Home » » Cacing Pita Pada Sapi

Cacing Pita Pada Sapi

Apa itu cacing pita?

Cacing pita yakni cacing yang bentuknya mirip pita, saat sampaumur panjangnya bisa mencapai 9 meter. oleh alasannya ialah itu disebutnya sebagai cacing pita. Dalam bahasa latin/bahasa medis cacing pita disebut dengan Cestoda, cacing pita sendiri terbagi berkembang menjadi 3 spesies yaitu Taenia solium, Taenia saginata, dan Taenia asiatica.

Apa bedanya ke 3 cacing pita tersebut?

Tidak ada bedanya ke 3 cacing pita tersebut, yang membaedakan yakni habitat dan inang perantaranya saja. Spesies Taenia solium hanya ditemukan pada babi, Spesies Taenia saginata hanya ditemukan pada sapi, namun dalam beberapa masalah juga ditemukan pada kerbau dan kambing, Spesies Taenia asiatica paling sering ditemukan pada babi, namun pada sapi juga pernah ditemukan dalam beberapa kasus.

Dari itu kita bisa menyimpulkan bahwa Tidak hanya pada binatang babi saja, cacing pita juga sanggup hidup berkembang pada sapi ataupun binatang ruminansia lainya mirip kambing dan kerbau.

Apakah cacing pita tersebut berbahaya bila berkembang di tubuh sapi??

Meskipun dalam hal keganasan, penyakit cacingan bukan tergolong penyakit pada sapi yang mecoidkan alasannya ialah penyakit ini tidak pribadi mengakibatkan kecoidan layaknya penyakit Anthrax ataupun penyakit Sapi gila. Namun dalam segi bahan penyakit yang satu ini layaknya tuyul yang bersembunyi, pasalnya secara kasat mata tidak menjadikan kecoidan secara langsung. Namun disisi lain penyakit ini sering kali mengakibatkan para peternak rugi, alasannya ialah sapi yang mereka pelihara bobotnya tidak kunjung bertambah dan malah semakin kurus.

Apakah cacing pita pada sapi tersebut juga berbahaya bagi manusia??

Cacing pita pada sapi saja berbahaya apalagi pada manusia.
Cacing pita pada insan bisa dibilang sangat berbahaya, hal itu dikarena cacing tersebut jarang menjadikan tanda-tanda yang disadari oleh penderita. Terbukti pada beberapa masalah ada cacing pita yang berada pada usus insan panjangnya hingga 6 meter, terbukti juga pada masalah lain cacing pita ditemukan dileher, mata dan otak.

Kok bisa hingga ke lehar, mata dan otak??

Iya, alasannya ialah telur cacing pita yang masuk ke dalam sistem pencernaan insan sanggup menetas sehingga mengakibatkan abses pada usus halus. Dan bila cacing pita berhasil keluar dari usus halus/saluran pencernaan tersebut, sanggup masuk ke jaringan tubuh atau organ lain mirip mata dan otak sehingga sanggup mengakibatkan abses yang berakibat fatal.


Lalu bagaimana cacing pita bisa masuk kedalam tubuh sapi dan manusia??

Siklus hidup cacing pita pada sapi dan manusia

Pada sapi

Siklus hidup cacing pita pada sapi berawal dari cacing sampaumur yang berada di kanal pencernaan sapi mengeluarkan telur dan selanjutnya telur tersebut dikeluarkan bersama feses. Ketika dialam bebas, telur berkembang berkembang menjadi mirasidium. Lalu mirasidium tersebut memakai siput sebagai inang perantara, dan masuklah mirasidium ke tubuh siput. Mirasidium menentukan siput sebagai inang mediator dikarenakan siput hidupnya ditempat basah, mirasidium pun suka/habitatny ditempat yang berair juga.

Di dalam tubuh siput, mirasidium berkembang berkembang menjadi sporokista, redia dan serkaria. sesetelah itu serkaria yang mempunyai kemampuan berenang akan keluar dari tubuh siput. Ketika menjumpai tempat yang cocok, serkaria akan berubah berkembang menjadi metaserkaria yang berbentuk kista. Kista tersebut sanggup hidup dalam air maupun melekat pada tanaman. Selanjutnya, air atau tumbuhan yang mengandung kista ini akan berkembang menjadi media penularan bagi ternak sapi yang minum ataupun memakanya.

Pada manusia

Sedangkan siklus hidup cacing pita pada insan berawal dari inang mediator mirip {sapi, babi ataupun binatang lain yang memakan rumput tempat kista tersebut menempel} yang telah dijelaskan diatas. sesetelah kista tersebut tergoda sapi, kerbau ataupun babi maka menjelmalah laraneka ragama dan tumbuh berkembang menjadi dewasa. Ketika itu cacing pita tersebut akan berkembang didalam kanal pencernaan dan bertelur. Ketika cacing pita berada didalam tubuh sapi, kerbau ataupun babi, maka cacing pita akan menyebar keseluruh tubuh.

Ketika binatang ternak disembelih dan tanpa kita sadari bahwa daging-daging ternak tersebut telah tercemar kita jamank kurang matang/memakan daging mentah. Maka telur-telur tersebut tidak coid dan akan ikut daging yang kita makan. Telur cacing pita yang masuk ke perut akan menetas berkembang menjadi laraneka ragama. Selanjutnya, laraneka ragama akan melanjutkan perjalanan menuju usus dan masuk ke peredaran darah. Mereka akan berkembang berkembang menjadi sistiserkus pada sebagian tubuh kita, mirip pada otot, mata, ataupun otak.

Bagaimana kita bisa mengetahui tanda-tanda atau ciri sapi ataupun insan yang terkena cacing pita??

Pada sapi

Sebenarna tanda-tanda umum pada sapi yang terinfeksi cacing pita {Taenia saginata} tidak begitu berbeda dengan sapi yang terinfeksi cacing lain mirip cacing hati {Trematoda}, cacing giling {nematoda}. Seperti yang telah saya jelaskan pada artikel sebelumnya tentang jenis-jenis penyakit pada sapi dan bahayanya bagi manusia. Gejala umum yang sanggup kita lihat dengan kasat mata yakni sebagai berikut:

- Nafsu makannya menurun atau tidak mirip biasanya
- Sapi terlihat kurus meskipun dalam hal pakan tercukupi
- Buang air besar tidak teratur
- Sapi mengalami diare berkepanjangan dan mencret
- Gerakan sapi tidak lincah/melemah dan matanya terlihat sayu
- Hidung dan lisan terlihat kering
- Nafasnya terengah - engah

Pada manusia

Pada insan terdapat 2 tanda-tanda yang membedakan yaitu abses usus/saluran pencernaan dan abses inaneka ragamasif. Namun sebelum kedua tanda-tanda tersebut dikenali biasanya pada tahap awal, cacing pita tidak menjadikan tanda-tanda apapun. sesetelah cacing menginfeki usus dan menyebar ke jaringan tubuh lain barulah kedua tanda-tanda tersebut dirasakan.

Gejala/ciri pada abses usus/saluran pencernaan hanya sanggup dirasakan oleh penderita: penderita akan mencicipi mual, nafsu makan berkurang, lemas, kehilangan selera makan, nyeri pada perut, diare, dan berat tubuh menurun. Hal itu bisa terjadi alasannya ialah absorpsi nutrisi dari masakan dimakan oleh cacing pita tersebut.

Gejala/ciri abses inaneka ragamasif  hanya sanggup dirasakan oleh penderita, namun orang lain bisa melihatnya, mirip penderita mencicipi demam, terdapat benjolan atau kista pada kulit, muncul reaksi alergi terhadap laraneka ragama, rentan terkena abses bakteri, dan adanya gejala-gejala mirip kejang yang dikarenakan cacing sesudah menyebar ke jaringan/organ lain mirip otak.

Lalu apakah abses inaneka ragamasif itu??

Infeksi inaneka ragamasif yaitu abses yang terjadi diluar titik awal abses {usus/saluran pencernaan} atau bisa juga diartikan sebagai kemampuan cacing pita yang sanggup masuk ke dalam sel inang atau menembus permukaan kelenjar mukus sehingga menyebar dari titik awal abses {usus/saluran pencernaan} ke jaringan lain mirip leher, mata, dan otak. {wikipedia.org}.

Lalu bagaimanakah cara mencegah biar tidak tertular/terinfeksi cacing pita??Pada sapi

- Jagalah kebersihan sangkar sapi biar selalu higienis dan tidak lembab, Karena kebanyakan masalah abses cacing pita terjadi di kawasan tropis yang mempunyai curah hujan yang tinggi dan iklim yang sesuai untuk perkembangan cacing tersebut

- Mengontrol kebersihan rumput yang dikonsumsi oleh sapi, hal tersebut sanggup kita lakukan dengan cara tidak menggembalakan sapi terlalu sering didaerah yang lembab/basah

- Berikanlah obat cacing secara berkala, bisa 1 bulan sekali / 2 bulan sekali. Obat cacing yang biasanya dipakai oleh dokter binatang yakni dalam jenis benzimidazol, Imidathiazol dan Aaneka ragamermectin yang sanggup kita dapatkan di toko perlengkapan ternak/bisa juga dengan membelinya dari dokter hewan

