Home » » Tingang, Burung Sakral Menjadi Materi Topi

Tingang, Burung Sakral Menjadi Materi Topi


Gudang Burung - Burung Tingang yakni burung yang sangat disakralkan bagi masyarakat suku Dayak khususnya Dayak Kalimantan Tengah. Sehingga, burung tersebut digunakan menjadi topi atau epilog kepala oleh penari Sanggar Tari Riak Nyalong dari Puala Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).



Menurut salah seoarang penarinya, Mei Roni, makna Burung Tingang bagi masyarakat suku Dayak Kalimantan Tengah yaitu Burung Tingang terbang selalu tinggi serta bertengerpun diatas pohon yang paling tinggi. “Maknanya melambangkan ketinggian serta keluhuran budi,” tuturnya, Jum'at .
Dia menjelaskan, bulu ekornya yang terdiri dari tiga warna yaitu putih, hitam, putih. Warna putih yang pertama melambangkan kesucian,  insan yang gres lahir dalam keadaan higienis dan suci. Kemudian bulunya yang hitam ditengah melambangkan kehidupan insan selama hidup di dunia yang penuh dengan dosa dan cela (kehidupan yang hitam).
Dan warna putih di ujung melambangkan harapan insan sehabis kembali ke alam awet tetap dalam keadaan Suci sebagaimana saat  beliau lahir. Dia menambahkan, Burung Tingang setiap hinggap di pohon, bulu ekornya selalu tegak keatas. Hal tersebut melambangkan semangat pantang mundur dalam menghadapi masalah apapun.

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive