Panduan sebelum beternak kambing jawa
Beternak kambing jawa yakni pelung bisnis perjuangan ternak yang bisa menghasilkan laba besar dan jarang disadari oleh kebanyakan orang. namun tidak hanya 1 kambing saja yang harus kita ternakkan untuk menghasilkan laba yang besar, semakin banyak kambing jawa yang kita ternakkan maka semakin besar pula laba yang kita dapatkan.
Hanya saja pada umumnya kebanyakan besar peternak/petani di Indonesia beternak kambing jawa untuk tradisi yang sifatnya sebagai harta simpanan yang nantinya akan dijual jikalau ada keperluan mendesak.
Yang sifatya sebagai harta simpanan pun menguntungkan apalagi jikalau dijalankan secara serius. Satu kambing pun menguntungkan, bayangkan hasilnya jikalau kita memelihara 200 ekor kambing jawa? Mugkin pendapatan kita akan lebih dari cukup. Akan tetapi semua itu perlu persiapan yang matang biar ternak kambing kita bisa menyerupai yang kita harapkan. Berikut tata cara dalam beternak kambing jawa.
Tata cara ternak kambing jawa yang baik
Untuk beternak kambing jawa, hal pertama dan yang paling utama yakni menentukan terlebih dahulu tujuan kita dalam beternak tersebut. Maksut dari tujuan disini yakni jangka waktu dalam pemeliharaanya, jangka waktu panjang skitar 10 bulan - 1 tahun atau jangka pendek sekitar 3 bulan - 5 bulan.
Tujuan beternak kambing jawa jangka pendek
Sebenarnya sama saja antara jangka pendek dan jangka panjang, namun yang membedakan disini yakni dalam pemilihan bibit kambingya. Umumnya semua orang berkata "ketika membeli kambing untuk diternak pilihlah kambing yang sehat, bulunya mengkilap, postur tubuhnya bagus, besar dan tubuhnya berisi. Namun jikalau tujuan beternak kambing kita jangka pendek 3 - 5 bulan, saran tersebut berdasarkan saya pribadi kurang sempurna pada kata "besar dan tubuhnya berisi".
Secara logika, berdasarkan teman-teman sekalian apakah yang terjadi ketika menjual jikalau kita beternak kambing dalam jangka pendek 3 - 5 bulan dengan menentukan bibit kambing menyerupai yang telah disarankan diatas??? Menurut saya pribadi sesudah 3 - 5 bulan sewaktu menjualnya niscaya tdidak untung dan tidak rugi atau bahkan malah rugi. Kenapa bisa begitu??
Hal tersebut dikarenakan jikalau kita membeli kambing dengan postur besar dan tubuhnya berisi, kita pelihara selama 3- 5 bulan pastinya dalam segi daging tidak mengalami peningkatan. Karena dari awal kambing yang kita beli tubuhnya sesudah berisi, kalaupun bertamabah gemuk mungkin hanya sedikit. Itu pun kalau dikalkulasi dengan pengeluaran uang untuk membeli kosentrat niscaya hasil risikonya yakni tidak untung atau tidak rugai atau mungkin malah rugi.
Jika kita beternak kambing jawa dengan tujuan jangka pendek {3 - 5 bulan}, disarankan untuk membeli kambing dengan tubuh yang kurus/tidak berisi. Kurus disini dalam artian tidak sakit, namun kurus karna kurang terurus / kebutuhan pakannya kurang ketika dipelihara pemiliknya. Dengan awal yang kurus pastinya harga kambingnya pun akan jauh lebih murah dibandingkan dengan tubuh yang berisi.
Selama jangka waktu tersebut harus kita maksimalkan dalam pinjaman pakanya, yang terang jangan kurang dari kebutuhan pakan perharinya yakni hijauan 10% dari berat badanya + 1-2% pakan suplemen {bekatul/polar/ampas tahu} dari berat badanya pula. Selama kita teratur dalam perawatan serta pinjaman pakanya, niscaya dalam waktu tersebut kambing peliharaan kita bobotnya akan bertambah dengan maksimal. Dan pastinya juga harga jualnya akan melambung.
Tujuan beternak kambing jawa jangka panjang
Mendengar kata jangka panjang, niscaya yang ada di benak kita yakni waktu yang lama. Ya memang benar jangka panjang disini yakni waktu yang lama. Waktu yang bisa dipakai untuk membesarkan anak kambing hingga dewasa, dan juga waktu yang bisa dipakai induk kambing untuk beranak. Dalam waktu jangka panjang pun kita juga harus mempunyai pilihan, maj beternak kambing indukan untuk mengambil untung anaknya, atau ingin beternak anak kambing yang nanti dibesarkan sesudah besar dijual.?
Itu semua tergantung pilihan kita, yang terang pilihan keduanya sama-sama menguntungkan, hanya saja perlu niat yang besar dan kesabaran yang tinggi alasannya jangka waktu yang diharapkan tidak sebentar. Pada pada dasarnya dalam beternak kambing jawa jangka panjang disini disarankan untuk menentukan bibit anakan kambing atau betina indukan. Yang terang kita harus memilih/menentukan tujuan terlebih dahulu, jikalau tujuan beternak kambing jawa sesudah terang maka perhitungan modal awal dan prospek keuntunganya pun akan berubah menjadi jelas.
Persiapan sangkar kambing jawa
Pesiapan sangkar yang baik selain bentuk kandangnya kita juga harus menyesuaikan dengan iklim sekitar sangkar tersebut, baik itu pada sangkar kambing jawa, sangkar sapi ataupun yang lainya. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca ihwal sangkar sapi yang baik. Pembuatan sangkar dilarang asal-asalan, ukuran, dan materi apa yang dipakai harus kita perhatikan. Misalnya didaerah yang panas materi apa yang harus kita gunakan? mustahil kan kita menggunakan materi seng untuk pembuatan atapnya.
Untuk sangkar kambing jawa sangat disarankan jenis sangkar panggung dengan lantai yang diberi sela-sela sekitar 2-3 cm, tujuanya biar lantai sangkar tetap terjaga kebersihanya dan kotoran kambing pun pribadi bisa jatuh kebawah. Selain itu kelebihan sangkar panggung yakni akomodasi ketika membersihkan kotoran kambing tersebut. Contoh sangkar panggung yang baik bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
Pemilihan bibit kambing jawa
- Dilihat dari gerakan, gerakanya lincah bisa kita uji ketika kambing sedang duduk kemudian kita dekati. JIka gerakanya lambat maka kambing tersebut kurang sehat, namun jikalau gerakanya sigap sanggup dipastikan kambing tersebut sehat.
- Dilihat dari fisiknya, matanya kelihatan higienis dan tidak sayu, pada hidung tidak ada lendir, bulunya halus dan bersih, bulunya tidak kusam dan berdiri, tidak ada luka atau penyakit pada kulit tubuhnya, pada anus tidak tidak ada gejala mencret.
- Dilihat dari postur tubuhnya, kakinya terlihat panjang, lehernya juga terlihat panjang, perutnya tidak buncit, pada cuilan punggunya rata/tidak cekung, dan badanya kelihatan panjang.
Cara perawatan ternak kambing jawa
1. Pemberian pakan dan minumSeperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kebutuhan pakan hijauan binatang ruminansia termasuk kambing jawa yakni 10% dari berat badanya, dan pakan tambahan/kosentrat 1 - 2% dari berat badanya pula. Untuk itu dalam sehari kita harus mencukupi kebutuhan pakanya tersebut biar kambing jawa yang kita pelihara beratnya bisa bertambah secara maksimal. Dalam pinjaman pakanya sanggup kita jadwalkan sesuai harapan peternak masing masing. Misalkan pinjaman pakan hijauan sehari 4 kali, dan pinjaman pakan suplemen sehari 2 kali. Yang perlu diingat dalam pinjaman pakan disini yakni usahakan dipagi hari pinjaman pakan suplemen terlebih dahulu daripada pakan hijauan, dan jangan merubah-rubah jadwal pinjaman pakanya.
Dan untuk pinjaman minumnya sanggup kita berikan sehari 1 kali/ 2 kali, dan untuk porsi minumya tergantung dari kebutuhan kambing tersebut. Umumnya jikalau demam isu kemarau kambing lebih banyak minum dan jikalau demam isu penghujan akan berkurang minumya. Berikanlah minum sesudah kita memperlihatkan pakan tambhan/kosentrat, alasannya sehabis memperlihatkan pakan tersebut kambing akan merasa ingin minum.
Apakah teman-teman pernah mendengar bahwa kambing jawa selalu pilih-pilih pakan/makanan dibandingkan degan domba yang selalu mau dikasih pakan apa saja? Memang kalimat tersebut benar apa adanya, bahwa kambing mempunyai indra perasa/kemampuan untuk membedakan rasa pahit, manis, asin dan asam. Juga mempunyai indra perasa yang tinggi terhadap rasa pahit dibanding domba atau sapi, oleh alasannya itu kambing selalu pilih-pilih pakan untuk dimakan. Lantas bagaimanakah solusi biar kambing tidak pilih-pilih pakan untuk dimakan??
Solusi >> Pengalaman ini terjadi pada kerabat saya sendiri, dia memelihara sekitar 30 ekor kambing jawa. pakan yang selalu dia berikan pun cukup sederhana yakni pakan fermentasi dari materi tumbuhan pisang dan daun daun kering sperti daun jati, daun bambu, dan alang-alang. Beliau juga memperlihatkan rumput, namun hanya sedikit. sesetelah saya bertanya, dia berkata "awalnya sich juga g mau mas selalu pilih-pilih pakan kambingnya, terus saya biasakan dan risikonya kini mau". Untuk itu kita sanggup menyimpulkan bahwa solusi jikalau kambing jawa yang kita pelihara biar tidak pilih-pilih pakan yakni dengan membiasakan pinjaman pakan tertentu/yang gampang dicari biar kambing tersebu tidak manja.
2. Perawatan kesehatan kambing jawa
Dalam memelihara binatang ternak tak terkecuali kambing jawa bahwa perawatan kesehatan yakni hal yang mutlak dilakukan oleh peternak atau anak kandangnya. Perawatan kesehatan yang dilakukan untuk kambing jawa cukup sederhana, memandikan dan memperlihatkan aneka ragamitamin dan obat cacing saja. Memandikan bertujuan biar kambing tersebut tidak tertular penyakit kudis, sedangkan aneka ragamitamin dan obat cacing untuk menjaga kesehatan serta membasmi ataupun mencegah penyakit cacingan. Memandikan kambing sanggup kita lakukan 2 ahad sekali disaat cuaca mendukung, sedang pinjaman aneka ragamitamin dan obat cacing sanggup kita berikan 1 bulan sekali.
3. Perawatan kebersihan kandang
Orang bijak berkata, sangkar kambing yang higienis akan membuatnya merasa nyaman, terhindar dari penyakit dan menunjang reproduksi kambing tersebut. Maka dari itu kebersihan sangkar sangatlah penting kita lakukan biar kambing yang kita pelihara tetap sehat dan tentunya supaya menghasilkan pertumbuhan menyerupai yang kita harapkan.
Seperti yang telah kita bahas di awal artikel ihwal penggunaan sangkar kambing jawa disarankan dengan sistem panggung. Karena kelebihan sangkar panggung sendiri yakni kotoran kambing bisa pribadi jatuh kebawah dan memudahkan ketika kita membersihkan kotoranya. Usahakan sangkar dan lingkungan sangkar selalu kering dan tidka lembab, membersihkan kotoran kambing tersebut sanggup kita lakukan setiap hari / maksimal 3 kali sekali.
4. Panen dan pejamanran
Seperti yang telah dijelaskan diatas, untuk proses panen dan pejamanran kambing jawa tergantung dari tujuan awal kita beternak kambing tersebut. Dan yang niscaya dalam hal pejamanran kambing jawa entah pedaging atau anakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan susah untuk menjualnya. Karena berapapun jumlah dan umur kambing yang kita bawa kepasaran niscaya akan lekas laris dan banyak yang menawar.
Cukup sekian artikel yang bertema cara beternak kambing jawa, semoga dengan artikel yang sederhana tersebut sanggup menginspirasi kita sehingga dijadikan panduan dalam beternak kambing jawa.
0 comments:
Post a Comment