Home » » Pembibitan Ikan Lele Secara Alami

Pembibitan Ikan Lele Secara Alami

Pembibitan ikan lele saat ini sesudah berkembang menjadi cara alternatif yang dilakukan oleh para petani untuk meminimalisir biaya pengeluaran didalam budidaya ikan lele tersebut. Salah satu biaya terbesar dalam berbisnis ikan lele yakni pakan dan pembelian bibit, satu ekor bibit ikan lele dengan panjang 4 - 6 cm saja harganya berkisar 150-200 rupiah. Bayangkan saja bila kita mau membudidayakan 20.000 ekor lele, jadi 150 x 20.000 = 3.000.000 {3 juta}. Maka dari itu hampir semua petani yang menekuni budidaya ikan lele melaksanakan pembibitan sendiri, alasannya ialah selain menghemat biaya pengeluran juga dikarenakan cara pembibitan ikan lele tidak begitu susah.


Seperti yang telah diutarakan diatas bahwa biaya pengeluaran dalam budidaya ikan lele terbilang besar, dan salah satunya yakni harga bibit lele. Maka dari itu sebagai seorang petani seharusnya kita sanggup memijahkan ikan lele sendiri supaya biaya yang kita keluarkan tidak terlalu besar.


Dalam pembibitan ikan lele ada 2 cara yang sanggup kita lakukan, cara alami dan cara modern dengan menyuntikkan suatu cairan ke badan induk lele betina. Namun pada artikel kali ini akan saya jelaskan tata cara pembeibitan ikan lele secara alami.

Persiapan cara pembibitan ikan lele

-  Persipan bak pembibitan lele

Sebelum proses pembibitan/pemijahan ikan lele tentunya ada persiapan yang harus kita lakukan. Persiapan yang pertama yakni bak untuk pembibitan lele tersebut. Kolam yang akan dipakai natinya tidak harus berukuran besar dan dihentikan juga terlalu kecil. Ukuran bak yang baik/ideal untuk pemijahan ikan lele yakni panjang 2-3 meter, lebar 1-2 meter, sedangkan materi untuk pembuatan kolamnya sanggup dari tembok, sanggup juga dari bak terpal. Dan bila pembutan bak dari semen dan gres saja selesai membuatnya, jangan pribadi dipakai dahulu. Usahakan untuk merendam bak tersebut dengan air selama kurang lebih 2 minggu. Kaprikornus pembutan bak untuk pembibitan ikan lele harus dibentuk jauh-jauh hari sebelum digunakan.

-  Persiapan indukan untuk dibibitkan/dipijahkan
Selain kolam, persipan induk juga harus diperhatikan untuk perjuangan pembibitan ikan lele. Induk yang baik untuk dijadikan indukan pembibitan ikan lele yakni induk yang mempunyai ciri fisik besar, bongsor dan panjang, supaya bibit yang dihasilkan mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya. Akhir-akhir ini sering kali ditemukan pertumbuhan lele yang lambat, padahal jenis lele yang mereka budidayakan dari jenis lele unggul. Maka dari itu jangan menjodohkan induk lele dari satu keluarga {dari ibu yang sama}, carilah indukan lain yang berbeda keluarga. Supaya bibit lele yang dihasilkan memeiliki sifat unggul.

Selain itu umur indukan lele yang mau dipijahkan juga harus kita ketahui, indukan lele yang baik untuk siap dipijahkan yakni betina harus diatas 1,5 tahun dan jantan harus diatas 1 tahun. Antara jantan dan betina harus terpaut antara 2-3 bulan, lebih bau tanah yang betina.

Sudahkah anda tahu ciri-ciri lele jantan dan lele betina?? Jika belum, berikut ini yakni ciri fisik antara lele jantan dengan lele betina:

 A. Ciri induk lele jantan:

- Kepala lele jantan lebih kecil, pendek dan agak gepeng dibandingkan lele betina.
- Warna kulit dada sedikit lebih bau tanah bila dibandingkan dengan lele betina.
- Alat kelamin lele jantan terlihat menonjol kebelakang dengan warna kemerahan
- Gerakannya lebih lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).
- Tubuh dan perutnya lebih kecil dibanding induk ikan lele betina.
- Kulit lebih halus dibanding lele betina.

 B. Ciri induk lele betina


- Kepala induk lele betina lebih besar, dan lebih cembung dibanding lele jantan.
- Warna kulit dada lebih terang dibanding dengan lele jantan.
- Kelamin berbentuk oaneka ragamal, berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus {bisa anda lihat pada gambar diatas}.
- Gerakannya lambat dibanding lele jantan
- Tubuh dan perutnya lebih besar dan gembung dibanding lele jantan.
- Kulitnya agak bernafsu bila diraba

Cara pembibitan ikan lele secara alami

Seperti yang telah saya jelaskan diatas bahwa dalam pembibitan ikan lele dapat dilakukan dengan 2 cara, cara alami dan cara modern dengan menyuntikkan suatu cairan ketubuh induk betina. Untuk cara yang pertama akan saya jelaskan mulai dari cara pembibitan ikan lele secara alami.

1.  Langkah pertama pilihlah induk betina dan jantan yang sesudah matang gonad. Apa matang gonad itu??

Matang gonad yakni Acuan siap tidaknya ikan lele tersebut untuk dipijahkan/dikawinkan. Dengan kata lain lele tersebut sesudah cukup umur atau belum. Lele yang sesudah dewasa/setelah matang gonad akan membentuk telur secara alamiah dengan sendirinya, telur-telur yang sesudah matang maka siap dibuahi atau dilakukan pemijahan. Telur yang matang atau siap dibuahi/setelah bau tanah berwana coklat, masih muda berwarna kuning dan sangat muda berwarna hijau. Meskipun semuanya sanggup dibuahi namun tingkat keberhasilan/menetasnya sangat baik yang sesudah tua/berwarna coklat.

Secara sederhana sebenanya pengecekan telur untuk mengetahui kematangan telur tersebut sanggup kita lakukan dengan cara memasukkan selang kecil melaui alat kelamin betina tersebut dan menghisapnya secara perlahan. sesetelah telur berhasil keluar kita sanggup memastikan apakah sesudah matang atau belum dengan melihat warna telur tersebut. Namun cara ini harus dilakukan dengan sangat berhati-hati, alasannya ialah sanggup menyakiti induk betinanya. Cara lain yang sanggup kita lakukan untuk mengetahui lele tersebut sesudah matang telur atau belum sanggup melihat dari bentuk fisiknya. Untuk lele betina perut tampak membesar, bila diraba terasa lembek, alat kelamin berwarna kemerahan dengan lubang agak membesar dan bila diurut kearah anus akan keluar cairan berwarna kekuningan.

Kesimpulanya: Lele yang sesudah matang gonad belum tentu matang telur, namun lele yang sesudah matang telur sesudah niscaya matang gonad. Kaprikornus sebelum dilakukan proses pembibitan/perkawinan ikan lele, maka telur tersebut harus sesudah matang/tua supaya tingkat keberhasilan menetasnya tinggi.

2.  Pembuatan kakaban

saat ini sesudah berkembang menjadi cara alternatif yang dilakukan oleh para petani untuk meminimalisir Pembibitan ikan lele secara alami

sesetelah bak dibuat, indukan disiapkan, langkah selanjutnya yakni menciptakan kakaban dengan materi ijuk/serabut yang dijepit dengan bambu. Ukuran kakaban sendiri seukuran area bak pembibitan/pemijahan. Kemudian masukkan kakaban yang sesudah dibentuk tadi kedasar kolam, gunakanlah pemberat supaya tidak terapung kepermukaan kolam. Fungsi kakaban sendiri untuk daerah menempelnya telur-telur lele yang sesudah dibuahi.

sesetelah itu masukkan air yang bersih/tidak terkotori kedalam bak pemijahan, sanggup juga airnya dimasukkan terlebih dahulu sebelum kakaban dimasukkan. Yang terang air dimasukkan kedalam bak pembibitan ikan lele jauh hari kurang lebih 3-4 hari sebelum proses pemijahan dilakukan. Pengisian air bak tersebut kurang lebih tingginya 30-40 cm.

3.  Kapan waktu memasukkan induk lele ke dalam bak pemijahan?
sesetelah kesemuanya siap, ambil induk jantan dan betina yang sesudah matang telur kedalam bak pemijahan. Waktu yang baik untuk memasukkan lele kedalam bak pemijahan yakni sore hari sekitar pukul 16:00 - 17:00. Kenapa harus sore hari? alasannya ialah biasanya ikan lele akan melaksanakan perkawinan pada malam hari, maka dari itu waktu yang baik untuk memasukkan induk lele disore hari.

Biarkan induk lele tersebut berada didalam bak pemijahan selama satu malam. Jangan dilihat-lihat supaya lele tersebut tidak terganggu, biarkan saja lele melakuka perkawinan layaknya dialam liar. sesetelah pagi hari tba maka sanggup kita lihat pada kakaban tersebut bahwa telur lele sesudah menempel.

4.  Mengambil/memindahkan induk lele dari bak pemijahan.
Jika pemijahan sesudah terjadi dan telur-telur lele terlihat melekat di ijuk-ijuk yang telah kita pasang, maka langkah selanjutnya yang harus kita lakukan yakni memindahkan indukkan lele tersebut ke bak budidayanya.

5.  Kapan telur lele menetas?

Telur lele yang sesudah dibuahi tersebut akan menetas kurang lebih 30 - 33 jam sesudah proses pembuahan terjadi. Bila proses pembuahan terjadi pada hari minggu jam 12:00 malam, maka telur lele tersebut akan menetas kurang lebih pada jam 18:00 {sore hari} dihari selasa "dengan catatan suhu air tersebut berkisar antara 23-26°C". Semakin tinggi suhu air bak pemijahan tersebut, maka semakin cepat pula telur lele menetas.

Pada dikala bibit lele mulai menetas/setelah menetas semua maka kakaban yang berada dikolam tersebut juga harus kita ambil. Pengambilan kakaban harus dilakukan secara hati-hati dan pelan-pelan supaya bibit lele yang masih kecil tadi tidak stres.

6.  Kapan waktu proteksi pakan bibit lele yang gres menetas?
Pemberian pakan bibit lele yang sesudah menetas tadi sanggup kita lakukan sesudah bibit lele tersebut berumur sekitar 3 - 4 hari. Kenapa harus 3 - 4 hari?? Karea selama itu bibit lele masih mempunyai cadangan masakan sendiri. Hal inilah yang perlu diperhatiakn, alasannya ialah kebanyakan bibit lele coid salah dalam proteksi pakanya. Salah alasannya ialah telat dalam proteksi pakanya ataupun salah mengenai ukuran pakan yang diberikan. Untuk mengantisipasi semoga tidak telat dalam proteksi pakanya, maka sebaiknya proteksi pakan kita lakukan 3 hari sesudah induk lele dipijahkan.

7.  Seberapa besar ukuran pakan yang diberikan pada bibit lele yang gres menetas?
Ukuran pakan yang diberikan, Ukuran proteksi pakan untuk bibit lele yang sempurna pastinya harus sangat lebih kecil dari ukuran bibit lele tersebut, alasannya ialah bibit lele sendiri mempunyai ukuran yang sangat kecil. Pakan utama bibit lele yang gres menetas yakni cacing sutera {cacing berukuran sangat kecil berwarna merah yang sanggup kita dapatkan di sungai-sungai kecil/sawah}. Namun bila kesulitan mencari cacing sutra tersebut, maka sanggup kita ganti dengan kuning telur atau tepung ikan.

8.  Berapa kali proteksi pakan pada bibit lele tersebut?
Frekuensi proteksi pakan pada bibit lele yang baik yakni 3-4 kali dalam sehari semalam, umumnya pada pagi jam 06:00, siang, 13:00, sore 17:00 dan malam jam 21:00. Pemberian pakan harus kita sesuaikan dengan kepadatan bibit lele tersebut, jadi harus kita kira-kira supaya tidak kurang ataupun tidak berlebihan. Jika hiperbola maka sisa pakan tersebut sanggup menciptakan air bak berkembang menjadi keruh dan menjadikan penyakit, maka dari itu harus sanggup kita kira-kira sendiri.

9.  Berapa usang bibit ikan lele dipelihara pada bak pemijahan??


Biasanya bibit ikan lele dipelihara pada bak pemijahan selama 20 - 25 hari sejak ikan semenjak proses pemijahan dilakukan. Namun yang perlu diperhatikan disini yakni, ketika bibit ikan lele berumur 13 - 15 hari perlu dilakukan penyortiran, penyortiran dalam artian memisahkan antara bibit lele yang besar dengan bibit lele yang kecil.

Kenapa harus dilakukan penyortiran?? Karena bibit lele pada umur 13 - 15 hari ukuran/besarnya tidak sama, ada yang 1 cm, ada pula yang sesudah 4 cm. Maka dari itu harus kita pisahkan semoga bibit lele yang kecil tidak dimangsa oleh bibit lele yang sesudah berukuran besar, alasannya ialah kita tahu sendiri bahwa ikan lele juga merupakan ikan kanibal.

10.  Pada umur berapa bibit lele sesudah sanggup dimasukkan kekolam budidaya??

Patokan bibit lele yang siap ditebar/masukkan kekolam budidaya bukan alasannya ialah umurnya, namun alasannya ialah besar atau panjang bibit lele tersebut. Ukuran yang siap untuk kita budidayakan yakni 5 - 7 cm, umumnya pada ukuran tersebut ketika bibit lele berumur 25- 30 hari.

Catatan penting!

Kualitas air pada dikala pembibitan ikan lele juga harus kita jaga ketika bibit lele berada pada bak pemijahan, alasannya ialah kualitas air bak memberi peranan penting untuk kelangsungan bibit lele tersebut. Kapan waktu penggantian air yang baik tergantung dari anyir dan tingkat kotoran bak tersebut. Namun bila sesudah hingga 1 ahad air bak tersebut tidak berbahu maka pergantian juga harus kita lakukan. Gantilah air bak tersebut secara perlahan semoga bibit lele tidak stres ataupun coid.

Selain pergantian air diatas, suhu air juga harus kita perhatikan supaya tetap stabil dikisaran 25-27° C. Maka dari itu diatas bak harus kita pasang asbes ataupun bahan-bahan lainya, supaya sinar matahari tidak masuk secara hiperbola semoga tidak terjadi perubahan suhu yang drastis. Selain itu usahakan jangan hingga air hujam masuk kedalam kolam, air hujan mengandung pH yang rendah "asam". Ikan air tawar gampang terjangkit penyakit atau bahkan gampang coid bila berada pada air yang mempunyai pH rendah {asam}, ataupun pH tinggi {basa}.

Itulah sedikit info tata cara pembibitan ikan lele secara alami yang sanggup anda praktekkan, berhasil atau tidaknya tergantung seberapa besar ketelatenan dan kejelian kita dalam menjalaninya. Cukup sekian dan semoga bermanfaat.

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive