Tekukur mempunyai badan berukuran sedang dengan panjang sekitar 30 cm. Bulunya berwarna coklat-merahjambu, ekor panjang dengan warna ekor terluar bertepi putih tebal. Sayap berwarna lebih gelap dibandingkan tubuhnya dan ada bercak-bercak hitam putih khas pada lehernya.
Makanan utama burung tekukur yaitu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, kebiasaannya yaitu mencari makanan di padang rumput dan ladang. Berkembang bia sepanjang tahun dengan sarang yang terbuat dari ranting dan dibangun di atas pohon, celah di tembok, bahkan di atas permukaan tanah.
Penyebaran burung tekukur umum dijumpai di kawasan terbuka, perkampungan dan di perkotaan. Praktis mengikuti keadaan dengan insan di sekitar desa atau sawah. Suara tekukur berupa nada merdu yang diulang-ulang dengan nada terakhir yang memanjang. Dari suaranya itu juga nama tekukur berasal.
Tradisi unik langgar burung tekukur di Minangkabau
Biasanya burung dilombakan dan dinilai dari segi keindahan bunyi dan penampilannya, tapi tidak sama dengan di Padang, Sumatera Barat. Para penggemar tekukur di sana melombakan burungnya dengan cara di adu.
Tradisi yang sudah ada semenjak turun temurun itu menilai tekukur dari segi ketangkasan dalam menjatuhkan mental lawan. Tradisi ini biasanya dilakukan sebagai ajang silaturahmi antar komunitas pecinta tekukur atau burung balam yang ada di kawasan minangkabau.
Bagaimana serunya lomba langgar tekukur tersebut, silakan tonton videonya berikut ini:
0 comments:
Post a Comment