- Jangan membiarkan sisa pakan terlalu usang di tempat pakan, bila pertolongan pakan tidak habis maka lekaslah membuangnya

Pada manusia

- Selalu cucilah tangan sebelum makan memakai sabun, alasannya ialah kita tidak bisa melihat telur-telur cacing pita dengan kasat mata. Oleh alasannya ialah itu dengan mencuci tangan pakai sabun sanggup menghindari tertularnya cacing pita tersebut

- Jangan terlalu sering memakan daging mentah/sashimi

- Masaklah daging hingga benar-benar matang, hal itu bertujuan bila ada telur cacing pita pada daging tersebut dengan mejamank daging benar-benar matang, maka telur tersbut akan coid

- Lindungilah masakan biar tidak tercemar dengan kotoran ataupun binatang pembawa kotoran tersebut {lalat}

- Memilih dengan benar dan teliti daging sapi yang akan dikonsumsi, yaitu dengan memeprhatikan tekstur dan warnanya

- Bisa juga dengan membekukan daging yang akan kita konsumsi dibawah suhu -20 derajat C selama 24 jam

- Jika ternak kita telah terinfeksi oleh cacing pita lekaslah melaksanakan pengobatan dan sebisa mungkin menghindari kontak pribadi selama pengobatan

Jika sesudah terlanjur terinfeksi cacing pita, bagaimanakah cara mengobatinya??

Pada sapi

Pengobatan yang pertama kali harus dilakukan oleh peternak yakni tetapkan siklus hidup cacing pita tersebut dengan cara yang sederhana yaitu selalu membersihkan sangkar biar tidak lembab dan jangan terlalu sering mengembalakan sapi dialam bebes mirip yang telah saya jelaskan diatas. Karena percuma saja bila kita memperlihatkan obat cacing namun siklus hidup cacing pita tersebut tidak diputuskan.

Dan bila sapi terinfeksi cacing pita maka pertolongan obat cacing merupakan langkah utama dalam upaya pengendalian dan penanganannya. Akan tetapi pertolongan obat cacing jangan hanya dilakukan pada ternak sapi yang telah dipastikan positif cacingan. Pemberian obat cacing harus kita lakukan meskipun sapi tersebut tidak terinfeksi cacingan,program pertolongan obat cacing  sebaiknya dilakukan saat sapi masih kecil {pedet} dan diberikan secara rutin 2-3 bulan sekali guna membasmi cacing secara tuntas dan memutus siklus hidup benalu tersebut.

Pada manusia

Pengobatan pada insan yang sangat disarankan yakni lekas memeriksakan si penderita ke dokter/rumah sakit bila mengalami gejala-gejala tersebut. Untuk pengobatan umumnya memakai obat oral. Obat tersebut akan membasmi cacing pita dan akan dikeluarkan melewati kotoran saat buang air besar. Salah satu jenis obat cacing yang banyak dipakai untuk cacing pita yakni praziquantel, albendazole dan nitazoxanide. Akan tetapi pemberian/penggunaan obat tersebut haruslah dengan resep dokter yang menangani, alasannya ialah pertolongan obat akan diberikan sesudah mengetahu jenis cacing apa dan lokasi terjadinya infeksi.

Obat oral itu apa??

Mungkin masih ada yang bertanya-tanya..
Obat oral yakni, obat yang caca memberikanya melaui mulut.

Kesimpulan artikel diatas.

- Cacing pita tidak hanya terdapat pada binatang babi, pada sapi, kerbau dan kambing pun bisa berkembang menjadi inang perantaranya

- Pada insan yang terinfeksi cacing pita ternyata bisa berakibat fatal, tidak hanya menciptakan tubuh kurus, namun juga bisa mengakibatkan kecoidan kerena abses inaneka ragamasif

- Pencegahan pada ternak kita kembalikan kepada peternaknya biar selalu menjaga kebersihan sangkar ternak biar terhindar dari benalu tersebut, alasannya ialah cacing pita habitatnya ditempat yang lembab. Selain itu peternak juga harus memonitoring kebersihan pakan yang diberikan.

- Pencegahan pada manusia, selalu menjaga kebersihan, basuh tangan sbelum makan, mejamank masakan biar benar-benar matang, dan selalu menjaga kebersihan makanan. Semua itu dikembalikan juga kepada diri masing-masing seseorang.

- Pengobatan yang terbaik pada binatang ternak ataupun pada seseorang yakni dengan memeriksakan ke dokter/petugas medis

Demikinalah artikel perihal cacing pita pada sapi yang mungkin tidak disadari oleh kebanyakan orang dan menganggap bahwa binatang babilah yang hanya menularkan cacing pita.

sumber: ditjennak.pertanian.go.id

0 comments:

Search

Popular Posts

Blog Archive