Sayang, burung jalak dengan jambulnya yang bagus ini telah dianggap punah dari muka bumi.
Spesies burung jalak ini diidentifikasi pertama kalinya pada tahun 1669, dan populasi dikala itu masih dalam jumlah banyak dan masih bisa ditemukan di rawa-rawa serta bukit bebatuan. Di temukan berkelompok saat mencari masakan berupa serangga dan buah-buahan.
Spesimen jalak bourbon yang sudah punah |
Tahun demi tahun, bahaya perburuan untuk menimbulkan burung ini sebagai makanan, rusaknya habitat, alih fungsi hutan menjadi pemukiman dan penyakit menciptakan keberadaan spesies ini semakin usang semakin menghilang. Bahkan burung terakhir yang masih hidup dan bisa bertahan hidup itu pun tewas di tangan pemburu pada tahun 1837.
Sejak tahun 1850 s/d 1860, para ilmuwan dan ornitholog menetapkan bahwa spesies burung jalak unik ini telah punah dari muka bumi. Walau ada rumor yang menyebutkan kemungkinan jikalau spesies ini masih ada hingga tahun 1868.
Jalak jambul bourbon atau Bourbon crested starling mempunyai ukuran badan sepanjang 30 cm. tubuhnya berwarna abu-abu kecoklatan, ekor sepanjang 11.4 cm. Kepala,leher dan dada berwarna putih, dan jambul berwarna abu-abu. Penampilannya lebih mirip ke burung hoopoes atau hud-hud, alasannya yakni itu pula sebagian kalangan menyebut burung ini dengan nama lain yaitu hoopoes starling.
Sayang sekali ya, supaya nasib jalak orisinil Indonesia tidak akan menjadi punah mirip jalak jambul bourbon ini.
Salam
0 comments:
Post a Comment