- Akademisi Universitas South Carolina Profesor Donald E. Weatherbee mengilustrasikan politik luar negeri Indonesia dengan burung phoenix. Dalam legenda, Phoenix lahir dari bubuk namun saat dewasa, burung itu bersayap api.
Weatherbee juga menyamakan binatang mitos itu dengan Garuda. Hal ini dijelaskannya dalam kulia umum yang diberikannya di Jakarta. Weatherbee memberi judul kuliah umumnya di Jakarta dengan nama "Garuda in Flight" (Garuda yang terbang).
Delapan tahun yang kemudian Weatherbee sempat merilis goresan pena mengenai Indonesia yang berjudul "a wounded phoenix" (burung phoenix yang terluka). Analisa itu merupakan analisa politik luar negeri Indonesia di abad transisi orde gres ke reformasi.
"Dalam dilema ini, Indonesia ialah Garuda (phoenix) yang kembali menjadi bubuk namun sedang berusaha bangun kembali," ujar Weatherbee, dalam diskusi Garuda in Flight, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (26/4/2013).
"Setelah Soeharto turun dari jabatannya, burung phoenix itu masih sakit alasannya dilema ekonomi dan politik. Lalu muncul pula dilema etnis sampai kesudahannya perang pembebasan Timor Leste," paparnya.
Meski demikian, Weatherbee mencatat kemajuan Indonesia seiring dengan adanya pemilu 2004. Selain itu, ada pula penyelesaian dilema kasus Aceh yang dinilai sebagai kinerja yang baik.
"Pada 2009 Garuda kembali menguat dan kembali terbang. Indonesia mengalami perkembangan ekonomi, dan lainnya yang dapat menciptakan Indonesia menjadi pihak yang dapat besar lengan berkuasa dalam keamanan global," imbuh Weatherbee.
Akademisi korelasi internasional itu juga menyinggung bagaimana peranan Indonesia di G20 dan beberapa organisasi ekonomi lainnya mirip APEC. Hal itu pun dipandang sebagai sebuah kemajuan dari Garuda.-okezone
0 comments:
Post a Comment