Home » » Mirisnya Keberadaan Elang Jawa

Mirisnya Keberadaan Elang Jawa

 Keberadaan Burung Elang Jawa atau dikenal sebagai Burung Garuda sekarang  menyedihkan Mirisnya Keberadaan Elang Jawa

- Keberadaan Burung Elang Jawa atau dikenal sebagai Burung Garuda sekarang menyedihkan. Burung yang menjadi lambang negara Indonesia itu sekarang diambang kepunahan.

Saat ini, populasi burung yang mempunyai nama latin Nisaetus Bartelsi itu tinggal sekira 200 ekor di Pulau Jawa. Sementara di hutan lerang Gunung Merapi hanya tertinggal lima ekor. Guna menambah populasi, seekor Burung Elang Jawa jantan dilepasliarkan Gubernur Daerah spesial Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada 26 Februari 2012. Burung itu berhasil hidup di ekosistem aslinya di hutan lereng Gunung Merapi.

"Di Merapi ini populasi ada lima ekor dan ditambah satu ekor yang dilepas beberapa waktu lalu. Kalau kami katakan, upaya pelepas liaran burung dengan habitat orisinil hutan Merapi tersebut cukup berhasil. Dan saat ini burung tersebut berhasil hidup di daerah Merapi," kata Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Asep Nia Kurnia, Selasa (28/5).

Menurutnya, sepekan pascadilepaskan di lereng Merapi, Elang Jawa atau Nisaetus Bartelsi di daerah TNGM Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman tersebut sempat kesulitan cari makanan. "Saat itu terpantau elang turun ke pemukiman warga dan sempat memangsa beberapa ekor ayam," katanya.

Ia mengatakan, namun sehabis itu burung terpantau sudah kembali ke hutan Merapi dan tidak pernah turun lagi ke permukiman warga. "Burung tersebut berhasil hidup di hutan lereng Merapi. Untuk kuliner sudah sanggup berburu tikus hutan atau ular hutan," tuturnya menjelaskan.

Asep berharap burung Elang Jawa jantan yang berhasil dilepasliarkan tersebut sanggup membantu mempercepat menambah populasi burung orisinil Merapi tersebut. "Sebelumnya populasi Elang Jawa di Merapi tinggal lima ekor, dan saat ini menjadi enam ekor. Kami akan terus memantau perkembangannya. Mudah-mudahan segera sanggup membantu perkembangbiakan Elang Jawa lereng Merapi," ungkapnya berharap.

Elang Jawa berjenis kelamin jantan tersebut telah menjalani rehabilitasi selama dua tahun di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY), Kabupaten Kulon Progo. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta Ammy Nurwati menyampaikan alasan pelepasan Elang Jawa di Lereng Merapi ini alasannya ialah hutan wilayah ini mempunyai abjad yang cocok untuk Elang Jawa.

"Selain itu alasan lain ialah di daerah lereng Merapi ini terpantau ada Elang Jawa betina, sehingga diperlukan sanggup membantu meningkatkan populasi," katanya mengakhiri.

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive