Salah satunya ibarat yang terjadi di lapangan setda Garut, Minggu, (01/05/2016), terjadi sebuah pemukulan terhadap salah seorang penerima yang berasal dari Majalengka.
Kejadian itu menimpa seorang H. Maman, ketika itu ia mengikuti kontes itu dengan membawa burung kesayangannya, sebelumnya ia tanya dulu perihal peraturannya pada panitia, sesudah diperbolehkan dengan kriteria kandang tertentu jadinya H. Maman menggantangkan kandang murai batunya di dalam kontes.
foto : garut-express.com
Bukannya menerima evaluasi malah burung H. Maman diturunkan oleh salah satu panitia lomba, sesudah itu terjadi langgar mulut, karena makin panas tiba-tiba seorang panitia melayangkan bogem mentahnya kearah kepala H. Maman, sontak teman H. Maman tidak terima dan berusaha mengejar pelaku pemukulan, namun untungnya masih ada pihak keamanan, jadi kericuhan tidak hingga meluas hingga ke tengah.
Setelah kejadian itu banyak yang berpihak pada korban pemukulan, diluar lapangan mereka masih menunggu pihak pelaku pemukulan untuk menyeleseikan problem dengan baik. Karena mereka masih tidak terima jikalau salah satu rekan ada yang jadi korban kekerasan.
Semoga kejadi ini tidak terjadi pada kontes ditempat lain, harus ada koordinasi yang baik semoga ajang lomba burung menjadikan pecinta burung Indonesia makin rukun, salam kicau mania :)
0 comments:
Post a Comment