Seperti halnya daging sapi, terbukti tahun 2015 kebutuhan daging sapi diIndonesia mencapai 590.000 ton berdasarkan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo). Dan berdasarkan penelitian dari Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) bahwa kebutuhan daging sapi tahun ini meningkat 8,5 persen berkembang menjadi 640.000 ton.
Pada artikel kali ini saya akan mengambil tema wacana peluang perjuangan ternak sapi limosin, mengingat kebutuhan daging sapi diIndonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Akan tetapi peningkatan kebutuhan daging sapi tersebut tidak diimbangi dengan populasi ketersediaan sapi dinegri ini. Maka dari itu peluang perjuangan beternak sapi bisa dibilang sangat menjanjikan. Mengapa saya mengambil tema cara beternak sapi limosin? Karena sapi limosin merupakan sapi ungulan dalam hal perkemnangan tubuh/daging dibandingkan dengan beberapa jenis sapi lainya.
Sejerah singkat sapi limosin
Cara perawatan ternak sapi limousin
Sebelum kita memulai perjuangan dalam beternak sapi limousin tentunya kita harus melaksanakan perencanaan awal terlebih dahulu. Karena keberhasilan sebuah perjuangan harus dilandasi dengan perencanaan serta ilmu pengetahuan yang matang. Di Indonesia sendiri sebagian besar para petani masih minim informasi wacana cara beternak sapi yang baik dan benar sehingga sapi hasil budidayanya dalam menggemukkan sapi tidak maksimal dan tentunya laba yang didapat pun kurang memeuaskan. Oleh karna ini tahap demi tahap marilah kita bahas tentang cara beternak sapi limosin yang baik:1. Tujuan pemeliharaan
Mungkin semua telah mengetahui bahwa tujuan dari beternak sapi limosin yakni mencari laba dengan bobotnya, semakin berat bobotnya maka semakin besar pula laba kita. Akan tetapi maksut dari tujuan pemeliharaan disini ialah, memilih berapa lamakah kita akan memelihara? 5 bulan, 8 bulan ataukah 12 bulan.
Dengan begitu kita bisa memonitoring ataupun mengira-ngira berapa besar jumlah biaya pemeliharaan yang harus kita keluarkan. Jangan hingga ditengah jalan nanti kita kehabisan biaya untuk membeli pakan sehingga memberi pakan seadanya atau tidak ibarat biasanya sehingga berdampak pada berat badanya yang bisa menyusut.
2. Pemilihan bibit sapi
Pemilihan bibit sanggup dilakukan dengan membeli pedet {anakan sapi} bisa juga dengan membeli sapi yang kurus untuk digemukan. Keduanya sama-sama saja. Namun hal yang perlu kita perhatikan yakni kesehatan sapi tersebut.
berikut ini ciri-ciri sapi yang sehat:
- mempunyai mata yang cerah, bersih, tidak suram dan tidak ada kotoran mata {tahi mata}
- hidungnya tiak mengeluarkan lendir dan pernapasanya tidak berbunyi/ngos-ngosan
- tidak ada bekas luka ataupun luka pada kulit dan bulunya halus tidak rontok
- kuku di kakinya kalau diraba tidak berasa panas
- pada duburnya tidak terlihat gejala mencret
3. kandang
Berbicara mengenai sangkar dekat kaitanya dengan kebersihan lingkungan. Maka dari itu pembutan sangkar sapi harus dirancang semoga gampang untuk dibersihkan.
ukuran kandang
2,5 x 2 meter yakni ukuran sangkar untuk 1 ekor sapi remaja {jantan}
1,8 x 2 meter yakni ukuran sangkar untuk 1 ekor sapi remaja [betina}
1,5 x 1 meter yakni ukuran sangkar untuk 1 ekor anakan sapi {pedet}
Lantai kandang
Lantai sangkar bisa dibentuk dari semen ataupun dari tanah, Namun kalau pembuatan lantai sangkar dari semen berikanlah garis-garis dilantai tersebut. Garis-garis dibentuk bertujuan untuk jalan mengalirnya air seni sapi semoga gampang terbuang dan tidak menggenang. Garis-garis bisa dibentuk sekitar 1-2 cm lebarnya.
Atap dan dinding kandang
Atap sangkar bisa dibentuk dari seng, asbes ataupun genting, ketiga materi tersebut mempunyai kelebihan masing-masing. Namun kelebihan setiap materi tersebut harus kita sesuaikan dengan udara sekitar. Miasalnya, didaerah pegunungan yang cenderung lebih hambar dibanding dengan tempat dataran rendah pastinya akan lebih baik memakai atap seng, sebab seng bisa menyerap panas sehingga udara didalam sangkar tidak terlalu dingin. Begitu pula sebaliknya.
Sedangkang untuk dinding sangkar terbuat dari apa tidak begitu bermaslah, yang disuatu waktulhkan yakni aneka macamentilasi dinding sangkar tersebut. Kandang yang berada di pegunungan haruslah mempunyai aneka macamentilasi yang lebih sedikit dibandingkan sangkar yang berada didataran rendah. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca wacana kandang sapi.
4. pemeliharaan
- Pemberian pakan
Setiap harinya sapi membutuhkan pakan utama {hijauan} 10% dari berat badannya dan juga pakan pelengkap 1% - 2% dari berat badanya pula. Pakan pelengkap tersebut bisa berupa bekatul, polar, tepung roti, ataupun kosentrat. Untuk aktivitas pertolongan sebaiknya hijauan diberikan sebanyak 4 kali dan kosentrat sebnyak 2 kali dalam sehari.
Mungkin bisa kita pola aktivitas pertolongan pakan dari peternakan Redjo ragil, Pakan kosentrat diberikan terlebih dahulu dipagi hari sebelum diberikan hijauan. Mungkin terlihat tidak ada bedanya, akan tetapi peternakan tersebut telah mempunyai pengalaman tersendiri wacana kelebihan pertolongan kosentrat terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca panduan cara beternak sapi.
Sedangkan untuk air minum sediakanlah sepanjang waktu dengan tempat yang bisa dijangkau sapi tersbut.
- perawatan kebersihan
Perawatan kebersihan untuk beternak sapi limosin mungkin tidak ada bedanya dengan sapi-sapi jenis lain. Kebersihan sangkar ataupun kebersihan tubuh sapi tersebut. Kebersihan sangkar dimulai dipagi hari, kalau memakai ganjal sangkar yang terbuat dari semen kita bisa membuang kotoranya terlebih dahulu, stelah itu barulah kita semprot dengan air supaya lantai sangkar tersebut bersih. Selain kebersihan kandang, kebersihan tubuh bisa kita lakukan dengan cara memandikan sapi. Memandikan sapi sebaiknya dilakukan setiap hari disaat cuaca mendukung.
- Menimbang berat tubuh sapi
Penimbangan berat tubuh sapi harus kita lakukan setiap seminggu sekali ataupun dua ahad sekali, hal itu dimaksudkan semoga kita bisa selalu memonitoring perkembangan sapi tersebut. Dengan selalu mengetahui berat tubuh sapi tentunya kita juga bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya berat badab sapi yang tidak kunjung bertambah, maka bisa melaksanakan penelitian/pemeriksaan untuk mengetahui apa penyebabnya. setelah penyebabnya diketahui maka kita bisa mencarikan solusi semoga berat sapi tersebut bisa bertambah.
- Vaksinasi
Vaksinasi sanggup diartikan sebagai suatu kegiatan memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan dengan tujuan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertntu. Tidak hanya pada ayam, pada sapi pun sebaiknya juga harus dilakukan aneka macamaksinasi semoga bisa kebal terhadap suatu penyakit ibarat penyakit anthrax pada sapi. Namun sebelum dilakukan aneka macamaksinasi sabaiknya dilakukan investigasi terlebih dahulu terhadap kondisi sapi tersebut.
Semisal sapi yang bunting dihentikan diberi aneka macamaksin, salah satunya aneka macamaksin anthrax. Selain aneka macamaksin pertolongan aneka macamitamin atau obat cacing juga perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan sapi. Untuk takaran pertolongan nya biasanya telah tertera pada kesuatu waktun obat cacing atau aneka macamitamin tersebut.
Demikianlah artikel wacana cara jitu beternak sapi limosin. cukup sekian dan semoga bermanfaat.
Baca juga: panduan cara beternak sapi
0 comments:
Post a Comment