Home » » Bentuk Tubuh Perkutut

Bentuk Tubuh Perkutut

Bentuk tubuh sebaiknya proporsional sanggup di tafsirkan seimbang contohnya jikalau paruh pendek maka paruh, kepala leher, badan, bulu sayap dan ekor juga pendek. Para leluhur telah menunjukkan istilah berdasarkan tiap tiap anggota tubuh yang secara umum dijadikan dasar untuk menentukan perkutut istilah tersebut sebagai berikut:

1. Paruh
Ngepel, Nggabah, mapah gedang, nglombok gede dan nglombok rawit

2. Kepala 
Njambe nommbeton nongko, nggobok, mbungkul bawang dan nakir kuwalik 

3. Badan 
Tuntut pisang, nongko seglundung, bluluk, jagung nglobot dan wungkal gerang 

4. Ekor 
Njanur (panjang meruncing), nginggis (panjang tumpul)nglading (pendek runcing), natah (pendek tumpul) dan ngipas (mekar bersusun) 

Kombinasi dari istilah ini para leluhur sanggup memperkirakan kualitas bunyi dan ketahanan bunyi perkutut.
Selain tersebut bentuk lidah, lubang hidung dan leher sanggup untuk memperkirakan besar volume suara

A. Bentuk kepala dari samping
  1. Burung perkutut yang bentuk kepalanya njambe nom ( ibarat buah jambe atau pinang yang masih muda ), diperkirakan mutu suaranya sanggup ngepol ( maksimal ) dan keindahan bunyi tersebut akan terus bertahan hingga burung berusia tua.
  2. Burung perkutut yang bentuk kepalanya mbeton nongko ( ibarat biji nangka ), diperkirakan bunyi suaranya akan sanggup bertahan hingga tua, akan tetapi keindahannya tidak sanggup mencapai maksimal.
  3. Burung perkutut yang bentuk kepalanya nggobog ( ibarat uang logam ), diperkirakan mutu suaranya akan terus meningkat hingga pada usia tengahan atau 3 rambahan ( sekitar 24 tahun, sebab per rambahan = 8 tahun ), lalu akan menurun sesuai dengan umurnya.
  4. Burung perkutut yang bentuk kepalanya mbungkul bawang ( ibarat bungkul atau siung ( umbi ) bawang putih ), diperkirakan mutu suaranya tidak menentukan. Kadang sanggup baik dan mengejutkan, tapi sanggup juga mlempem, tak ada kemajuan.
  5. Burung perkutut yang bentuk kepalanya nakir kuwalik ( takir terbalik , takir yaitu lokasi makanan / sesaji terbuat dari daun pisang berbentuk segi empat ), sulit dibutuhkan bunyi baiknya.
B. Bentuk paruh tubuh dan ekor
  1. Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya ngepel ( ibarat buah kapel / burahol ) dan bentuk badannya tuntut gedang ( ibarat kuncup bunga pisang ) serta bentuk ekornya meruncing dengan garis - garis bulu yang jelas, burung ini sanggup dibutuhkan tengahnya ( ketek ) sanggup terdengar terang dan baik.
  2. Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya nggabah ( ibarat gabah atau butiran padi ) dan bentuk badannya nongko sanglundung ( ibarat buah nangka ) serta bentuk ekornya nglinggis dengan garis - garis bulu yang terang tapi tumpul, diperkirakan bunyi tengahnya agak baik.
  3. Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya mapah gedang ( ibarat pelepah pisang ) dan bentuk tubuhnya mbluluk ( ibarat pentil atau buah kelapa yang masih sangat muda ) serta bentuk ekornya pendek runcing diperkirakan bunyi tengahnya cukup baik.
  4. Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruh yang nglombok gede ( ibarat cabai besar ) dan bentuk tubuhnya njagung nglobot ( buah jagung yang belum dikupas kulitnya ) serta bentuk ekornya nglinggis tapi kurang meruncing ( sehingga bulu bertumpuk dan garis - garis warnanya kurang terang ), diperkirakan bunyi tengahnya kurang baik.
  5. Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya ibarat nglombok rawit ibarat cabai rawit ) dan bentuk tubuhnya ibarat wungkal gerang ( ibarat watu asahan pisau yang sudah aus kepingan tengahnya ) serta bentuk ekornya mekar ibarat kapas, diperkirakan bunyi bunyi tengahnya kurang sekali.

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive