Home » » 160 Burung Dari Kalimantan Gagal Ke Jakarta

160 Burung Dari Kalimantan Gagal Ke Jakarta

   ekor burung murai watu yang mau diselundupkan ke Jakarta 160 Burung dari Kalimantan Gagal ke Jakarta

- Balai Karantina Pertanian (BKP) Balikpapan menyita 160 ekor burung murai watu yang mau diselundupkan ke Jakarta. Burung-burung itu berhasil diturunkan dari pesawat yang akan membawanya ke ibu kota. Aksi terendus BKP diawali ketidaksesuaian isi dokumen pengiriman satwa dengan jumlah total pengiriman.


Sudirman, kepala seksi Pengawasan dan Penindakan, BKP Balikpapan, menyampaikan barang diturunkan dari pesawat pukul 05.30 Wita. “Operasi ini kami lakukan menurut laporan dari petugas bandara yang telah melaksanakan pemantauan beberapa hari terakhir,” ungkapnya.

Proses selanjutnya, kata Sudirman, pemilik burung yang diketahui berjulukan Sarui, warga Jalan RE Martadinata, diminta untuk memelihara burung tersebut di rumahnya di bawah pengawasan BKP Balikpapan. Itu dilakukan hingga proses pembuatan surat penangkapan selesai.

Sarui mempunyai surat dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) yang memperlihatkan bahwa pengiriman burung sebanyak 20 ekor, terbagi menjadi empat surat yang masing-masing memperlihatkan izin 5 ekor. Kenyataan tidak demikian. Dengan Sarui diduga menyalahgunakan surat itu untuk mengirim 160 ekor burung.

“Saya mengaku bersalah dan siap menerima hukuman, tapi yang saya sesalkan kenapa hal ini terjadi pada saya, padahal banyak orang sebelum saya yang berhasil mengirim barang dengan surat yang tidak sesuai,” saya Sarui, yang memang mempunyai perjuangan sebagai supplier pengiriman burung.

Dilanjutkan Sarui, ia juga galau kenapa pihak travel sanggup membawa barang yang suratnya tidak sesuai. “Harusnya pihak travel yang membawa barang ini juga diperiksa, harusnya travel tidak berani membawa barang yang suratnya tidak sesuai,” keluhnya.

Menanggapi hal tersebut BKP meminta kepada Sarui untuk bekerja sama dalam menangani kasus serupa. “Kami meminta kepada pelaku untuk memperlihatkan informasi jikalau ada kasus sejenis, alasannya ialah sudah dua bulan terakhir kami mendapati kasus ibarat ini,” terperinci Sudirman./kaltimpost

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive