Hal itulah yang kemudian menginspirasi banyak orang untuk melaksanakan penangkaran burung sistim poligami.
Metode poligami pada burung yang mempunyai sifat teritorial.
Poligami yang dipakai dalam penangkaran murai kerikil merupakan salah satu bentuk taktik pemuliaan burung jantan tunggal dengan lebih dari satu pasangan selama trend kawin. Dengan begitu sebuah penangkaran yang mempunyai beberapa burung betina yang tidak mempunyai pasangan - akhir mati sebab penyakit atau dijual sebagai indukan - dapat tetap berproduksi meski nantinya mereka akan menjadi single parent yang mengerami dan merawat anak-anaknya.
Sistem poligami biasanya dilakukan saat seorang penangkar ingin mendapatkan keturunan dari indukan jantan yang berkualitas sehingga dengan mengawinkan burung jantan tersebut pada beberapa burung indukan betina maka beberapa dari keturunan mereka akan mempunyai kualitas yang tidak jauh tidak sama dengan induknya. Selain itu metode ini banyak dipakai sebab dianggap dapat mendongkrak produktivitas, sebab dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa ekor betina sekaligus dalam satu musim.
Namun ada beberapa persyaratan saat kita hendak melaksanakan sistem poligami dalam penangkaran burung murai batu, beberapa persyaratan tersebut antara lain:
- Burung indukan betina yang sudah siap kawin/dalam keadaan breeding.
- Burung betina sebelumnya diperkenalkan dengan burung jantan.
Memperkenalkan burung jantan pada masing-masing burung betinanya.
Cara perkenalan dapat dilakukan dengan menempatkan burung betina ke dalam sangkar penangkarannya masing-masing, setelah itu burung jantan yang disimpan dalam sangkar kotak hariannya didekatkan dengan sangkar penangkaran dari masing-masing burung betina tersebut selama beberapa hari secara bergantian.
Jarak antara sangkar penangkaran atau sangkar yang dipakai burung betina sebaiknya cukup rapat biar perkenalan berlangsung dengan hambatan (jika perjodohan menggunakan sangkar harian maka pada belahan sisi kanan atau sisi kiri dari sangkarnya dapat dilengkapi dengan sekat pemisah, dengan begitu burung betina yang berada dalam sangkarnya masing-masing akan terpancing untuk masuk ke keadaan breeding dan akan tampak rajin mengumpulkan bahan-bahan sarangnya.
Metode poligami yang dikenal dalam penangkaran burung terdiri dari dua metode/sistem yaitu:
- Metode poligami dengan beberapa burung betina dalam satu sangkar penangkaran.
- Metode poligami dengan beberapa burung betina dalam masing-masing sangkar (terpisah).
Poligami dengan beberapa burung betina dalam satu sangkar penangkaran
Banyak yang beranggapan bahwa sistem poligami dapat dilakukan dengan menempatkan beberapa burung betina dalam satu sangkar penangkarannya, tapi perlu diperhatikan di sini ialah bahwa burung peliharaan sejenis ciblek, kacer, atau murai kerikil yang berjenis kelamin jantan dan betina ialah burung petarung yang mempunyai sifat sangat teritorial sehingga menggabungkan mereka dalam satu sangkar ialah bukan merupakan hal yang tepat, sebab salah satu atau beberapa dari burung betina tersebut dapat merasa sangat terintimidasi.
Selain itu harus menjadi perhatian pula, kalaupun burung jantan telah menentukan salah satu burung betina sebagai pasangannya maka mereka berdua (pasangan itu) akan mengakibatkan lokasi tempatnya bersarang sebagai wilayah kekuasaan (teritorial) mereka, sehingga akan berusaha untuk mengusir atau menyerang burung lain yang mendekati sarangnya termasuk burung betina yang berada satu sangkar penangkaran dengannya.
Meskipun dalam kasus ini banyak yang menyatakan sudah berhasil, namun umumnya burung betina yang ada dalam sangkar penangkaran itu dapat berproduksi semuanya, ada beberapa yang hanya menjadi "kambing cengo " dengan merasa terintimidasi oleh burung yang telah menjadi pasangannya.
Poligami dengan beberapa burung betina dalam masing-masing kandang.
Poligami pada burung-burung teritorial dapat dilakukan dengan cara memasukkan masing-masing indukan betina dalam sangkar yang akan digunakannya untuk berkembangbiak, setelah itu burung jantan yang telah diperkenalkan dapat dimasukkan ke dalam sangkar betinanya satu persatu dengan menunjukkan batasan waktu dan tetap melaksanakan pemantauan.
Anda dapat menunjukkan waktu selama beberapa hari atau satu ahad untuk menunjukkan kesempatan pada burung jantan mengawini burung betina yang berada dalam masing-masing kandangnya dengan sambil melaksanakan pemantauan yang rutin. Jika kemudian dalam beberapa hari burung jantan dan betina tetap tidak mau akur alias sering berantem, maka burung jantan tersebut kemudian dipindahkan ke sangkar betina yang lainnya, sedangkan burung betina yang terlalu galak dapat anda atur kembali perawatannya dengan mengatur pakan tambahan atau menunjukkan komplemen penangkaran mirip BirdMature untuk mempercepat birahi burung betina.
Ketika burung jantan telah akur denga betina dalam sangkar penangkaran lainnya, maka berikan kesempatan pada burung jantan untuk mengawini betinanya. Lakukan pemantauan untuk 10 - 12 hari ke depan setelah burung jantan terlihat mengawini burung betinanya. Nantinya setelah dua hari kemudian yaitu saat burung betina sedang mengerami telur-telurnya, burung jantan dapat dipisahkan dan kembali di satukan dengan burung betina yang berada dalam sangkar penangkaran lainnya.
Ketika poligami harus dilakukan
Ada kalanya poligami terpaksa dilakukan saat penangkar ingin mencoba dengan sesuatu yang lain dalam penangkarannya atau saat penangkar mempunyai beberapa indukan betina yang ditinggal mati pasangannya. Namun selain itu ada juga beberapa keadaan tertentu yang menciptakan seorang penangkar melaksanakan metode poligami, yaitu:
- Permintaan pasar yang terus meningkat
- Burung jantan yang mulai merusak sarang atau telurnya.
- Salah satu burung yang terlalu kasar dengan pasangannya.
- Penangkar yang ingin mempunyai keturunan dengan kualitas yang sama dengan indukan.
Semoga bermanfaat
0 comments:
Post a Comment