Home » » Peliharaan Mendiang Taufiq Kiemas

Peliharaan Mendiang Taufiq Kiemas

 

- Bergumul dengan acara yang menumpuk sebagai Ketua MPR RI dan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, tak menciptakan Taufiq Kiemas kehilangan waktu menghibur dirinya. 



Satu dari obat kerinduan Taufiq mengisi kepenatan ialah mendengarkan kicauan burung cucok rowo di rumahnya Jalan Teuku Umar 27, bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Dari semua burung yang ada di rumahnya, cucok rowo paling dominan.

"Pak Taufiq suka burung. Di rumah sehabis olahraga suka sekali mendengarkan burung-burungnya. Jumlahnya ada 100. Dari semuanya paling banyak jenis cucok rowo, ada 50 ekor," terperinci Sardi, salah satu petugas rumah tangga, Minggu (9/6/2013).

Pria asal Semarang, Jawa Tengah ini siang itu kolam seorang fotografer. Bersama seorang temannya, Sardi membidikkan lensa kamera saku ke semua karangan bunga berisi ucapan sedih yang berjejer sepanjang Jalan Teuku Umar.

Semua karangan bunga yang tiba dari mana-mana itu, berdasarkan Sardi untuk laporan ke orang rumah. Ia bahkan hingga tak sempat menghitung berapa banyak karangan bunga yang berjejer rapi sepanjang trotoar.
Sudah 20 tahun, Sardi ikut tinggal, berdiam di Teuku Umar. 

Masa sekolahnya dari dingklik Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengan Atas ditanggung Taufiq. Ia paham betul apa kebiasaan suami Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut. "Biasanya bapak suka baca buku," ceritanya.

Kembali ke burung, tidak semuanya dibeli Taufiq. Ada juga yang pemberian. Taufiq juga kerap melepaskan burung-burung yang sudah lama. Sehingga rumahnya yang teduh dinaungi pohon besar sesekali riuh dengan bunyi kicauan burung. 

Semua burung ada namanya. Taufiq juhga yang menunjukkan nama. Paling suka, Taufiq mendengarkan bunyi burung cucak rowo alasannya ialah nyaring. Tapi jika untuk memandikan atau memelihara sudah ada orangnya.
Dari sekian burung di rumah Teuku Umar 27, ada dua burung beo. 

Menurut Sardi, burung beo ini Istimewa dan pinjaman orang dikala Megawati menjadi Presiden kelima Republik Indonesia. "Dua burung beo ini dapat menyanyikan lagu Garuda Pancasila," jelasnya.

Taufiq jualah yang perhatian untuk makan-makan burung yang sudah dilepasnya. Di halaman rumah, masakan burung disebar. Bahkan tupai-tupai yang sering mengendap mencari makan, diberi makan. Sadar mencontohkan salah satunya disebar di atap.

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive