarna merah pekat. oleh alasannya yakni itulah ayam ini dinamakan Cemani, yang berarti "hitam" dalam bahasa Jawa. Ayam Cemani merupakan hewan yang sangat spektakuler dan eksotis.
Akibat seluruh organ tubuhnya yang menghitam, membuat ayam cemani tak hanya digandrungi oleh peternak ayam Indonesia, namun juga dari Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam tersebut, 1 ekor ayam cemani dibandrol sampai harga US$ 2.500 per ekor.
Dari mana bahwasanya asal ayam cemani? Belum diketahui dengan pasti. Namun, deskripsi perihal ayam ini sudah muncul di teks kuno China yang berasal dari kurun ke-16. Marcopolo sendiri pada tahun 1298 sudah mendeskripsikan cemani sebagai ayam yang mempunyai rambut, menyerupai kucing, hitam, dan menghasilkan telur terbaik.
Ini Perbedaan Ayam Cemani dengan Ayam Kampung Biasa (Lihat Gambar)
Ayam Kampung |
Ayam Cemani |
0 comments:
Post a Comment