Home » , » Kenali Ciri-Ciri Burung Yang Kurang Sehat

Kenali Ciri-Ciri Burung Yang Kurang Sehat

Memelihara burung kicauan sebaiknya tidak sebatas pada memberi makanan dan melaksanakan perawatannya saja, tapi juga harus mengetahui bagaimana keadaan momongannya itu setiap hari. Burung piaraan yang sehat tentu akan terlihat cukup aktif dan rajin berkicau. Sebagai panduan, berikut yaitu tips mengenali ciri-ciri burung yang kurang sehat disertai dengan pencegahan dan cara mengatasinya.

Memelihara burung kicauan sebaiknya tidak sebatas pada memberi makanan dan melaksanakan peraw Kenali ciri-ciri burung yang kurang sehat



Burung piaraan harus mendapatkan perawatan rutin untuk membuatnya selalu dalam keadaan yang sehat, aktif dan rajin berkicau. Tapi ada kalanya juga burung gampang mengalami penurunan keadaan yang membuatnya gampang sakit dan malas berkicau. Kalau sudah begitu, si pemilik harus segera melaksanakan pengobatannya dengan sempurna sebelum semuanya menjadi terlambat.

Mengenali ciri-ciri burung yang kurang sehat sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara, mulai dari penglihatan tingkah laku, bunyi dan bentuk kotorannya. Dengan menguasai hal-hal tersebut di atas, kicaumania sanggup menjadi segera melaksanakan upaya pencegahan maupun pengobatannya.


Mengamati tingkah laku 

Burung yang kurang sehat/sakit sanggup dikenali dari tingkah dan lakunya. Sebagian besar permasalahan yang terjadi pada burung dikarenakan oleh adanya gangguan pencernaan maupun jawaban nanah benalu dan bakteri. Jika muncul beberapa sikap mirip berikut ini, maka anda patut waspada dan segera memperlihatkan pengobatannya.

  • Burung terlihat kurang aktif dan cenderung bermalas-malasan.
  • Sering berbagi bulu-bulunya (nyekukruk).
  • Lebih banyak minum daripada makan.
  • Sayap selalu diturunkan, kepala mendongak ke atas dan sering disertai dengan bukaan paruh yang lebar saat bernafas.
  • Ketika bernafas sering pula disertai dengan ayunan ekor yang naik turun. Terkadang sering terlihat juga tubuhnya yang gemetaran.
  • Sorot mata sayu, lembap dan sering tertutup.
  • Tidak kasar dan lebih sering terlihat di dasar sangkarnya dengan posisi tiduran (kepala berada di antara sayap).
  • Saat sedang sakit, burung akan mengalami gangguan keseimbangan yang menciptakan mereka lebih bahagia bertengger di pojokan/dekat jeruji daripada di tengah-tengah tenggerannya. Selain itu juga lebih sering beraktivitas di tenggeran paling bawah kalau sangkarnya berisi dua buah tenggeran atau lebih.


Jika burung piaraan mempunyai satu atau beberapa keadaan mirip disebutkan di atas, maka segera mungkin berikan pengobatan untuk mencegah penyakitnya bertambah parah. Untuk pertolongan pertama yang sanggup dilakukan adalah:

  • Menjauhkan burung yang sakit dari burung piaraan lainnya untuk mencegah penularan penyakit.
  • Tempatkan burung dalam sangkar karantina atau sanggup juga memperlihatkan bantalan pada pecahan dasar sangkar yang digunakan.
  • Merendahkan posisi tenggeran dan meletakkan cepuk pakan dan minum pada posisi yang lebih terjangkau oleh burung tersebut.
  • Memasang lampu penghangat di atas sangkarnya, lantaran burung yang sakit akan membutuhkan suhu yang hangat untuk membantu pemulihannya.
  • Memprioritaskan derma pakan embel-embel daripada pakan voer untuk membantu memulihkan stamina dan kondisinya.
  • Memberikan BirdFirst Aid (BFA) yang mempunyai kandungan multivitamin dan multimineral yang cukup lengkap sehingga sanggup membantu mempercepat proses pemulihannya. BFA diberikan dengan cara dicampurkan dalam air minumnya atau dioleskan pada pakan tambahannya.


Mengamati suara 

Perubahan bunyi sanggup terjadi saat burung piaraan mengalami penurunan keadaan atau gangguan kesehatan. Secara umum, permasalahan yang berkaitan dengan bunyi burung umumnya dikarenakan oleh adanya gangguan benalu yang menyerang organ pernafasannya. Selain itu sanggup juga sebagai imbas dari keadaan burung yang tengah sakit.

  • Burung yang tadinya rajin bunyi (rajin bunyi) berubah jadi jarang atau bahkan macet berbunyi.
  • Ada perubahan pada bunyi yang dikeluarkannya, contohnya bunyi yang berubah jadi serak atau bahkan suaranya menghilang/tidak keluar suara.

Perubahan bunyi juga sanggup terjadi jawaban adanya tungau yang berbiak di dalam kantung udara burung. keadaan ini tentu akan menyebabkan burung kehilangan suaranya dan kalau tidak segera ditangani maka burung akan diam permanen. 

Mengamati kotoran 

Selain penglihatan terhadap tingkah laris dan suaranya, bentuk kotoran yang dihasilkan pun sanggup memberitahukan pada anda bagaimana keadaan burung sebenarnya. Pada umumnya, perubahan warna dan bentuk kotoran dikarenakan oleh adanya penyakit yang menyerang badan pecahan dalam khususnya hati dan organ pencernaannya.

Kotoran burung yang sehat mempunyai bentuk padat, berwarna dan terkadang disertai sedikit cairan putih. Adapun kotoran burung yang sakit umumnya berbentuk encer atau bercampur air, berwarna putih atau kehitaman, terkadang bercampur darah, dan sangat berbau.

Selain memperhatikan kebutuhan pakan yang sempurna dan kaya gizi, sebagian besar burung piaraan juga membutuhkan asupan embel-embel multivitamin yang tidak didapatkan dari perawatan hariannya. Pemberian BirdVit yang dilarutkan ke dalam air minumnya sanggup membantu menjaga kondisinya sepanjang hari, selain itu juga sanggup memaksimalkan sistem kekebalan tubuhnya sehingga sanggup terhindar dari banyak sekali macam penyakit.

Jangan lupa juga untuk selalu memperlihatkan perawatan yang rutin dan teratur setiap harinya, terutama derma mandi dan jemur. Dan yang terpenting dari itu yaitu selalu menjaga kebersihan lingkungan, sangkar dan perlengkapannya.

Dengan menerapkan referensi rawatan yang sehat maka keadaan burung yang dipiara akan selalu terjaga sehingga mereka akan membalas perlakuan kita tersebut dengan mengeluarkan bunyi kicauannya yang merdu.

Semoga bermanfaat

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive